14

205 10 1
                                    


Istirahat

Pada jam ini seharusnya seluruh siswa sudah pada heboh berlarian menuju kantin sekolah yang cepat mengalami kepadatan penduduk akibat kedatangan segerombolan siswa yang kelaparan dan lelah setelah berkutat dengan pelajaran-pelajaran yang menguras otak.

Namun mereka semua harus menelan ludah, saat Bu Jihan, kepala sekolah SMA Adipura mengumpulkan mereka di aula sekolah yang bisa menampung ratusan siswa-siswi. Mereka berjejer rapi sesuai kelas masing-masing, anak-anak kelas X berada pada barisan sebelah kiri, kelas XI berada di tengah-tengah barisan dan anak-anak kelas XII berdiri di barisan kanan dekat dengan barisan para guru.

Reina yang berbaris di belakang Adina meletakkan dagunya malas di balik pundak sahabatnya itu, dia berdiri dengan bosan menunggu Bu Jihan yang tidak kunjung terlihat, hanya ada Pak Erwin selaku wakasek kesiswaan yang bercuap-cuap tidak jelas, mulai dari siswa sekolah lain yang terlibat tawuran sampai maling kaca spion yang sedang heboh-hebohnya terjadi di kalangan pengendara motor, untungnya setelah hampir 15 menit Pak Erwin bercerita, Bu Jihan akhirnya muncul dan mengambil alih mic yang di pegang Pak Erwin tadi.

"Selamat siang anak-anak" sapa Bu Jihan dengan senyuman yang merekah di wajahnya

"Siang Buuu" seru seluruh siswa

"langsung saja, berhubung anak-anak dari kelas dua belas sebentar lagi akan mengikuti Ujian nasional dan akan meninggalkan sekolah ini, jadi saya selaku perwakilan sekolah menginginkan anak-anak dari kelas dua belas agar mengadakan sebuah pertunjukkan seni selepas ujian nasional"

Suara gaduh anak-anak kelas XII terdengar di seluruh penjuru ruangan, bagaimana tidak sebentar lagi mereka akan mengadakan ujian nasional dan itu berarti mereka harus benar-benar fokus pada ujian mereka agar bisa mendapatkan nilai yang baik dan bisa lolos di PTN favorit mereka. Dan sekarang mereka memiliki dua beban sekaligus untuk di laksanakan.

"sudah sudah diam semuanya" tegur Bu Jihan " anak-anak kelas sepuluh dan sebelas juga bisa ikut berpartisipasi guna meramaikan kegiatan tersebut, dan saya harap perwakilan dari OSIS bisa ikut serta dalam acara ini, terima kasih"

Tanpa basa-basi Bu Jihan meninggalkan podium-nya, anak-anak kelas X dan XI meninggalakan aula dengan wajah yang merekah bahagia, pasalnya ini pertama kalinya Adipura mengadakan pertunjukkan seni dan melibatkan seluruh siswa. Biasanya sekolah hanya akan mengadakan Pensi yang melibatkan anak-anak kelas X dan XI serta kelas XII sebagai penikmat, banyak anak-anak dari kelas XII yang hendak protes tapi percuma, memprotes pihak sekolah hanya akan berakhir sia-sia, akhirnya mereka menerima keputusan mutlak dari kepala sekolah dengan hati yang was-was dan meledak-ledak. Untungnya akibat pertemuan mendadak tadi pihak sekolah memberikan kelonggaran selama 15 menit kepada seluruh siswa agar bisa beristirahat.

"sumpah ini gila, udah mau UN juga sekolah malah bikin kita ribet" delik Adina kesal setibanya mereka tiba di dalam kelas dengan sebotol minuman bersoda di gengamannya

"udahlah, terima aja Na"ujar Reina

Reina mendaratkan bokongnya di kursi dan menghela nafas dengan gusar, jujur saja sebenarnya dia juga merasa sedikit keberatan dengan keputusan pihak sekolah, yah tapi itu sudah konsekuensi seorang pelajar, harus taat pada aturan. Adina masih saja terus berkoceh dengan salah satu teman mereka yang bernama Yuni, kebetulan Yuni itu masih sepupu dari Adina jadi dia bisa memaklumi sikap Adina yang seperti itu.

Reina mengalihkan pandangannya melihat Azka yang baru saja masuk kedalam kelas dengan dua botol minuman di tangannya dan sebungkus batagor di ikuti Andika,Rafael dan juga Rangga di belakangnya. Azka berjalan menuju bangku milik Reina dan meletakkan sebungkus batagor dan sebotol minuman dingin di meja Reina sambil tersenyum.

Hello Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang