DINAN POV
" Mau kemana Kei ?"
Aku terheran-heran ketika melihat Keira sedang bersiap-siap untuk keluar rumah. Aku kira, setelah makan siang tadi, dia akan dirumah menghabiskan waktu bersama ku. Karena hari sudah menjelang sore, pekerjaan kantorpun sudah beres." Aku mau keluar sebentar bareng Dara kak. "
" Loh? tadikan kamu bilang kalau Dara masih ada tugas di klinik?"
Belakangan Keira memang sangat intens bepergian dengan Dara. Karena kebetulan Dara memang sedang KOAS di salah satu klinik untuk mendapatkan lisensi supaya bisa bekerja dan mengambil spsesialis di Indonesia. Dan Keira seakan mendapat dunia baru setelah kepulangan Dara dari Australia.
"Udah selesai kak Dinaaaannnn.. iiihhh.. bawel banget sih kayak mama? aku janji nggak bakal pulang telat deh.."
Aku tersenyum lebar ketika mendengar protes dari nya. Dapat kupastikan dia sedang berusaha menjadi Keira yang selama ini aku kenal.
" Ya sudah.. kamu hati-hati ya nyetir nya."
Sewaktu aku ingin mengacak-acak rambut panjangnya yang bergelombang, Keira malah menangkas tanganku seakan dia sudah bisa menghafal tindakan apa yang akan aku lakukan padanya.
"Eiittsss... Ritual acak-acakan rambutnya nanti malam aja kali ya kak. Sekarang aku harus pergi dulu...hehehehe"
Keira pun mencium punggung tanganku kemudian dia beranjak pergi keluar rumah. Aku tersenyum hangat kepadanya sampai mobilnya kemudian menghilang dari pandanganku. Sebenarnya Keira dan Dara ada urusan apa sih? kenapa mereka begitu sering keluar di jam jam tertentu? Tidak mungkin kalau mereka keluar hanya berniat untuk sekedar nongkrong di kafe setiap harinya. Apa harus aku membuntuti Keira supaya aku tahu apa yang dilakukannya bersama Dara? sebagai suami dan kakak yang baik, aku memang harus menjaganya dan akupun berhak mengontrolnya.
***
Aku terus mengikuti Honda jazz putih yang berjarak sekitar 40 meter dari mobil ku ini. Setelah kepergian Keira tadi, aku langsung mengikuti kemana dia pergi. Aku benar-benar penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan bersama Dara belakangan ini. Aku takut kalau anak kembar itu melakukan sesuatu hal yang negative seperti apa yang kebanyakan anak-anak muda lakukan saat ini. Kulihat mobil Keira berbelok ke arah jalan yang memang tak biasa kami lewati. Ini pun bukan jalan menuju ke tempat café dimana kami bertiga sering makan di sana. Klinik tempat Dara KOAS pun berlawanan arah dengan jalan ini. Aku semakin penasaran dengan tempat yang ingin Keira kunjungi.
" RSJ Permata?"
Aku membaca papan merek yang tepat berada didepan ku. Beberapa menit yang lalu mobil Keira masuk ke dalam RSJ permata ini. Kenapa Keira kesini? Apa ada temannya yang sedang sakit di sini? atau mungkin dia sedang menemani Dara untuk menyeleseikan sesuatu disini? karena masih penasaran dengan tujuannya, akupun memarkirkan mobil tepat di seberang jalan menuju gerbang rumah sakit itu. Aku tidak mau kalau Keira tahu aku membuntuti nya dari tadi. Ku lihat mobil Keira sudah terparkir dengan gagahnya di parkiran RSJ. Diapun sepertinya sudah masuk ke dalam rumah sakit yang sangat besar ini. Ini kali pertamanya aku kesini, aku baru tahu kalau ada bangunan rumah sakit tua yang begitu besar disekitaran jalan ini.
" Maaf mas... waktu jam besuk sudah habis. Anda bisa datang besok."
Ketika aku ingin berjalan memasuki gerbang rumah sakit, tiba-tiba ada seorang satpam yang mencegat ku. Dia melarang ku masuk karena jam besuk memang sudah habis.
" Tapi pak saya..."
" Maaf sekali mas. Jam besuk memang sudah habis. Hari ini rumah sakit kebetulan juga memang ada acara disini. Jadi, orang luar atau pihak keluarga pasien pun tidak diperbolehkan membesuk. Silahkan kembali besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
CREATING DESTINY
RomanceSemua berawal dari perjodohan yang ku anggap konyol untuk dilaksanakan. Jujur, aku tak pernah membayangkan sedikitpun untuk duduk di pelaminan dengannya. Ditambah lagi merasakan cinta dan kasih sayang sebagai pria dan wanita bersamanya. It's impossi...