Bunda Airi sampai kapanpun

77.4K 3.4K 72
                                    

sudah lebih dari 10 hari ini aku tak menginjakkan kakiku di tanah. Jangan kira aku bisa terbang, aku bukanlah super women apalagi super man. Maksudnya sudah lebih dari seminggu aku tidak keluar dari rumah dan dirumahku tidak ada ruangan yang berlantai tanah. Aku lebih suka berdiam diri dikamar dan hanya keluar untuk makan. Pas kenyang ya balik lagi ke kamar.

"kamu tuh kenapa sih dek?" tanya kak Ayla yang tiba-tiba sudah duduk didepanku menghentikan acara makanku.

"gak pa-pa kok kak, Cuma si Joe selingkuh doang" jawabku santai dan kembali melanjutkan acara makanku

"ya ampun dek, kamu dijahatin sama Joe? Udah deh, dari pada kamu galauin cowok gak jelas gitu, mending kamu jemput Erythra disekolahnya"

"heh kakak ipar sengklek, enak banget lo ya udah naek pangkat dari sahabat gue jadi kakak ipar gue, sekarang lo jadi seenak udel lo merintah gue huh" gerutuku dan meninggalkan nasiku dan dia yang sedang cekikikan mentertawakanku. Hari yang indah

Sudah hampir setengah jam aku menunggu di parkiran sekolah Erythra, dan aku hampir termakan rayuaan sang Satpam sekolah yang ingin menjadikanku istri ketiganya.

"Bundaaaaa" Airi yang entah muncul dari mana, mungkin dari botol plastik yang tadi ditendang oleh pak satpam, tiba-tiba saja memelukku.

"maaf pak, anak saya sudah datang" kataku mengintrupsi aksi gombal pak satpam yang bernama Parman Sugiono. Kata dia sih, dia itu kakak kandungnya Cristian Sugiono, tapi pas lahir kegencet dan lampunya mati. Jadilah dia dengan kulit hitam dan wajah harap maklum.

"eh anak bunda udah pulang?" tanyaku dengan modus agar pak satpam yakin jika Airi benar-benar putriku

"iya bunda, Airi kangen bunda, bunda kemana aja?" tanya Airi saat sang satpam berlalu meninggalkan kami dengan wajah tertekuk.

"bunda kerja sayang" bohongku " Airi sekolah disini?"

"iya bunda, bunda ngapain disini? Bunda mau jemput Airi ya? Bunda kangen Airi ya?" Airi memberondongku dengan beberpa pertanyaan.

"iya, bunda kangen Airi, tapi bunda kesini mau jemput keponakan bunda. Airi kenal gak sama Erythra? Dia seumuran lho sama Airi" jelasku

" Erythra?" tanya Airi

"iya, kenapa Airi?" tanya Erythra yang tiba-tiba sudah ada didepanku.

"kamu kok udah disini aja?" tanyaku heran. Pasalnya tidak ada tanda-tanda anak ini sudah mendekat padaku. Apa radarku terhadap aura Erythra mulai menurun fungsinya? Secara setiap Erythra mendekat kearahku, tubuhku sudah menyiapkan diri untuk menambah kesabaran ekstra untuk menghadapi sifat seenak udelnya Erythra.

"Airi kenapa manggil Ery?" tanya Erythra lagi

"Airi gak manggil Ery kok, iya kan bunda" tuntut Airi mengharapkan pembalaanku

"iya sayang, Airi gak manggil kamu kok" belaku. Kutuntun mereka untuk masuk kedalam mobil dan duduk dikursi belakang. Langsung kujalankan mobilnya, daripada semakin lama disini, bisa-bisa aku benar-benar akan dijadikan istri ketiga si Parman Sugiono itu.

"tapi tadi Airi manggil nama Ery tante, dan kenapa Airi manggil tante itu bunda? Tante kan belum menikah, mana ada orang yang belum menikah dipanggil bunda, dan tante kan bukan bunda Airi" masih saja Ery ingin berdebat, dan mulutnya tuh minta dicabein atau gimana sih ngomong kok kayak kereta api.

"jadi bunda bukan bunda Airi?" tanya Airi yang sudah memajukan wajahnya disampingku. Wajahnya mulai mayun dan seperti akan menangis. Lupakah dia kalau kami baru saja berkenalan ditaman dan dia meminta untuk memanggilku bunda. Dan sekarang bisa-bisanya dia bertanya apakah aku bukan bundanya, jelas saja aku bukan bundanya.

"bunda bundanya Airi kok, sampai kapanpun bunda ini bundanya Airi, oh iya sayang telpon ayah kamu gih, bilang kalo kamu pergi sama bunda kerumah Ery" wajahnya yang sudah mayun langsung cerah kembali dan dia segera menelpon ayahnya.

"jadi selama ini tante itu bundanya Airi? Tante kok jahat banget sih" lah kenapa pula ini anak? Kok malah aku dibilang jahat? Jahat dari mananya Ery?

"tante selama ini enak-enakan hidup manja sama kakek nenek sementara Airi kehilangan kasih sayang ibunya gara-gara tante selama ini sembunyi dari tanggung jawab tante untuk menyayangi Airi, kalo aja kemarin aku tau tante itu bundanya Airi, aku laporin pak polisi dan bilang kalo tante nakal, supaya pak polisi suruh pak dokter suntik tante" omel Ery, dan apa tadi dia bilang aku manja? Aku menelantarkan Airi? Kenal saja baru kok dan apa hubungannya antara lapor polisi sama disuntik dokter? Dasar anak SD

------------

Aku Airi dan Ery mampir ke kedai es krim. Aku memesan rasa vanila sedangkan Airi dan Ery memesan rasa coklat.

"kakak" gumam Airi pelan dengan pandangan lurus kedepan. Kuikuti arah pandang Airi mencari sosok yang dipanggilnya kakak.

Namun yang tertangkap oleh mataku justru sosok Joe dengan koleksi perempuannya yang baru sedang berangkulan dan bersuap-suapan eskrim

"kalian udah selesai kan? Kita pulang ya"

Sexy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang