1-pain

119 4 0
                                    

Aku Keisha Zahra Ivano. Biasa dipanggil Keisha kalo nggak ya Kei. Tapi di rumah, panggilanku berubah jadi 'Icha'. Ajaib kan. Karena namaku 'Keisha' kali ya terus dipanggil 'Icha' biar gampang. Katanya sih gitu. Aku dapet nama Ivano dari nama papa yang cuma ada satu kata, yaitu Ivano. Kalau Mama namanya Tasya. Aku punya satu kakak dan satu adik. Kakakku namanya Kevin Riansya Ivano yang udah kuliah. Sedangkan adikku namanya Kelvin Lian Ivano yang masih duduk di kelas 3 SMP.

Aku adalah siswi di SMA Tunas Bangsa. Nggak terlalu jauh dari rumah sih. Tapi kalau berangkat sekolah nebeng Kelvin. Kebetulan juga sih sekolahnya searah sama sekolahku. Sebenrnya lebih jauh sekolah dia sih. Habis nganterin aku, palingan dia juga jemput pacarnya.

Setelah mengeringkan rambut, aku langsung memakai seragam sekolah dan menyisir rambutku yang sudah kering tadi. Sekiranya cukup, aku mengambil tas lalu turun ke meja makan. Seperti biasa, sudah ada Papa sama Mama. Kelvin? Paling dia masih mandi. Kak Kevin? Dia jarang pulang, paling pulang cuma pas ada libur. Ya begitulah nasib anak kuliahan, ngekost lagi.

"Gimana, udah siap berangkat sekolah? Hari pertama masuk sekolah kan?" Tanya Mama. Ya, hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Dimana aku sudah kelas 11. Kelas baru, teman baru, semuanya baru.

"Hmm." Jawabku sambil mengunyah makanan.

Kelvin turun lari-lari di tangga sambil nyanyi-nanyi nggak jelas. Tuh anak emang nggak bisa diem. Dengan santainya, dia duduk di sebelahku.

"Hue sekarang gue udah kelas 3 SMP. Bentar lagi SMA. Tar gue nyusulin lo ya, Kacha." ucapnya dengan penuh antusias.

"Hmm." Aku lagi males debat sama Kelvin. Aku ingin cepat-cepat ke sekolah, nyari kelasku dimana. Kelvin sedari tadi makan belum selesai juga. Nih anak lama-lama bikin emosi jiwa.

"Woy, pakel, lama banget lo makannya udah mirip sama siput lo. Lambat." Entah kenapa aku seneng banget manggil Kelvin pake sebutan "Pakel". Rasanya lebih unyu gitu.

"Santai aja kenapa. Pagi-pagi udah marah aja lo cepet tua ntar, rasain." Kata-kata Kelvin terkadang pedes juga sih udah mirip sama cabe-cabean. Mama cuma menggeleng lihat kelakuan anaknya.

"Yadah, Kelvin berangkat dulu." Tiba-tiba Kelvin berdiri, pamitan sama Mama Papa. "Kelvin buru-buru. Soalnya ada panda lagi badmood. Keburu ngamuk ntar. Assalamualaikum." Sambil liatin aku, dengan santainya dia senyum-senyum. Dasar pakel.

"Icha berangkat dulu ya, Ma, Pa. Assalamualaikum." usai pamitan sama Mama Papa. Aku lari keluar rumah sambil teriak "Tungguin gue, pakel." Dengan cepat, aku nangkring di motor Kelvin dan nyuruh Kelvin biar cepat naik ke motor buat berangkat sekolah.
"Gercep kel." Kataku.
"Iya bego, bentar." Jawaban Kelvin memang mengesalkan.

********

Aku sedari tadi nyari namaku di papan pengumuman. Dan, ketemu. Aku dapet kelas 11 IPA 3. Ada Kayla, Sofi, Cindy, Areta, Sonya. Dan aku memilih duduk sebangku sama Areta. Tak lama kemudian, wali kelas 11 IPA 3 masuk. Bu Alisha pun memperkenalkan diri dan membagi struktur organisasi kelas 11 IPA 3. Ia menunjuk Arif untuk jadi ketua kelas, dan Deni sebagai wakil.

Tak lama kemudian, namaku terpanggil buat jadi bendahara. Lalu aku maju ke depan memperkenalkan namaku. Yang sebenernya sih hampir satu kelas udah kenal sama aku sih. Lalu aku kembali duduk di kursiku. Bendahara kelasku ada 3 orang, sekretaris 2 orang, dan setiap seksi ada 4 orang. Bu Alisha memang ingin semua siswa satu kelas mendapat bagian di struktur organisasi kelas.

Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa sudah pada berhamburan keluar kelas. Karena setelah ini memang tidak ada jam pelajaran, dikarenakan awal masuk sekolah.

"Kita di kelas aja, ya." Kata Kayla yang menurut gue itu sebagai permintaan. Aku, Cindy, Sofi, Areta, dan Sonya pun mengangguk.

"Nonton film aja. Pinjem laptop si Alfa aja. Dia bawa laptop. Pasti di bolehin." usulan Sofi diterima sama temen-temen yang lain. Aku langsung berdiri dan menghampiri Alfa yang sedang memainkan ponselnya.

"Fa, gue pinjem laptop dong. Pada mau nonton film. Boleh ya." Alfa pun mengangguk dan menyerahkan laptopnya. Dia fokus pada ponselnya lagi. Aku langsung lari ke mejaku dan membuka laptop Alfa. Kami pun menonton film hingga bel pulang berbunyi.

Aku membereskan barang-barangku dan memasukkannya ke dalam tas. Farel masuk dengan senyum yang menurutku aneh dan sedikit menyeramkan ke dalam kelas. Mungkin dia lagi bahagia ketemu gebetannya, atau nggak ya kesambet setan.

Wajah datar Farel kembali muncul pas dia mergokin kalau aku lagi liatin dia. Aku pura-pura nggak tau. Tapi Farel langsung manggil namaku.

"Cha. Apa lo liat-liat?" Aku sebenernya nggak ngerti kenapa Farel manggil aku 'Icha'

"Kenapa lo manggil gue 'Cha'?" Tanyaku penasaran.

"Nama lo kan 'Keisha' jadi kalo gue mau manggil lo kan kelamaan. Yaudah gue panggil 'Cha' aja jadi unyu gitu. Tapi enggak buat orangnya." Jawabnya menyebalkan. Ya Tuhan, salah apa aku sekelas sama dia.

"Siapa juga yang liatin lo. Orang gue lagi beresin barang-barang gue. Dan.inget.jangan.panggil.gue.'Cha'.lagi!" Kataku penuh penekanan.

"Gue tadi tau kok kalo lo liatin gue. Lo kira gue buta? Ya, gue tau sih gue ini ganteng. Tapi ya nggak usah diliatin juga kali. Atau, jangan-jangan lo suka sama gue? Suka-suka gue dong mau manggil lo apa. Mulut-mulut hue kok." Sungguh menyebalkan.

"Woy tai, lo pede banget. Siapa juga yang suka sama lo, monyet. Udah minggir sana, gue mau pulang." Ini anak pede banget ya ampun dulu emaknya waktu hamil nyidam apaan coba.

"Jangan bohong lo, Cha. Hahahaha." Katanya sambil tertawa tapi aku pura-pura nggak denger.

Pas lagi jalan keluar, aku melihat Kelvin lagi di luar nungguin aku sambil senyum-senyum ke anak-anak sekolahku. Dan nggak sengaja aku denger ada yang ngomong "Anjir ada adek-adek smp ganteng ke sekolah kita." ada lagi "Anjaayyy cogan." Aku cuma geleng-geleng sambil nyamperin Kelvin.

"Kacha lo lama banget dah. Gue udah nungguin lo daritadi." protes Kelvin yang langsung aku sergah "Bodoamat, buruan pulang."ajakku. Kelvin memanyunkan bibirnya dan memakai helm. Lalu kami pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku langsung lari ke kamar dan mengganti baju. Lalu aku mengambil ponselku dan ada sudah grup line yang berisi Kayla, Cindy, Sofi, Areta, dan Sonya. Mereka membahas tentang kelas dan aku cukup nyimak. Akhirnya, aku pun ketiduran.

*----*

Maaf ya, cerita gue sebelumnya gue hapus. Karena gue bingung. Dan akhirnya gue nulis cerita baru deh wkwk.

Ambigu banget deh gue. Masih labil gitu hahaha.

Cerita ini InsyaAllah bakalan lanjut koo mumumu hahaha :*

Please, Stop this Pain.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang