Juander Frandika Geofandra

427 27 0
                                    

| Happy reading ❣ |

*****

  Namaku Juander Frandika Geofandra,biasanya dipanggil Juan. Seorang ceo muda berumur 24 tahun.

Tampan,workaholic,cool,itulah image yang biasa orang berikan kepadaku. Diumurku yang ke 17 aku menyelesaikan sekolahku dibangku SMA,dan mulai kuliah di Harvard Univercity dan menyelesaikannya pada umur 20. Ketika usiaku 21 tahun papa mempercayakanku untuk menjalankan perusahaannya.

Aku memiliki adik perempuan berusia 20 tahun, dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Chicago. Ia bernama Jarly Arrastin Geofandra.

Aku memiliki perawakan,tinggi 184 dan berat 65 kg. Mata berwarna grey,rahang yang kokoh,hidung yang mancung,dan kulit agak kecoklatan. Justin Frandikh Geofandra dan Crisperry Arrawerd itu adalah nama kedua orang tuaku,papa 100% keturunan Belanda-Prancis sedangkan mama keturunan Finlandia.

Semua baik-baik saja sampai suatu saat papa berkata akan menikahkanku dengan anak temannya. Dan dengan terpaksa aku menerimanya, karena aku tidak mau meninggalkan pekerjaan yang sangat aku cintai meski kadang kala membuatku penat menghadapinya.

*****

Juan pov

Hari ini papa melarangku kekantor karena kami akan menemui calonku, karena tidak ingin berdebat aku mengiyakannya.

Kami begegas menuju kesalah satu restaurant yang terkenal di kota ini dan menanyakan ruangan yang kami reservasi sebelumnya. Setelah memesan makanan aku mengelurkan ponselku.

Setelah 20 menit menunggu terdengarlah suara ketukan pintu dan masuklah seorang bapak dan istrinya yang mungkin seumuran dengan papa mama,dan jangan lupakan dibelakang mereka ada seorang gadis yang menurutku sangat cantik. Mereka duduk dan memperkenalkan diri, dari situlah aku mengetahui bahwa nama gadis itu Evelyn.

Tapi aku tidak boleh jatuh cinta padanya,cintaku hanya untuk Papa,Mama,Arra,dan dia. Dia yang selama ini masih bersarang dihatiku.

Akhirnya kedua orang tuaku dan kedua orang tua Eve memutuskan bahwa 3 hari kedepan adalah acara pernikahan kami. Sangat gila bukan. Aku cukup kaget saat melihat muka Eve berubah menjadi syok,tapi apa yang bisa kami lakukan selain menyetujuinya, karena kami tidak ingin melukai perasaan kedua orang tua kami.

Setelah selesai membicarakan hal tersebut makanan yang tadi kami pesan akhirnya datang,dan kami makan bersama. Sesekali aku melihat wajah cantik Evelyn, matanya menatap makanan dengan kosong. Seperti tidak berminat.

"Bagaimana pekerjaanmu Juan??" Tanya om David yang sebentar lagi menjadi mertuaku.

"Sejauh ini banyak perkembangan yang signifikan om. Kami juga sementara membangun beberapa resort." 

"Jangan panggil om lagi Juan, kamu sebentar lagi jadi anak kami."

"Biasalah David, masih sedikit canggung. Namanya juga baru bertemu." Ucap mama dengan sedikit tersenyum.

Mereka pun tertawa bersama, namun aku tidak melihat Evelyn tertawa, bahkan dari tadi dia hanya mengaduk-aduk makanannya.

*****

Jangan lupa coment dan vote yah.
See in next chapter >_<

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang