Chapter 2

288 51 43
                                    

Sudah di revisi! Kalau bisa dibaca ulang ya! ;)

***

Disepanjang perjalan aku bahkan tidak melihat pemandangan di kota ini sedikitpun karena masih memikirkan betapa brengseknya si bajingan itu.

Apa dia benar-benar sudah kelewatan gila? Atau mabuk? Ah sudahlah untuk apa aku memikirkannya? Dia juga pasti tak akan memikirkan kesalahannya, bukan?

Tapi kurasa dia sampai marah-marah ditelfon tadi masih ada sangkutannya dengan dia mengumpat sendiri di pesawat tadi. Tapi tetap saja perilakunya itu brengsek, dia pikir aku ini budaknya, yang hanya sesuka hatinya memerlakukanku dengan sembarangan? Melemparkanku dengan uangnya yang banyak itu?! Meminta uang ganti saja aku tidak, sudahlah, bisa ketularan gilanya aku dengannya jika memikirkan si brengsek itu terus.

Bahkan dia memikirkan aku saja pun karena sudah terjatuh dibuatnya tidak kurasa.


"Nona, kau sudah sampai di apartmenmu,"

Akhirnya aku sampai di apartmenku. Benar-benar tidak terasa akibat memikirkan anak itu.

Aku mengambil beberapa lembar uang dollar dan memberikannya ke supir taxi itu. "oh baiklah, terimakasih,"

"Sama-sama, nona," ucap supir taxi itu dengan tersenyum dan aku membalasnya dengan terseyum kecil sambil beranjak keluar dari taxi.

aku bergegas masuk dan langsung menanyakan dimana kepada petugas di apartmennya, dimana letak ruang apartmen ku.

Setelah mengatahui dimana letak ruang apartmen ku, aku beranjak masuk ke lift dan menekan tombol untuk menutup pintu liftnya.

Aku telah sampai diatas dan menemukan kamarku, memasukkan kuncinya dan masuk kedalamnya.

Akupun langsung beranjak ke kamar tidur ku, naik tempat tidur dan menelfon Mom segera.


Setelah itu aku memutuskan untuk istirahat sejenak.


- - -

17.00 PM

Aku terbangun, karena seperti ada sesuatu yang tidak enak mengganjal.

Ku lihat jam dinding yang ada di tembok depan dari tempat tidurku, ternyata sudah menunjukkan pukul 5 sore.

Dan sesuatu yang mengganjal itu, ternyata karena perut ku lapar dan aku baru sadar aku belum makan siang.

Sial, baru saja aku tertidur untuk tidak memikirnya si brengsek itu dan sekarang aku terpikir lagi karena sangking sibuknya aku memikirkan dia, aku jadi lupa untuk makan siang.

Kuputuskan untuk mandi dan setelah itu, aku akan berjalan kaki atau naik kendaraan umum mungkin? untuk mencari tempat makan.

...

Aku sudah bersiap sekarang. Aku memasuki lift beranjak turun kebawah

Sesampai dibawah, aku keluar dari apartmen, dan sangat menyenangkan hati karena di depan apartmen ini ada Restoran Jepang. Aku hanya perlu menyebrang melewati zebracross dan sampailah disana.

When Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang