Saat perjalanan pulang, di dalam mobil aku hanya diam menatap chocolate bar dari Taehyung. Mungkin dia merasa bersalah mangkanya dia memberi ku coklat ini. Batin ku.
Saat sampai di rumah, Eomma sudah menuggu ku di ruang tamu bersama Jay Hoon. Dia kakak ku nomor dua. Kesayangan Eomma Appa jelas.
"Ini kah putri satu satunya keluarga Lee? Pulang ke rumah pukul 11 malam?" Ucap Eomma, aku hanya menatap mata Eomma dalam-dalam
Aku hanya diam.
"Sampai kapan kau akan menari tanpa tujuan jay hi? Tidak malu pada kakak mu yang sudah susah payah belajar agar bisa membahagiakan Eomma dan Appa" lanjut nya
Aku diam.
"Kau benar-benar terlihat seperti parasit di keluarga ini!"
Ya kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Ibu kandung ku sendiri. Parasit katanya.
Nafas ku tersenggal-segal menahan amarah dan tangis ku, bahkan Ibu kandung ku sendiri yang berbicara seperti itu.
"YA BETUL, salah kan saja aku! Ini salah ku aku salah hidup didunia ini. Aku hidup seakan penuh kesalahan. Sampai kapan Eomma seperti ini?" Ucap ku sambil bercucuran air mata. Dan aku berlari ke kamar ku. Membanting pintu sangat keras.
Malam itu, kepala ku sangat pening sekali. Darah mulai bercucuran dari hidung ku. Sangat. Banyak.
Keesokan Hari nya.
Ah, sial hari ini aku kesiangan gara-gara tadi malam. Bagaimana kalau hari ini aku menghabiskan waktu berada di Ruang Bimbingan. Oh jebal. Please. No.
"WAH LEE!" Teriak seseorang dari belakang ku. Saat aku berbalik badan, Min Yoongi berlari ke arah ku
"Sialan, tiap bertemu dengan mu pasti aku kena masalah. Dih." Kata ku mentap nya nanar.
"Salah, tiap telat kau selalu bertemu dengan ku" jawab nya sambil tersenyum sinis "kabur aja yok, ke kafe" ajak nya
"Males, enak tidur di kelas"
"Iya tapi lari lapangan 15x dulu"
"Bodo amat"Hasilnya, pagi itu aku harus lari lapangan 15x bersama seorang teman paling menyebalkan. Min Yoongi. Dia teman dari kelas 1 Smp. Memang kami memiliki banyak kemiripan. Justru kemiripan itu yang menyatukan kami. Dia teman ku kabur kelas selama 2 tahun. Dan bertemu lagi di Sma.
"Nggak usah balik ke kelas dah." Ucap Yoongi santai sambil meneguk minuman kaleng nya
"Sapa juga yang mau balik, bodo"
"Yaela, ntar malem mau ke pub ikut gak?" Ajak nya
"Gak, musti ke studio nemenin anak-anak"
"Hah ngapain?" jawab Yoongi
"Dance. Masa gatau. Bodolah"
"Eh, terus ngapain lagi"
"Udah sih aku cuman tiduran makan sambil liatin mereka"Yoongi angguk-angguk mengerti, kita kembali ngobrol di belakang sekolah saat jam pelajaran. Tiba-tiba saja Handphone ku bergetar, Jungkook sedang menelefon ku.
"Hah?" Kata ku di telefon
"Kenapa gak masuk sekolah?!?!?!"
"Kata siapa, aku masuk kok"
"TRUS SEKARANG DI MANA OY?"
"belakang seko-" tut... tutt... tut.."Kampret dah ni orang"
"Siapa?" Tanya Yoongi
"Jungkook, siapa lagi"
"Oh masih temenan baik?"
"Dengarkan aku Min Yoongi, memang ada mantan pacar tapi kalau mantan teman itu tidak ada." Jawab ku sambil melototi nya, mata Yoongi yang hanya segaris itu melengkung karena tertawa
"Ahahaha kamu memang terbaik Lee"Sesaat kemudian Jungkook datang menghampiri ku dengan Taehyung serta Jimin.
"Ya! Ngapain juga masuk kalo emang telat" teriak Jungkook
"Napa sih, suka-suka kali Kook" jawab ku sewot. Justru aku terlihat berandalan karena berkumpul dengan cowok dan hanya aku cewek sendiri.
"Tadi Seong Ssaem mencari mu Lee," lanjut Jimin ketakutan, aku menelan ludah ku. Mati aku kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
أدب الهواةhidup serba ketidak sengajaan yang menakdirkan seorang Lee Jay Hi bertemu murid baru. Kim Taehyung. Bersama teman-teman lain nya mereka melewati hari-hari tidak terduga berselang tumbuhnya perasaan satu sama lain tanpa mereka sadari. Tunggu aku Lee...