3

443 14 0
                                    

Tak terasa 4 jam berlalu dan akhirnya bel istirahat berbunyi, beberapa siswa berlari berhamburan menuju kantin tapi beberapanya lagi sedang asyik bergosip ria entah itu tentang gebetan mereka lah sampai maling ayam yang habis di gebukin warga,ada juga yang tidur-tiduran di pojokkan kelas sampai ada yang berpacaran di dalam kelas.

"Re, kantin yuk" ajak Adina setelah merapikan seluruh bukunya

"emm nggak deh, gue disini aja yah"

"yah lo mah, kan lu murid baru jadi harus mau dong sama tawaran gue"

Kesan pertama Reina tentang Adina adalah pemaksa yang handal dan tentu saja seorang pemaksa yang handal sama hal dengan dirinya tidak akan suka jika di tolak keinginannya. Dengan berat hati akhirnya Reina menyetujui ajakan Adina lagi pula berkeliling sekolah di hari pertama bukan ide yang buruk.

Setelah berjalan melewati koridor sekolah, akhirnya mereka tiba di kantin dan mengambil tempat duduk yang berada di tengah

"Mau pesan apa Re?"

"Sama kayak lo aja deh Na" Adina kemudian beranjak dari mejanya untuk memesan Bakso dan es teh.

Tak lama kemudian Adina kembali membawa pesanan mereka berdua

"Ini dia pesanan nya" Adina kemudian duduk di samping Reina

"Makasih yah"

"Oh iya Re, kok si Azka bisa kenal gitu sih sama lo?" tanya Adina sambil memakan baksonya dengan lahap

"Oh itu. mmm gue lupa" Reina berbohong kepada teman pertamanya di sekolah ini.

"Aneh juga sih yah" celutuk Adina yang kembali mencomot baksonya

"Ngomongin gue yah?" entah dari arah mana Azka datang membuat kedua gadis tersebut kaget hingga membuat Adina terbatuk-batuk akibat bakso yang dimakannya mendarat bebas dalam perutnya tanpa kunyahan

"Lebay Lo Din" Azka yang melihat Adina terbatuk-batuk hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

"Abis Lo kayak setan, ngapain lo disini! Curut-curut lo yang lain pada kemana ha?"tanya Adina sinis

"Sinis amat sih Din sama gue" balas Azka "sebenarnya Gue lagi butuh sama cewek di samping lo" Reina yang tadinya menatap Azka kaget kini menundukkan kepalanya sambil terus berkomat-kamit dalam hatinya

Aduh mampus gue. Tamat sudah riwayat kamu Reina! Ah bego batin Reina

"Pulang sekolah entar temuin gue di koridor,oke" Reina masih saja menundukkan kepalanya penuh dengan kekhawatiran dalam dadanya saat mendengar ucapan Azka

"Ngapain?" tanya Reina yang masih enggan menaikkan kepalanya

"ada deh" Azka lalu beranjak dari hadapan Reina dengan kekehan penuh kemenangan

"Woy Re, muka nya jangan di tekuk dong! Gue ga makan orang kali" teriak Azka yang jaraknya sudah beberapa langkah dari tempat Reina duduk

"Eh" segera Reina membetulkan posisi duduknya salting

"Weish. Bakalan ada yang jadi pusat perhatian nih bentar lagi" Adina Menaik turunkan alisnya menggodanya Reina

"Apasih Na" Reina kembali memakan baksonya

"Lo belom tau aja si Azka. Walaupun bukan most-wanted sekolahan tapi pesona dia itu dimana-mana, well bisa di bilang dia itu cassanova anak IPA. " ujar Adina

Reina merasa kini hidupnya akan berjalan tidak-normal-seperti seharusnya. Apalagi sekarang dia melihat beberapa gadis disekitarnya sedang menatapnya dengan judging-eyes mereka. Sepopuler itukah Azka? Penyesalan. itu yang di rasakan oleh Reina, Kenapa dia harus berurusan dengan Azka? Dan Kenapa malam itu harus Azka yang datang.

Hello Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang