Penggalan Kasih Sayang (2)

42 4 0
                                    

Ya, saat itu juga kita semua nya sudah janji kumpul di taman pukul 7 malam. Tapi yang ada malah Namjoon dan Jung Ah, cuma mereka berdua.
"Jim, udah yakin nggak ada yang perlu di beli lagi?" Tanya ku, Jimin mengagguk kecil
"Udah kok"

"Heii yang lain lama banget, kita malah udah sempet makan segala." Jung Ah menyapa kami berdua yang baru datang
"Iya sampe udah kenyang" tambah Namjoon
"Enak ih, kita cape muterin toko-toko di Hongdae" jawab Jimin. Akhirnya yang ada hanya kami berempat Jimin sudah menghubungi Hoseok dan Yoongi bersama katanya sedang di jalan.

"Jim temenin ke sana yok, si Namjoon nggak mau di ajakin lihat-lihat sebel.." Rengek Jung Ah "kesian tuh Jay Hi kayak nya cape, sama kamu aja" tambah Jung Ah, pergilah mereka berdua melihat barang-barang yang di jual sepanjang jalan

Namjoon, dia sibuk dengan smartphone nya sambil sesekali terkekeh kecil. Gila.
"Udah gila dia.." Pekik ku pelan
"Aku gak gila " Namjoon berkata tanpa mengalihkan pandangan nya
"Lha kedengeran hehe"
"Kamu tau kan telinga ku paling peka dari pada yang lain" aku mengagguk kecil
"Ngapain sih" iya, aku kepo bat
"Lagi chating sama Hye Sung..."

Hye Sung, aku pernah denger! Dia kan pacar Namjoon dari kelas 1 sma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hye Sung, aku pernah denger! Dia kan pacar Namjoon dari kelas 1 sma. Tapi beda sekolah. Aku pernah ketemu sama Namjoon segala. Pakai kacamata rambut nya panjang bergelombang, kata Jungkook dia pernah ikut olimpiade mewakili Seoul. Keren! Pasangan Cerdas..

"Ohh Hye Sung.. Kamu udah berapa lama?" Ujar ku
"Satu tahun lebih deh kayaknya"
"Keren"
"Keren dari mana, dia tuh orang nya sibuk lebih sibuk dari aku jarang banget bales chat sekali ketemu nggak mau pulang" Namjoon mulai bercerita banyak " kalo udah baca buku nggak mau di ganggu. Tapi dia keren sih, aku suka kalo dia lagi baca buku" lanjut Namjoon. Mata nya seolah menerawang langit dan membayangkan sosok Hye Sung

So sweet. Anjir. Aku jomlo. Lupa

"Baca buku?" Tanya ku ragu
Namjoon menggaguk cepat "aku nggak ngerti kenapa bisa suka sama dia yang bahkan nggak bisa di ganggu jam belajar nya. Tapi justru kecerdasan nya yang membuatku jatuh cinta"

"Eh kok jadi cerita gini sih. Maaf ya Lee"
"Aniyaa, aku malah seneng akhir-akhir ini anak-anak pada cerita sama aku." Jawab ku
"Jadi.. Kamu kapan jadian sama Tae?"

Pertanyaan macam apa itu.

Aku menghela nafas panjang. Sambil melirik Namjoon sesaat yang sedang menunggu jawaban ku " kenapa sih orang-orang pada nanyain begitu?"

"Abisnya kamu ngulur waktu banget, sebel kita yang ngeliat."
"... Apa lagi yang menjalani" lanjut ku

Aku diam, melamun. Tatapan Namjoon seakan kaget plus penasaran pada ku
"Kenapa gak jadian aja sih?!?!" Namjoon menggoda ku dengan tidak sabaran.

"Iya enak ya ngomong nya hm"
"Iya lah hehe" jawab Namjoon terkekeh melihat ku "pasti Tae juga punya alasan kenapa suka sama kamu menurut Tae kan berbeda sama menurut kamu.

Aku mengerutkan dahi ku dan tertawa renyah "kenapa sih ujung ujungnya bahas aku sama Tae, kita kan udah temenan baik"

"Hei, Lee Jay Hi. Nggak baik juga bohongi perasaan mu sendiri"

Oke, aku masih hidup gak sih
.
.
.
Dalam beberapa menit kemudian semuanya datang bersama sama termasuk Jungkook,hosoek,seokjin,Taehyung juga.

"Wahhh kok cuma kalian berdua bukan nya Jay Hi sama Jimin?" tanya Hoseok penasaran
"Jung Ah lagi pergi sama Jimin" jawab ku pendek
"Ahhh lapeeer" rengek Seokjin
"Ayo makan!!!" teriak Taehyung menyetujui perkataan Seokjin
"Aku juga laper ih" aku mengiyakan

Jung Ah dan Jimin pun datang kami memutuskan untuk makan di kedai langganan Seokjin dekat situ. Malam itu di akhiri dengan bahagia. Sangat bahagia. Hingga Taehyung berkata saat mau pulang
"Aku anterin pulang! Tungguin"

Ya ini terjadi lagi. Kan sudah ku bilang ini kebiasaan baru kami. Tanpa ku iyakan, tae sudah berjalan beriringan dengan ku menuju rumah ku

"Aku males pulang ke rumah" rengek kuTae tersenyum sambil berkata"Kan aku udah janji cuma mau anterin kamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku males pulang ke rumah" rengek ku
Tae tersenyum sambil berkata"Kan aku udah janji cuma mau anterin kamu"

Kesel ga perhatian banget aku kan mau berdua terus sm kamuh.

"Jay Hi"
Aku menoleh kan kepala ku "hmm?"
"Nggak jadi deh"
"Apaan sih Tae"
"Enggakk"
"Ih,"
"Iya sori dong"
"Tae"
"Kenapa?"
"Kamu mau nggak nunggu aku?"
"Kamu mau kemana Jay Hi?"
"Nunggu jawaban mu itu"
"..."
"Aku mau jawab tapi nggak sekarang"

Diem.
Baru kali ini liat dia diem nggak cerewet jatuh nya malah lawak banget tuh muka nya Taehyung, Tae mengatupkan bibirnya sambil mengagguk-angguk . Kiyowo

"Kayak nya aku udah tau jawaban nya deh"Aku berdecak kesal "kamu gak usah sok tau ah sebel""He he he he"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayak nya aku udah tau jawaban nya deh"
Aku berdecak kesal "kamu gak usah sok tau ah sebel"
"He he he he"

Sesampai nya di depan rumah ku seperti biasa kami membeku, berhadap-hadapan dan tersenyum seperti orang bodoh

Tapi, raut muka Taehyung mulai berubah
"Eh itu kamu mimisan lagi!!!" kata nya sambil mengusap hidung ku dengan sweater nya
"Serius?!"
"Iya"
"Yodah deh aku masuk duluan, kamu pulang aja"
"Serius gapapa?"
Aku hanya mengagguk dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Taehyung di luar

Malam itu, semalaman suntuk Taehyung tidak bisa tidur memikirkan kesehatan Lee Jay Hi sambil mendoakan nya dari rumah. Semoga besok berjalan dengan baik.

–––-–-–––-––––––––––--

Ok ok, ini kok jadi awkward deh sialllan. Gak sabaran mau ngabisin chapter ini huhu soal nya suka sebel ngeliat Jay Hi sama si Tae cuma temenan tapi tiap hari di anterin pulang. Malem nya ngga bisa bobo dua dua nya. Sip dah. Its called friendzone.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang