6. Unlucky

667 60 3
                                    

Tidak seperti hari biasanya, Nabila sangat malas sekali untuk pergi ke sekolah. Biasanya untuk hari Selasa seperti ini, ia harus latihan basket.

Huft,pengen gaikut. Tapi gue udah ga latian fisik Kamis kemaren. Keluhnya dalam hati, andai saja hari Kamis minggu lalu ia ikut latihan fisik, pasti ia boleh tidak ikut latihan pada hari ini.
Dengan langkah gontai Nabila menuju lapangan basket sambil membawa tas ransel dan tas kecil berisi Sepatu dan baju ganti.

"Ehh Dede Cantik. " sapa Fahmi sambil tersenyum manis.
Nabila hanya membalas dengan senyum tipis dan duduk di bawah tiang basket sambil mengecek handphonenya.
"Latian basket, Nab? " tanya Fahmi lagi, masih dengan senyumnya yang menurut Nabila adalah senyuman playboy cap tikus .
Nabila hanya mengangguk dan melempar senyum tipis lagi, "iya kak. futsal yah? " tanya Nabila.

"Iyaa nih, lo- " belum sempat meneruskan ucapannya, Rendy meneriakkan namanya dengan keras.
"FAHMI BIAWAK BUNTUNG BANTUIN GUE ANGKAT GAWANG!! CEWE MULU OTAK LO!" Sorak Rendy dari jauh.
"Ehehe gue, kesana dulu ya." Pamit Fahmi dan kini telah berlalu meninggalkan Nabila.

Alhamdulillah, akhirnya pergi juga tuh anak. Gumam Nabila yang merasa lega karena kini Fahmi tak lagi mengganggunya.

***

Sial!! Masa gue sendiri yang lari 25kali!! Muke gile!! Dasar Coach Alfred !! Kejem banget kalo ngasih hukuman.

Karena Kamis minggu lalu ia tak ikut latihan, jadi ia harus menerima hukuman lari 10kali lapangan sekolah. Sebenarnya jika ia tak di hukum ia hanya berlari 15kali, dan berhubung ia mendapat hukuman jadi , ia harus lari 25kali putaran.

"Jam brapa nih? Lari 10putaran!!" Bentak Coach Rizal pada Christ yang terlambat datang latihan. Tak banyak bicara Christ langsung berlari kecil memutari lapangan, ia sadar akan kesalahannya.

"Kok ada kak Christ dibelakang? " tanya Nabila dalam hati.
Mungkin, dia sedang pemanasan. Eh, tapi bukannya tadi Fahmi sama anak futsal udah pemanasan yah? Nabila bertanya tanya dalam hati. Sampai tidak terasa ia di salip oleh Christ.
Loh? Sendirian?
Ternyata benar ia berlari sendiri. Nabila masih berlari sebanyak 19kali, kurang 6putaran lagi. Tapi otot kakinya sudah tidak kuat, jantungnya berdetak kencang dan peluh sudah membasahi bajunya.

Brukkk!!!

Nabila jatuh karena tersandung paving saat ia sedang menghindari Batu didepannya, sialnya lutut kanannya robek dan mengeluarkan darah begitupula dengan lengan kanannya yang juga mengeluarkan darah karena posisi jatuhnya yang tengkurap.

'Aduhhh' Pekiknya dalam hati, ia menahan tangis dan perih dari lukanya. Nabila mencoba untuk duduk dan membersihkan bajunya yang kotor.

"Lo gapapa?" Sebuah uluran tangan yang lembut kini berada tepat didepan wajah Nabila, ia mendongak keatas menatap wajah si pemilik tangan tersebut.

Christ?

Christ berjongkok di sebelah Nabila, "lo gapapa, sini gue bantu." Ujar Christ yang masih menjulurkan tangannya.
"G-gapapa kak." Nabila meraih uluran tangan Christ dan mencoba untuk berdiri.
"Oke, gue duluan ya." Kata Christ yang sudah mulai berlari meninggalkan Nabila tanpa membantunya lagi untuk berjalan.

Gila, gue masih blom bisa berdiri bener udah ditinggal, ya Allah jahat banget sih tu anak. Mana gaada yang lewat lagi . Astaghfirullah.

Melihat Christ yang seperti itu Nabila kesal sekaligus geram, ingin rasanya ia menjambak rambut Christ. Sekarang, ia mencoba berjalan , walaupun dengan sedikit pincang tapi ia tetap berjalan menuju lapangan basket.

"Kamu kenapa?" Tanya Coach Alfred, tangannya kini mencoba memeluk lengan Nabila. Tetapi percuma, Nabila melepas tangan Coach Alfred sambil menatap dengan geram. Nabila mengambil tas ranselnya dan berjalan kearah parkiran tak peduli dengan ekspresi wajah Coach Alfred dan resiko yang akan diterimanya.

Sesampainya dirumah..

"Mamaaaaaaaaa" teriak Nabila kencang.
"Apa sayang kok teriak teriak." Sahut Riza, Mama Nabila. "Astaghfirullah, Laras. Lutut kamu memar gitu nak, ya Ampun sayang. " ucap Riza yang kaget melihat anaknya yang terluka, dengan segera ia mengambil kotak P3K dan mencoba mengobati luka Nabila.

"Kok bisa sih, kamu jatuh dari motor nak? Tapi kok kamu pulangnya cepet? Katanya latihan basket? " tanya Riza.
"Jatoh di sekolah pas lari Mah, Laras langsung pulang, bete disana. " jawab Nabila kesal .
"Kok bete sih sayang? " tanya Riza lagi.

"Udah Mah, Laras capek. Ga mood nih." Rengek Nabila.
"Yauda Mama tinggal ya, kamu istirahat aja. Kalo ada apa apa panggil Mamah ya." Ujar Riza sambil tersenyum dang membelai lembut rambut Nabila.
"Iya Mamah. Makasi. " balas Nabila .

***

"Eh bro tadi adek kelas yang lo demen tuh sapa namanya?
"Ayang beb Nabila? Kenapa dia? " tanya Fahmi dengan tatapan bingung.
"Ah iya Nabila, dia tadi jatoh di deket Taman, dengkul ama sikutnya luka gitu." Ucap Christ datar. Mendengar ucapan Christ Fahmi pun melongo, "What!!? " pekik Fahmi kaget.

"Iye biasa aja kali." Masih dengan nada datar nya, Christ mengambil Tasnya dan berjalan kearah parkiran sepeda motor.
"Ehh eh tunggu.. Beneran nih beben Nabila jatoh tadi?" Tanya Fahmi.

"Iyee mana gue boong sih, gue tadi nolongin dia berdiri. "
"Trus truss.. lo bantu dia jalan? " tanya Fahmi sekali lagi.
"Ngga gue tinggal, lagian luka kalo dimanjain gabakal sembuh. " ujar Christ sambil memasang helm Fullface nya.

"Anjing lo! Kasian bebeb gue, duh emang bener bener ga normal deh lo. " umpat Fahmi.
"Udah ya gue balik dahh.." ucap Christ yang langsung menjalankan motornya keluar parkiran dan meninggalkan Fahmi yang terus mengoceh tanpa henti.

***

Hadehh.. sapa sih..

Fahmi Putra : Dek, kata Christ km abis jatoh ya :(

Nabila Arsyi : iya kak

Fahmi Putra : Gws ya Nab :))

Nabila Arsyi : iya tq kaaa ;;)

Fahmi Putra : Msh sakit ga kakinya?

Chat terakhir Fahmi tak ia balas, Nabila lebih memilih untuk menonton TV daripada chating dengan Fahmi, bukannya ia tidak menghargai Fahmi, tapi ia tak ingin Fahmi terlalu berharap padanya.

Mengingat kejadian tadi, ia merasa hari ini adalah hari buruknya, mendapat nilai jelek pada ulangan harian Bahasa inggris, salah satu mata pelajaran favoritnya, dihukum lari 25 putaran dan jatuh hingga luka memar di lutut dan sikutnya, serta.. ditolong manusia Es yang membuatnya makin geram.

Tapi tunggu.. kenapa ia memikirkan Christ sekarang? Bukankah tak ada gunanya ia memikirkan Christ?
Lalu mengapa ia memikirkannya sekarang?

***

Please jangan pelit sama vote :(
Kasih vote dong. 3 aja deh klo mau lanjut ceritanya . Kalo cerita gue jelek bakal gue hapus -_-

VOTE
VOTE
VOTE

CINTA TAPI BEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang