[Mingyu] Confused

907 54 7
                                    

"Hei brother! Bantu aku! Jangan bengong saja sialan"

Aku menoleh dan melihat kakakku kesulitan membawa lemari kayu berukuran sedang. Aku langsung menghampirinya dan membantu mengangkat

"Sorry brother." Sahutku sembari menunjukkan cengiran bodoh yang dibalas decakan malas dari kakakku, Taehyung. Aku dan Taehyung segera mengangkat lemari kayu berukuran sedang itu masuk kerumah baru kami dan meletakkannya dikamar.

Rumah baru kami berukuran sedang dengan satu kamar dan satu kamar tamu. Awalnya kamar tamu akan kutempati, tapi kata Taehyung akan membuang tempat. Alhasil, satu kamar kami buat berdua dengan kasur ranjang tingkat berada ditengah kamar, kamar sebelah kanan untukku sedangkan disebelah kiri untuk Taehyung.

Kami meletakkan lemari dipojok kanan dekat pintu. Taehyung melemaskan tangannya "sial berat sekali" aku tertawa pelan "makanya sering sering olahraga hyung" Taehyung melirikku malas lalu berdecak "terserahmu"

Taehyung keluar dari kamar, aku mengambil pager berwarna hitam milikku. melihat apakah ada pesan dari Wonwoo. hasilnya? nihil.

aku menghela nafas pasrah. Duduk dipinggir ranjang Taehyung dan merenung. Aku dapat mendengar Taehyung menjerit, ah persetan dengan dia. Sudah besar dia. Bisa mandiri

Aju nice
Aju nice
Gibun gibun gibun
Nice
Aju nice

(Seventeen - 아주NICE
Diharap tidak membaca sambil bernyanyi)

Aku merogoh saku celanaku saat ringtone lagu boygroup favouriteku berbunyi. Aku mengerutkan dahi saat melihat nama yang tertera. Yixing gege.

"nde? yeoboseoyo gege?"

"Kau dimana? Dengan siapa? Sedang apa?"

...kenapa cara bicaranya seperti salah satu lagu indonesia ya?-_-

"Ge sadarlah. aku diapartemen baru. Taetae hyung sedang beberes. dan aku tidak melakukan apapun"

"Bisakah kau kesini sekarang? Pasienmu kritis"

Nada bicaranya terburu, aku tahu dirumah sakit tidak diperbolehkan mengenakan ponsel terlalu lama. aku mengerutkan dahi

"Pasienku? siapa? kau tau kan sebera-"

"Jeon Wonwoo. Cepatlah kesini"

TUUUTT-

**

Aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi setelah sambungan itu terputus. Yang ada dihadapanku sekarang pintu operasi yang tertutup dengan Hankyung samchon berdiri menatap pintu itu gelisah, raut wajahnya tenang seperti biasanya tapi matanya gelisah. Kris gege menatapku datar, aku mendadak merinding.

Kris gege berdiri dari duduknya, menghampiriku dan menarik kerah bajuku. Mata kelamnya menatapku dingin. "Kemana kau disaat wonu membutuhkanmu hah?" suara bassnya merendah dan datar. Jujur, aku takut ditatap sebegitunya oleh kakak kedua Jun yang terkenal datar dan dingin.

"Gege...sudahlah" seseorang dengan mata panda, berambut hitam dengan wajah oriental menarik tangan kanan Kris gege. Dia melepas cengkramannya dan kembali duduk disebelah laki-laki tadi.

"Mingyu- ah. Kim uissanim" aku menoleh dan melihat Hankyung samchon membungkukkan kepalanya. Aku ikut membalasnya "kemana yang lain samchon?"

"Heechul mengurus administrasi dengan Sungmin, Kyuhyun dan Jun kekantin rumah sakit" jelas Hankyung samchon, mata kelamnya masih menatap pintu operasi aku mengerutkan dahi rasanya tadi belum lengkap, "kemana Heekyung?" tanyaku.

DnPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang