8

116 8 6
                                    


"Ka..kamu,bagaimana bisa ada disini".Tanganku bergetar melihat orang didepanku,orang yang hampir empat bulan tak pernah aku lihat.Dan sekarang orang itu dengan gagahnya berdiri dan tersenyum ke arahku.

"I miss you Evelyn",hanya kalimat sederhana yang ia ucapkan.Tak tahan lagi dengan semua ini,aku berlari kencang kearahnya dan memeluk dengan erat tubuhnya.

"Aku juga merindukanku Dave,bagaimana kabarmu?kapan kau sampai,dan kenapa tidak memberitahuku."

"Kabarku buruk Eve,aku sesak nafas,kau memeluk terlalu erat."

Aku melepaskan pelukanku dan menatap wajahnya,kemudian tertawa."Ah maafkan aku kakakku,aku terlalu bersemangat sampai akhirnya memelukmu dengan erat."

"Tak apa,aku tau kau sangat merindukanku girl" ucapnya sambil mengelus kepalaku.

"Ayo kita duduk dulu".Ucapku sambil menariknya untuk duduk di ruang keluarga.Sangat senang melihat kakakku ini datang berkunjung.

"Apa aku menggangumu?"

"Tentu saja tidak,aku sangat bahagia kau dapat meluangkan waktu untuk mengunjungi ku".

"Baiklah,kalau begitu bisakah kau mengambil segelas minuman untukku?"

"Ambil sendiri saja,kaukan punya kaki",dia hanya menyipitkan matanya dan tentu saja harus aku yang mengambilnya.

Aku mengambil jus jeruk dan cemilan yang ada di dapur."Ini minumlah,jangan sampai dehidrasi".Kak Dave menerima gelas itu dengan senang hati.Tak lama kemudian dia mengambil sesuatu dari paper bag,dan mengeluarkannya.

"Brownies coklat,oh my favorit,come to mama".Aku mengambil satu slice kemudian memakannya.Ini sangat enak apalagi diatasnya di lapisi lelehan coklat dan almond.

"Pelan-pelan saja,semua ini untukmu,aku tidak akan mengambilnya."

"Ini sangat enak,oh ya bagaimana kabar mom dan dad?"

"Mereka baik-baik saja Eve,dari pagi mom sibuk membuatkan mu brownies ini.Bagaimana keponakanku?"

"Aku baik uncle,uncle kapan nyusul?" Ucapku sambil menirukan suara anak kecil.Dia hanya ketawa tanpa menjawab.

"Bagaimana kau dan Juan?"

Pertanyaan itu sontak membuatku menaruh kembali brownies yang sedang ku pegang.Aku berjalan kearah dapur lalu mengambil minum.Mengapa hari ini rasanya semua pembahasan berujung dengan Juan?.Tadi Arra bahkan malam ini kak Dave.

"Eve,maafkan aku.Aku tidak bermaksud untuk membahasnya,maafkan aku ya." Ucapnya sambil memelukku dari belakang.Aku menghapus air mata yang dengan seenaknya turun dari mataku.Kak Dave pun membalikan badanku dan menatapku.

"Seorang Evelyn tidak boleh cengeng.Air matamu hanya boleh tumpah oleh kebahagiaan bukan kesedihan"

"Iya kak,aku akan berusaha"
Kak Dave hanya tersenyum."Ayo istirahat,hari sudah semakin malam."

Akhirnya malam ini ditutup dengan kesedihan lagi, seperti setiap malam yang telah aku lewati.Namun aku harus tetap bersyukur setidaknya aku harus mengingat calon anakku yang sebentar lagi akan lahir ke dunia.

****

Weekend kali ini lebih berbeda.Hari ini aku dan kak Dave memutuskan untuk berkeliling di Millenium Park.Semilir angin menerpa kulitku,sangat dingin.Kak Dave yang melihat itu kemudian bergegas mencari hot chocolat.

"Kau kedinginan.Tunggu sebentar disini,aku akan membeli hot chocolat."

Aku hanya mengangguk-angguk kepala.Tak lama kemudian seseorang menepuk belakangku,dan saat aku berbalik Samuel berada tepat di belakangku.

"Oh hay Sam", ucapku sambil tersenyum padanya.

"Halo Evelyn,kita bertemu lagi."

"Ya,bagaimana kabarmu?"

"I'm fine,bagaimana denganmu?"

"Me too."

"Ayo duduk,jangan terlalu banyak berdiri,kau sedang hamil Eve."

Sam adalah salah satu rekan bisnisku.Dia tipe orang yang asik dan perhatian.Aku rasa semua orang pasti akan senang berteman dengannya.

"Datang sendiri?"

"Tidak,aku bersama seseorang." Aku melihatnya tersenyum menggoda.

"Boyfriend??"
Aku hanya terkekeh melihatnya,Sam sendiri sudah mengetahui bahwa aku sedang punya masalah dengan suamiku dan sepertinya dia sangat penasaran."Will see."

"Eve,ini hot chocolatmu."

Kak Dave menatap Sam dari atas hingga kebawah,dan benar saja kak Dave tersenyum padaku.Pasti dia memikirkan yang tidak-tidak.

Sam yang melihat kakakku datang spontan berdiri.Ia merapikan sedikit bajunya lalu mengulurkan tangannya.

"Ini pacarmu Eve atau suamimu?Namaku Samuel,rekan bisnis Evelyn."

"Well,senang berkenalan denganmu Sam.Perkenalkan namaku Pradave kakak Evelyn."

Terlihat Sam menjadi kikuk karna salah menebak.Aku hanya tersenyum."Dia adalah kakakku Sam","Bukan pacar apalagi suami."

Sam mengucapkan berkali-kali maaf karena salah menebak.Mungkin karna merasa canggung akhirnya ia berlalu dari hadapan kami.

"Kalau begitu aku permisi,sampai ketemu lagi".Ucapnya kemudian menundukkan kepalanya dan pergi.

"Kau cocok dengan Sam",Ucapan itu yang terakhir kali aku dengar,sebelum kami pergi dari sana.Aku hanya bergumam dalam hati.Mungkinkah?Sam?Lalu bagaimana Juan?Apa benar-benar harus dilupakan?

Hanya waktu yang dapat menjawab....

*****







Halo apa kabar semuanya,aku harap semua baik-baik saja.Aku kembali lagi dengan cerita yg amburadul ini..Jadi jangan lupa di vote😘

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang