Sinar matahari mulai menyapanya melalui jendela kamar, Lana terbangun dan mencari-cari ponselnya. Tapi, bukan untuk melihat pesan dari Theo, melainkan ingin mengetahui pukul berapakah ini. Tapi, ada 4 missed calls dan beberapa pesan dari Theo. Bak tersambar petir, Lana kaget bukan main. Pesan pertama pun segera dibukanya.
Theo :
Hey, sorry baru bales. Sms kamu baru masuk jam 12. Di sini susah dapet sinyal. Jangan ngambek ya
Theo :
Lan, bales dong.. yaudah aku telfon ya..
Theo :
Aku coba telfon kok gak diangkat, udah tidur ya.. yaudah selamat malam Lana..
Ia memerhatikan pukul berapa tepatnya Theo membalas pesan dan menelfonnya
"Hah, jam 2?? Gila, jelas lah aku udah tidur. Dasar!!" gerutunya.
Lana :
Aku harus bales pesan kamu yang mana dulu? Banyak banget
Lana hendak keluar dari kamar, karena dia mulai menyadari kalau tempat Theo saat ini susah untuk mendapatkan sinyal. Tapi, tidak untuk hari ini. Theo membalasnya secepat kilat dan ponselnya pun bergetar.
Theo :
Abis kamu gak bales sih, masih ngambek?
Lana :
Ngambek? Siapa yang ngambek? Aku tidur
Theo :
Serius? Masa sih enggak?
Lana :
Theo please!!!
Theo :
Iya.. iya. Oh iya aku lupa
Lana :
?????
Theo :
Pagi.. (:
Lana :
What u mean?
Theo :
Good morning Manzilana Jasmine (:
Lana :
Haha, good morning too, kirain lupa apaan
Theo :
Hari ini mau ngapain aja?
Lana :
Biasa lah, paling juga jalan sama sepupu. Kamu sendiri?
Theo :
Jalan-jalan juga sama wisata kuliner hehe
Lana :
Have fun yaa..
Theo :
You too, oh iya Lan.. smsan nya ntar lagi yaa. Soalnya gak enak sama keluarga
Lana :
It's okay
Theo :
Paling ntar jam 8 aku free
Lana :
Terserah deh
Theo :
Have a nice day Lana, see ya (:
Lana :
You too (:
Singkat dan jelas, itulah pesan terakhir dari Lana untuk mengakhiri percakapan mereka melalui sms. dia segera bersiap karena Norin, sepupunya sudah berjanji padanya untuk mengajaknya berkeliling kota sambil berwisata kuliner tentunya.
YOU ARE READING
One Last Hope
Teen FictionSemua orang di dunia ini butuh kejujuran, begitupun dengan Lana. Ia hanya menginginkan kejujuran dari seseorang yang bernama Theo akan isi hatinya. Karena baginya, kejujuran Theo itu sudah lebih dari cukup atas apa yang ia inginkan selama ini. Tapi...