Marrie 16

45.2K 2K 66
                                    

hay,
part ini bukan lanjutan Sexy Daddy, part ini cuma dibuat untuk promosi Side Story dari Sexy Daddy. judulnya Marrie 16.
--------
aku terbangun saat sinar matahari menerpa wajahku. aku terpaku saat merasakan hembusan nafas didadaku terlebih aku merasa seperti memeluk seseorang.

astaga, apa yang sebenarnya terjadi? kenapa tubuhku polos? dan kenapa ada wanita yang sama polosnya denganku, dipelukanku?

kulepas perlahan pelukanku, agar perempuan itu tak terbangun. aku tau ini bukan Marissa, tapi siapa?

aku duduk bersandar dikepala ranjang memperhatikan ranjang dengan hiasan noda darah dibeberapa titik.

kubalikkan tubuh perempuan yang tidur disampingku. dan aku harus menahan nafas saat tau bahwa sosok itu adalah Ayla. sahabat adikku Sashi.

astaga, bagaimana mungkin aku meniduri gadis yang bahkan dadanya saja baru akan tumbuh. apa aku sudah masuk kedalam kategori om om girang?

apa ganjaran yang akan aku dapat, jika Sashi tau aku sudah meniduri sahabatnya.

"abang udah bangun?" aku menoleh melihat dia yang nampak biasa-biasa saja, padahal aku yakin sebelumnya dia masih perawan.

aku teringat kemarin aku pingsan sesaat setelah meminum sarang walet pemberian Marissa. lalu aku terbangun didalam sebuah kamar dan merasa sangat haus. melihat ada segelas air putih dinakas, akupun segera meminumnya. sesaat aku merasa lega, namun tiba-tiba aku merasa kepanasan dan bergairah. kebetulan sekali aku melihat Ayla tidur di sofa disaat gairahku sudah tak terbendung lagi. tanpa berpikir panjang aku langsung menyerangnya.

aku yakin aku sudah menyakiti Ayla, tapi kenapa dia nampak biasa saja?

"bang, abang kenapa sih?" aku tersentak dari lamunanku mendengar suara Ayla.

"Ay, tolong maafin abang, abang bener-bener enggak sengaja" mana mungkin aku bisa bersaya kamu disaat keadaan sudah seperti ini.

"udahlah bang, enggak usah dipikirin lagi" katanya. bagaimana bisa dia sesantai itu?

"Ay, abang janji abang akan bertanggung-"

"abang enggak perlu bertanggung jawab. ini udah jadi resiko aku nyelamatin abang dari ular sawah itu. seenggaknya, abang enggak harus nikah sama perempuan yang enggak abang cinta. jadi aku enggak harus liat abang sengsara. udah ah bang, abang pake celana sana, aku mau mandi" aku menuruti perkataannya. kuraih boxerku yang tergeletak dilantai, dan memakainya didalam selimut. setelahnya, aku bangkit dan duduk disofa yang kemarin ditiduri Ayla.

sementara itu, Ayla berguling diatas tempat tidur, sehingga tubuhnya terbalut selimut layaknya kue molen.

"aww" pekiknya saat dia mulai melangkah meninggalkan tempat tidur.

aku bangkit dari sofa dan menggendong Ayla dipundakku layaknya karung beras.

"abang ngapain sih?" tanya Ayla saat dia sudah aku turunkan dikamar mandi.

"emang kamu bisa jalan dengan kaki yang udah kelilit gitu?" tanyaku. wajahnya nampak cemberut.

"ya udah, makasih. terus abang kenapa masih disini? mau intipin aku mandi ya?" tanyanya dengan mata yang memicing kepadaku.

"ngapain harus ngintip sih? kan abang udah liat semuanya kemarin. semuanya" jawabku. wajahnya nampak memarah menahan malu.

"jadi kita mandi bareng?" tanyaku. sengaja kunaikkan sebelah alisku.

"ABAAAANG" pekiknya dengan wajah yang semakin memerah. aku keluar dan menutup pintu kamar mandi, membiarkan dia mandi sendirian. tawaku tak bisa lagi kutahan saat aku sudah duduk di sofa. ini adalah pertama kalinya seorang Orion Prakarsa bisa tertawa lepas, dan itu hanya karna Ayla.

Ayla keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar, namun masih dililit selimut yang tadi dibawanya masuk.

"kenapa masih dililit pake selimut?" tanyaku heran. lantaran saat ini Ayla sudah seperti ulat yang jalannya lambat melebihi keong. dia mendelik kearahku.

"maksud abang aku harus telanjang gitu? udah tau dikamar mandi enggak ada handuk, dan baju aku masih berserakan dilantai" cerocosnya. itu salah satu bukti bahwa Ayla baik-baik saja dan sama sekali tidak terpukul atas kejadian ini.

"emangnya kenapa? bukannya kemarin abang udah liat tubuh kamu ya? lagian abang juga mana tau kalau dikamar mandi enggak ada handuk" oke, ini untuk pertama kalinya aku menjadi seorang yang bawel, apa karena penyatuan kami kemarin aku jadi ketularan virus Ayla.

"abang mandi sana, aku mau ganti baju"

"oke, mau ikut mandi lagi?" tawarku.

"ABAAAAANG" teriaknya. aku langsung berlari kekamar mandi, menutup pintu dan tertawa terpingkal-pingkal.

"Ay, abang serius, abang akan bertanggung jawab" kataku saat kami sudah berpakaian rapi.

"tanggung jawab apa sih bang. aku tuh enggak butuh keterpaksaan abang" tolaknya.

"tapi gimana kalo kamu hamil?" tanyaku khawatir.

"emang sehebat apa sih sperma abang, sampai-sampai aku bisa hamil hanya dalam sekali tembak?" astaga, apa kelelakianku baru saja diremehkan oleh anak SMA? ingin rasanya aku membuatnya benar-benar hamil, agar dia tau betapa hebatnya kualitas benihku.
----TBC---
mau baca lanjutannya? cari aja, judulnya Marrie 16. .
maaf ya buat typonya. .
aku sayang kalian.

Sexy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang