yang mau bacokin Om Adrian dan Baby Joe mana suaranya?
eeeiiiiiits. .tahan dulu goloknya. .
berhubung part sebelumnya banyak yang ngomel tentang galaunya Sashi, jadi part ini akan lebih galau lagi. .becanda ding. .
gak kok, gak galau lagi kok. .
kalo seneng, elus" dong nrng bhy nya. .kalo perlu kasih jodoh buat neng bhy. .
oke lah, ga mau panjang lebar lagi. .
-------
dering ponsel menggema diruanganku mengintrupsi pekerjaanku. kulihat id callernya 'Baby Joe'."kenapa?" tanyaku setelah menggeser icon berwarna hijau.
"ayah cepet kerumah sakit, Sashi pingsan yah" suara Baby Joe terdengar panik
"APA? ya udah ayah kesana sekarang. kamu jagain Sashi dulu" kuraih jasku dan berlari menuju lift. ketika lift terbuka, aku langsung berlari ke mobil dan membawanya dengan kecepatan tinggi.
aku langsung berlari ke UGD setelah memarkirkan mobilku dengan benar.
"Baby Joe, Sashi kenapa?" tanyaku pada Baby Joe yang duduk di kursi tunggu didepan UGD.
"aku enggak tau yah, tadi dia pingsan pas bukain pintu buat aku"
"keluarga nyonya Sashi" seorang dokter wanita keluar dari UGD. aku dan Baby Joe langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut.
"saya suaminya dok" kataku
"saya uhm anaknya" cicit Baby Joe.
dokter yang di jasnya tertulis nama Irena membulatkan matanya mendengar perkataan Baby Joe. begitu pula aku.
"Joshua? itu emak lu? emang waktu dia baru bisa merangkak lu udah lahir gitu?" tanya sidokter Irena.
"dia emak tiri gue bego." Baby Joe memiting kepala dokter Irena.
"uhm, jadi bagaimana keadaan istri saya dok?" tanyaku mengintrupsi kemesraan mereka.
"sebaiknya kalian ikut keruangan saya" aku dan Baby Joe mengikuti dokter Irena keruangannya.
"silahkan duduk, perkenalkan nama saya Irena Retasha. bapak bisa panggil saya dokter Iren" aku hanya mengangguk tanpa ingin mengintrupsi.
"saya sebenarnya pengen marah sama kalian berdua, kenapa kondisi pasien bisa sampai begitu? dia seperti orang yang kurang makan dan kurang tidur. udah gitu dia stres pula. huh saya jadi penasaran, beban seberat apa yang dia tanggung sekarang" aku terdiam. apakah Sashiku tidak makan dan tidak tidur sama sekali? ya, aku tau aku salah, aku lupa bahwa malam itu aku yang sudah mengambil keperawanannya. maafin aku sayang, maafin aku.
"kalian tau, kalau janin yang sedang dikandungnya hampir tidak tertolong"
"janin? Sashi hamil?" tanyaku
"iya" Tuhan, betapa jahatnya aku kepada istriku. ampuni aku. .Sashi, maafin aku sayang.
"hamil? astaga ayah, kenapa diusiaku yang sekarang aku harus mendapat adik bayi lagi? harusnya aku tuh punya anak bukan punya adik" protes Baby Joe dengan wajah sebal.
"makanya menikah. coba kamu hitung benih kamu yang kamu buang bersama para koleksi kamu itu? udah banyakkan? dokter masih lajang kan?" tanyaku pada dokter Iren. dia dengan muka bodohnya mengangguk.
"tuh, mending kamu nikahi dokter Iren. . ya udah, enggak ada yang mau disampaikan lagi kan, saya permisi" aku keluar dari ruang dokter Iren.
kubuka pelan pintu ruang rawat yang ditunjuk oleh suster yang menangani Sashi tadi.
Istiku terbaring dengan selang infus yang tertancap tipunggung tangannya.
kukecup keningnya, pipi tirusnya dan bibir keringnya. maafkan aku sayang.
"mas" panggil Sashi dengan suara yang lemah.
"kamu udah bangun, apa yang sakit? kamu kenapa sampai enggak makan enggak tidur gitu?" tanyaku. kutarik kursi dan duduk disamping ranjang Sashi. kugenggam jemarinya dan kukecup.
"gimana aku bisa makan? kamu sama sekali enggak sentuh masakanku. gimana aku bisa tidur? sementara kamu enggak ada disampingku. aku kangen kamu mas" kata Sashi dengan terisak dan mata yang berair.
"maafin atas sikapku kemarin, aku terbakar cemburu karena kamu pernah jadi milik Joe. .aku mohon maafin aku sayang"
"kamu panggil aku apa barusan?" tanya Sashi
"sayang" jawabku.
"apa?" istriku sekarang budek ya?
"sayang. .kenapa sih?" tanyaku bingung. dia hanya tersenyum
"aku kangen kamu panggil sayang" jawabnya lirih.
"I Love You sayang" bukannya tersenyum dan senang, dia justru menangis hiteris mendengar pernyataan cintaku.
"aku juga cinta sama kamu mas, jangan cuekin aku lagi" katanya disela tangisannya.
"ya elah kirain apaan heboh-heboh" entah sejak kapan Baby Joe sudah berada di dalam kamar rawat Sashi.
"dasar anak durhaka, ganggu aja ayahnya lagi mesra-mesraan" kuraih Sashi kedalam dekapanku.
"kamu jangan kayak gini lagi ya sayang, aku janji aku enggak akan cuekin kamu lagi. tapi kamu harus makan dan istirahat. kan kasian anak kita kalo bundanya sakit, dia pasti ikutan sakit" kataku.
"aduh drama deh" intrupsi Baby Joe.
"Airi sakit mas? sakit apa? dimana dia sekarang?" tanya Sashi dengan wajah yang gelisah.
"enggak kok sayang, Airi sehat. yang aku maksud itu bukan Airi istri cantikku, tapi anak kita yang ada diperut kamu" jawabku menenangkannya.
"rayu aja terus" aku melotot kearah Baby Joe, memberi kode agar dia diam.
"anak kita? perut aku? aku hamil mas?" Sashi kembali terisak. kueratkan dekapanku pada tubuhnya.
"cengeng" ingatkan aku buat nyabein mulut Baby Joe nanti.
"iya sayang, kamu hamil anak kita" kataku.
"haduh, diusia yang ke dua puluh empat tahun, kenapa sih aku harus punya adik bayi lagi? nasibku kok jelek amat ya" gerutu Baby Joe.
"Baby Joe, minta maaf sama bunda kamu, secara enggak langsung kamu yang udah bikin kita salah paham" perintahku.
"salah paham gimana? lagian aku kan udah nolongin dia. .jadi impas dong" tolak Baby Joe.
"Bunda Baby Joe!!! gara-gara ucapan kamu ayah ngira Sashi udah disentuh sama kamu" jelasku.
"oke, Bbbbunda. .emang waktu kalian nikah, bbbbbbunda udah enggak perawan?" tanya Baby Joe
"perawan lah" jawab Sashi ketus.
"ya berarti itu salah ayah. .emang aku pernah bilang kalo aku udah sentuh bbbbbunda? enggak kan. .terus gimana ayah bisa lupa kalo waktu itu bbbbbunda masih perawan"
"ayahkan emosi. udah, pokoknya kamu minta maaf sama bunda. cium tangan bundamu" perintahku
"bbbbbunda, maafin aku ya" kata Baby Joe.
"maafin bunda juga udah bikin kamu enggak nyaman. maafin bunda kalo kamu merasa bunda merebut posisi mommy kamu" kata Sashi. Baby Joe mencium tangan Sashi, lalu bangkit dan mencium pipi Sashi.
"Baby Joe!!! ngapain kamu cium-cium istri ayah?" tanyaku setengah membentak. enak aja dia main cium-cium istri orang.
"kan kata ayah dia ibu aku sekarang, emang ada yang salah kalo seorang anak mencium pipi ibunya? iya enggak bunda?" tanya Baby Joe meminta pembelaan dari Sashi.
Sashi hanya tersenyum dan mrnggelengkan kepala.
aku bersyukur untuk hari ini, istri cantikku akhirnya tersenyum lagi, dan Baby Joe bisa menerima Sashi menjadi ibunya. .
-----TBC-----
gimana ders? puas?
kalo masih belum. .yah mau gimana lagi. .
baik ya aku, selama dua hari ini aku udah update tiga kali. .
ini karena aku sayaaaaaaang kalian semua.
karena aku sayang kalian, jadi kalian harus sayang aku juga. .
berhubung kalian sayang aku, maka vote dan komennya banyakin ya. .i love you. .aih hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Daddy
Humor"anaknya menghianatiku, menduakanku. Ayahnya menikahiku"- Sashi Azalea "dia, wanita kedua yang mampu membuat jantungku berdetak hebat. Meskipun usianya dibawah putra sulungku, namun kedewasaan dan ketulusannya terlihat jelas dari sikap dan pandangan...