9.Bertatap

554 40 3
                                        

Nabila meninggalkan handphonenya di Nakas kamarnya, ia berjalan menuju ruang tamu yang sudah ada Riza, mamanya dan Reno adiknya.

"Papa kapan pulang, Ma?"
Mama menatap Nabila sebentar, dan kembali fokus pada katalog yang ia baca. "Mungkin seminggu lagi, nak."

"Kenapa seminggu lagi, Mah?" Tanya Nabila, ditangannya sudah ada camilan favoritnya yang siap ia lahap.
Mama menggeleng sambil tetap fokus pada katalognya yang sekarang ia balik ke halaman lain. "Mama gatau sayang." Ujar Mama.
Nabila menghela nafas sambil berfikir kembali. Jika Papah tak ada dirumah, berarti ia bebas dong bermain? "Yeayy!" Teriak Nabila dalam hati.

***

Christ menyusuri lorong sekolah bersama Fahmi, berjalan menyusuri lorong dengan sesekali terdengar ada Adik kelas yang mencoba menyapanya dengan ramah tapi malah ia balas dengan senyum tipis.

"Eitt... ntar ntar, dompet gue ketinggalan nih, gue ambil dulu ya." Kata Christ gopoh sambil merogoh kantong belakang celana abu-abunya dan berlari kecil meninggalkan Fahmi di lorong.

"Gue tunggu di kantin !! " teriak Fahmi.

***

Setelah menemukan kembali dompetnya Christ langsung berjalan menuju kantin, ia menatap lurus tanpa menoleh. Tapi ada yang mengganggunya ketika ia berjalan, sepasang mata coklat yang Indah dengan hitam ditengahnya, mencoba mencuri perhatiannya dengan melirik kearahnya. Christ membalas tatapan mata coklat itu, memasang wajah datar dan tetap terus berkonsentrasi dengan jalan agar tidak terlena dengan mata coklat itu.

5 detik yang lama untuk memandang mata itu, Nabila. Mata gadis itu selalu mengingatkannya akan Laura. Laura yang telah pergi meninggalkannya dan membawa hatinya yang hingga kini masih hilang.

Christ mendaratkan bokongnya untuk duduk dihadapan Fahmi yang sedang menyantap makanannya. "Buset lama amat,Bang!" Celetuk Fahmi dengan nasi yang menyumpal mulutnya.

"Bacot! Makan aja lo gausa ngomong. " ketus Christ sambil berlalu meninggalkan Fahmi dan hendak memesan makanan.

***

"Nab, lo gimana ama Fahmi. "

"Kenapa lo bahas ini sih?" Tanya Nabila kesal.

"Gabole yah." Ujar Devi memelas.
"Gue gasuka ama dia. " ucap Nabila malas.

"Lo jauhin aja." Usul Kamila.
"Udah gue jauhin, notif Line udah gue matiin biar dia ga spam Chat terus."
Sahila tersenyum lebar, "Bagus tuh Nyai."

Dan kini, tak ada lagi pengganggu. Ia sudah cukup untuk memainkan hati lelaki yang mendekatinya, hanya karena dendamnya pada Danny, mantan pacarnya dulu. Sudah cukup ia bermain main dengan Cinta. Ia tak mau mendapat karma dikemudian hari.

***

Christ mengecek handphonenya, masih tak ada balasan chat dari Nabila. Jangankan dibalas oleh Nabila,dibaca pun tidak. Hanya grup chat "Perjaka Nanggung" yang ramai.

Diza rasyid : Assalamualaikum :)

Hendra Prasetya : Walaikumsalam.

Rakaa : Walaikumsalam (2)

Jovi Jr : Walaikumsalam (3)

Christian : Walaikumsalam (3)

Rakaaa : (4) goblog

Hendra Prasetya : Cih anak Mia ga bs ngitung!

Christian : Keduluan gw ama Jovi__-

Christian : Klo gw ama Jovi ga jwb ntr dosa :p

Hendra Prasetya : kan dosa elu :v

Rakaaa : Iyak betooll👍

Jovi Jr : Eh gw ada tawaran sparing nih

Hendra Prasetya : Diajak sp?

Christian : Jgn ama anak yg ngawur ya

Rakaaa : Diajak sparing ama cewenya Jovi :v

Hendra Prasetya : Wew mau dong gw.Jov, ajak2 klo mo sparing ama cewe lo :v

Jovi Jr : Engga nyet, ama tmn lama gw. Klo sparing ama cewe gw, gw ga ngajak lo kali :v

Christian : Alamak ganas kali kau ni

Rakaaa : Ah, lo yakin mau sparing ama cewe lo? Watduh

Christian : Tobat Jov

Diza Rasyid : Astaghfirullah Jovi

Diza rasyid : Gabole nak,dosa

Diza rasyid : Tp sayang klo nolak :v

Hendra Prasetya : BANGKE LU

Christian : haha gw se7 ama lo Diz

Rakaaa : Vidioin kali jov, jgn pelit ama tmn:v

Jovi Jr : Bangsat!!

Jovi Jr : Gw gakan smpe gt ama cewe gw yaampun

Christian : Ah, kayalu kuat aja dr godaan ituuuuu

Hendra Prasetya : Lu kan vokepers lovers Jov :v

Diza rasyid : Vokepers spanjang massah tak terkalahkan oleh zaman bung

Christian : BHAHAHAA

Hendra Prasetya : capslock jebol

Jovi Jr : Au ah

Diza rasyid : Uuu yayang mallahh nih :(

Hendra Prasetya : Ih marah niyee

Christian : Ngambek :v

Rakaaa : Ngambekan lu kek cewe pms :v

Jovi Jr : Emng ada apa sih?

Diza rasyid : Yang ADA BADAKNYA

Hendra Prasetya : Hahahah

Jovi Jr : Bangke lu ╰_╯

Christian tertawa keras membaca chat grupnya, hingga airmatanya mengalir dan perutnya sakit karena tak kuat menahan tawa sekaligus geli.

Inilah yang sangat ia sukai dari teman SD dan SMP nya ini, walaupun jarang bertemu tapi masih kompak dan tidak garing jika chat di grup.

Christ mencoba mengecek kembali handphone nya,tetap tak ada balasan dari Nabila. Ia mendengus kesal karena chatnya belum dibalas. Ia teringat waktu itu, ketika Nabila terjatuh di dekat Taman yang cukup jauh dari lapangan.

Hanya ada dia disana, dan mau tak mau ia harus menolong Nabila berdiri, tapi untuk menuntun Nabila sampai ke lapangan basket? Tidak! Ia sangat kikuk untuk melakukan hal itu. Jangankan untuk menuntun Nabila, memegang tangan perempuan selain Mama, Kakaknya dan Laura pun ia tak mau.

Sebenarnya ia tidak dingin dengan perempuan disekitarnya,hanya saja ia tak tau cara memperlakukan wanita. Ia risih dengan tingkah adik kelas dan teman sekolahnya yang kadang berkedip manja,merayunya dengan nada rendah yang katanya 'sexy' padahal sangat berisik.

Dan Christ pun tak suka melihat melihat make up tebal yang dipakai wanita disekolahnya yang menurut Christ 'berlebihan' dan malah bukan cantik yang ia dapat tetapi malah 'menor' yang Christ lihat. Ia selalu tertawa sinis ketika melihat Kakak kelas dan Adik kelas yang masih saja mencoba menggodanya.

Wajahnya memang tampan, tapi wanita mana tahan dengan sikapnya yang dingin. Kata kata itu pernah ia dengar dari beberapa mulut Kakak kelas,dan seperti angin lewat. Christ acuhkan semua cibiran tentang nya.

"Ahh.. tapi kenapa gue mikirin Nabila mulu! Kenapa gue kalo liat Nabila kaya ngeliat Laura? Tuhan, apalagi rencana mu." Ucap Christ, ia mengelus keningnya mencoba berpikir jernih kembali sebelum menghabiskan waktu untuk membaca komiknya lagi.

***

Nah, gimana nih ceritanya?? Absurd yah wkwkwk..
Comment aja yah readers. Barang kali ada masukan buat author. Walaupun di part selanjutnya bakalan ada pengalaman pribadi athor  hahah.

Oke jangan lupa comment yaa silent readersku. Kalo lagi baik hati dan khilaf boleh kok kasih VOTE untuk cerita ini hahahaah :D

CINTA TAPI BEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang