8. Makasih

565 62 6
                                        

Jam telah menunjukkan pukul 16.30, Nabila masih berada di sekolah karena ada latihan Paskib, yahhh.. walaupun ia tak bisa ikut latihan, paling tidak ia datang untuk melihat teman temannya yang lain latihan. Memperhatikan gerakan mereka yang kian hari masih tetap biasa saja.

1 Bulan lagi ia akan mengikuti lomba, walaupun ia hanya tinggal berdiri dan memberikan aba aba, tapi tetap saja ia harus latihan. Karena menjadi danton tak semudah yang ia bayangkan.
Mengapa Nabila menjadi danton? Karena ia memiliki suara yang berat dan keras,maka dari itu pelatihnya memilihnya untuk menjadi danton.

Merasa bosan dengan kerjaan yang hanya duduk dan menghafal aba aba, Nabila beranjak dari tempatnya dan pergi ke Sekpas (basecamp Paskib) untuk duduk duduk dan bermain handphone.

"Nab?" Panggil lelaki itu sambil membuka sedikit pintu sekpas yang tertutup.
Nabila mengernyitkan dahinya mencoba mengenali wajah lelaki dihadapannya.

"Iya lo Nabila kan." Imbuh lelaki itu.

"Iya kak Faldo kan? Ada apa kak?" Tanya Nabila, menyimpan kembali handphone nya dan berdiri menuju Faldo.

"Disini ada minyak tawon atau betadine ga? Temen gue ada yang luka nih, gue udah coba lari ke Uks tapi sayang udah tutup, trus anak PMR juga gaada." Jelas Faldo, wajahnya bingung seperti orang kecolongan.

"Gue ada kotak P3k, mana temen lo yang luka, biar gue obatin." Ucap Nabila,kini ia meraih tas ranselnya dan mengambil kotak p3k yang ia janjikan, dan entah mengapa ia ingin mengobati orang yang terluka itu?

Ngapain gue yang ngobatin? Gue kan gaada sangkut pautnya ama yang luka?
Tapi gapapa deh, daripada kotak P3k gue ga dipulangin, toh gue juga nganggur.  Gumam Nabila dalam hati.

"Thanks Nab, ikutin gue ya." Ucap Faldo, sekarang ia berusaha berlari kecil menuju lapangan yang disusul oleh Nabila dibelakangnya sambil membawa kotak P3k dengan langkah cepat.

"Ini Nab." Kata Faldo sambil mengarahkan pandangan Nabila ke arah Christ.
Nabila sedikit terkejut, ternyata yang terluka adalah Christ.

Argghh, kalo gue tau yang luka si manusia Es ini, gue gabakal ngasih kotak P3k gue apalagi ngebantu dia buat ngobatin lukanya! Biar aja dia kesakitan ngrasain apa yang gue rasain saat jatoh kemaren.
Tapi, okeh gapapa karna lo udah nolongin gue buat berdiri waktu itu, jadi gue tolongin lo Manusia Es!! , Gerutu Nabila dalam hati.

"Mana yang luka." Ucap Nabila sedikit kesal.
Christ hanya menunjukkan bagian bagian yang terluka. Dengan cepat Nabila membersihkan luka Christ dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol dan mengoleskannya pada luka Christ. Lalu memberi betadine dan membalut luka Christ dengan hansaplast.

Tidak ada ekspresi dari Christ saat Nabila mencoba membersihkan lukanya, sampai Nabila mengira jika Christ tak punya rasa sakit.

"Udah."
"Makasih Nabila." Ujar Christ sambil menatap wajah Nabila.
Nabila lalu beranjak meninggalkan Christ tanpa membalas ucapan terimakasih Christ.

"Makasih ya Nab, kalo gaada lo gatau deh tuh anak diobatin pake apa." Ucap Faldo terkekeh.
"Iyaa kak Faldo." Balas Nabila sambil tersenyum, lalu meninggalkan lapangan dan kembali ke sekpas.

***

Setibanya dirumah Nabila terus memikirkan ucapan terimakasih Christ yang belum sempat ia balas, bukan belum sempat sih, tapi memang sengaja tidak ia balas. Tapi anehnya kenapa ia memikirkan Christ? Apa yang membuat ia memikirkan ucapan Christ? Bukankah ini suatu hal yang wajar jika Christ mengucapkan terima Kasih padanya? Aneh memang.

On Grup Line "Rempong"

Nabila Arsyi  : Gue galau :(

Devi : kenapa?

KamilaA : Tumben mba Nabila galo wkwk

Fadilla : Iyee lu ngapa ko galo

Fadilla : Ayo lu ada cewe ya

Devi : Ada Cowo bosq bkn Cewe, typonya njir

Nabila Arsyi : Gue normal tau:(

Nabila Arsyi : Gue msh doyan cowo njing__-

Sahila Vira : Doyan cowo tp ko msh jomblo y mba? ^_^

Devi : Scara ga langsung lo jg ngejek gw, nyettt :')

Nabila Arsyi : Gue single, Babi.

Devi  : Gw jg single nyett

Fadilla : hayoloh ditawur lu

Sahila Vira : Ampun dj ╯︿╰

KamilaA : Gada kata ampun utk lo HAHAHA

Nabila Arsyi : paan si lo

Devi :  Gaje bgt

Fadilla : Ewh

KamilaA : Gue kan cm pgn bantu lo, kq gue yg kena sih :'(

Sahila Vira : Hwahaa rasain!!

KamilaA  : Ishh Jahadh bgtz lo pada ammah guehh :(

Devi : Kam? Lo sejak kpn ya jd Alay gni

Nabila Arsyi  : Iye gabiasa bgt

Sahila Vira : Lo kena virus devdev

Fadilla : Virus apalg tuh bru dnger gw -_-

Sahila Vira : Virusnya si Devi Haha

KamilaA : Gaje

Nabila tersenyum lebar melihat isi chat di grupnya bersama teman temannya, yah, ini lumayan untuk sekedar mengusir bosan dan galau yang sedang ia rasakan.

***

Christ merasa gusar, ia gelisah. Ada yang ganjal dihatinya, seperti ada Batu besar yang menghalanginya. Perasaannya campur aduk. Ia memikirkan Nabila, entah mengapa memikirkan Nabila sama dengan memikirkan kepergian Laura. Rasa sakit kini makin ia rasakan dibagian dada kirinya.

Tak tahu harus bagaimana menanggapi ini. Christ lalu mengambil ponselnya dari Nakas dan mencoba mencari tau tentang Nabila. Mencari informasi sendiri tetang gadis tersebut. Walaupun jika ia mau, ia bisa saja langsung menghubungi Fahmi bukan? Tapi Christ tak enak hati, ia takut Fahmi salah sangka dengannya.

Yeay!! Pekik Christ senang, ia mendapat Id Line Nabila dari Instagram Nabila yang ia stalker. Sebelumnya Christ tak pernah merasa sesenang ini, tapi entah kenapa mendapat Id Line Nabila sungguh membuatnya bahagia. Bahkan jika ia tak ingat lukanya, mungkin ia akan salto saking senangnya.

Christ dengan cepat menambahkan Id Line Nabila, dan mengirim pesan pada Nabila.
Walaupun belum di add  oleh Nabila, ia berharap meskipun ia tak di add tapi setidaknya Nabila membalas pesannya.

Christ mengirim pesan yang berisi "makasih uda bantu gw." Pada Nabila. Ia tak tau apa yang akan ia kirim, tapi intinya ia telah mengucapkan terima Kasih. Sebenarnya Christ sudah mengucapkannya tadi, tapi tak ada balasan dari si empunya suara. Membuat Christ tak enak hati.

Sementara itu Nabila malah mematikan notifikasi Line nya karen tak mau diganggu oleh Fahmi. Ingin rasanya ia bicara terus terang pada Fahmi bahwa ia tidak ingin Fahmi mengejarnya terus, tapi mungkin ini bukan saat yang pas. Nabila harus tahan ini dulu. Untuk beberapa waktu.

***

Halo silent reader yang baik, bisa bantu vote cerita ini ngga? Ngga capek apa klo ngebaca mulu:((

Sekali kali kek ninggalin jejak biar gue seneng:')))

CINTA TAPI BEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang