Ps: anak dibawah umur dilarang baca sampai akhir!
----
Langit sudah mulai gelap. Itu tandanya matahai sudah ingin tenggelam. Terlihat dua orang kekasih yang sedang asyik menikmati indahnya sunset dan suara suara desiran ombak pantai. Mereka juga tengah asyik bercanda canda mesra.
Vinsen dan Catthe. Ya, itulah mereka. Sepasang kekasih yangtengah hampir menjalani hubungan selama 1 tahun.
"Catthe, aku punya sesuatu buat kamu" sahut Vinsen. Catthe memasang wajah penuh tanda tanya terhadap Vinsen.
Vinsen kemudian menrogoh sakunya dan kemudian memberikan setangkai bunga mawar kepada Catthe.
" Ouhh, thankyou Vinsenn!" seru Catthe senang. Baru kali ini Vinsen memberikannya setangkai bunga mawar putih. Terakhir kali Vinsen memberikan mawar saat menyatakan cinta padanya.
"Hehehehee, i love you Catthe," kata Vinsen seraya memeluk Catthe.
"I love you too Vinsen." Catthe membalas pelukan Vinsen.
**
"Arght, kenapa bisa secepat ini sihh!" seru Vinsen sembari melempar amplop coklat yang sejak tadi digenggamnya."Sabar Sen, pasti ada cara buat nyembuhin leukimia lo!" kata Julius menenangkan Vinsen.
"Cara apa? Leukimia gue tiba tiba udah stadium tiga! Dan satu satunya cara cuman dikemo. Gue gak mau ya dikemo! Mending kalau berhasil, kalo nggak?" keluh Vinsen.
"Kok lo ngebentak gue Sen? Kan bukan gue yang bikin lo leukimia! Tapi keturunan lo!" kata Julius."Tapi justrunya nyokap elo, bokap gue, sama elo gaada yang punya penyakit leukimia!" Vinsen pun terduduk dan kemudian menyembunyikan wajahnya diatas lipatan tangannya. Menangis. Hanya cara ini yang bisa dilakukan Vinsen untuk menenangkan dirinya. Julius pun mendekati Vinsen.
"Udahlah, nangis gak bikin leukimia lo sembuh! Mending sekarang lo jalan bareng Catthe! Itu pasti bakal bikin lo tenang!" kata Julius. Vinsen menatap sinis kearah Julius.
"Lo mau negbunuh gue pelan pelan? Dengan kondisi gue yang kayak gini, lo nyuruh gue jalan bareng Catthe? Dan kalau Catthe tau gue punya leukimia, gue pasti bakalan udah disuruh kemo sama dia." kata Vinsen.
"Emangnya kenapa sih, lo gak mau dikemo? Padahal dengan dikemo, lo bakal lebih cepat sembuh."
"Lo mau tau alasan gue? Karena gue gamau nahan rasa sakit saat zat zat kimia itu masuk ketubuh gue. Dan gue juga gak mau rambut indah gue bakalan rontok!" kata Vinsen. Alasan basi sebenarnya. Tapi memang setiap orang memang tidak bisa dipaksakan, khan?
"Tapi itu cuman sementara Sen, temporary! Setelah itu lo gak bakalan ngerasain rasa sakit lagi, dan rambut lo juga bakalan tumbuh sendirinya!" kata Julius. Vinsen menggeleng.
"Terserah lo deh, gue udah capek punya sodara pala batu kayak lo!" seru Julius.
"Sekarang gini aja, gue punya rencana. Kalau lo berhasil, gue mau dikemo" kata Vinsen. Vinsen pun membisikan sesuatu ke Julius.
"Gila lo Sen! Lo mainin perasaan cewek namanya! Catthe itu milik lo! Yang bisa ngehibur Catthe cuman elo! Bukan gue! Lagian gue sukanya sama Jessy! Bukan Catthe!" seru Julius.
"Pliiss Juliuuss... gue janji deh! Kalau lo bisa milikin Catthe, gue bakalan mau dikemo!" kata Vinsen.
"Promise?""I'm Promise."