"Eh? Pindah?"
Jungkook dan Wonwoo berteriak bersama. Jun mengangguk.
"Lebih tepatnya ayahku akan mengadopsi kalian berdua" Jun tersenyum. Jungkook dan Wonwoo melebarkan matanya, mereka berteriak senang seperti anak kecil. Bahkan Heekyung melirik karena sifat Wonwoo yang mengarah OOC.
Sree- Brak!
Mingyu masuk dengan sedikit terburu, dia berkeringat, jas dan rambutnya berantakan dan nafasnya pun belum dia atur. Semua manusia disana -minus Heekyung menatap Mingyu yang sedang terengah
"Lho? Kim Mingyu?" Heechul menatap Mingyu sedikit kaget. Heekyung melirik "Bless to see you again. Kim Mingyu" ucap Heekyung datar. Mingyu sedikit kaget saat melihat keluarga Jun berada disatu tempat. Baekhyun sudah melambaikan tangannya, Kyuhyun dan Kris hanya sedikit mendongak lalu tersenyum, Jun mengangkat tangannya.
"A-anu...kalian mengenal Wonwoo?" Hankyung mengangguk dan tersenyum "aku ayah angkat wonu"
"MWOYA?!"
"YA!! JANGAN PERNAH BERTERIAK DIDEPAN ORANG TUA!? MANA SOPAN SANTUNMU KIM MINGYU?!"
Wonwoo balik berteriak, Jungkook menenangkan Wonwoo. Mingyu mendengus lalu membungkuk meminta maaf Hankyung tertawa. Kemudian menghampiri Mingyu dan menarik lengan teman anak keempatnya keluar dari kamar 107 itu.
**
"Maaf jika memotong ucapan panjang lebar Kim uissa. Tapi Wonwoo harus segera tau, jika dia terkena penyakit Kanker" Hankyung meringis dalam hati saat mengucapkan dua kalimat barusan. Dua kali dia merasakan diposisi ini.
Mingyu mendesah pelan lalu menunduk "aku hanya tidak tega melihat senyum cerahnya menghilang" Hankyung tersenyum lalu menepuk pundak Mingyu yang 4cm lebih tinggi darinya.
"Aku tau. Aku sekeluarga sudah pernah berada diposisi ini, bahkan Jun sangat menderita jika kau tau. Makanya, aku tidak ingin membuat Wonwoo makin menderita, kau harus melakukan salah satu dari 2 hal yaitu chemotherapy atau operasi." Sorot teduh itu berubah serius saat Mingyu mendongak dan menatap mata kelam itu.
Mingyu menghela nafas dan mengangguk "aku tau ini berat. Kau tau Heechul, yang disebelah Wonwoo? Kau tau kan siapa dia dan siapa 4 laki-laki dan 1 perempuan disana?" Mingyu mengangguk "Saat mengandung Heekyung, dia divonis kanker otak juga. Awalnya hanya stadium 2, lalu saat diperiksa naik menjadi stadium 3" Hankyung memulai kisahnya. Mingyu menatap ayah Jun kaget.
"Lalu dia mengikuti terapi. Rambut blonde favoriteku rontok karena efek dari terapi. Bahkan Jun pernah bolos 2minggu sekolah demi menjaga ibunya. Akhirnya kami terpaksa melakukan operasi, turun menjadi stadium2." Senyum Hankyung terpatri dengan indah diwajah orientalnya. Mingyu mengepalkan tangannya, tidak kuat mendengar cerita selanjutnya.
"Akhirnya, 8bulan dia mengandung, Heekyung lahir premature. Saat proses persalinan, kepala Heenim reaksi. Dia merasa pusing luar biasa. Bahkan dia menjambaki rambutnya saat persalinan. Aku yang melihatnya berusaha menahan tangannya. Tapi tetap saja dia menahan erangan antara ingin mengeluarkan Heekyung dan betapa sakitnya kepalanya. Saat Heekyung lahir, dia tidak menangis. Detak jantungnya lemah, tapi dokter langsung memindahkan istriku keruang operasi. Dan perawat disana menekan dada anakku berusaha membuat Heekyung kecil kami bangun." Hankyung mengusap ekor matanya, mencegah airmata yang akan jatuh. Mingyu ingin menyumpal telinganya. Dia tidak kuat, meski sering melihat kematian orang.
"Tapi tubuh kecil Heekyung tidak kuat dan akhirnya...meninggal" Hankyung menghela nafasnya dia menepuk lengan Mingyu dan menunjukkan senyum hangatnya, menghipnotis siapapun yang melihatnya akan ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DnP
Fanfiction[[ previous tittle;; Doctor and Pilot ]] Kim Mingyu. Seorang dokter muda yang jatuh cinta pada seorang pasien yang harus ditanganinya Jeon Wonwoo. Rasa cintanya mendominasi, membuatnya enggan mengatakan jika dia mengidap Kanker otak. Hingga Sang kak...