Chapter 9

127 10 5
                                    

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul setengah lima yang berarti Cassie akan tiba sekitar setengah jam lagi. Kuputuskan untuk bergegas mencari makanan yang berada di dekat sekitaran apartmen ini saja.

***

Sekarang aku sudah diluar Apertmen, dan ingin mengecek pukul berapa sekarang,

"Eh? Handphoneku dimana?" Meraba-raba kantong celana jeans ku yang kupakai, tetap saja tidak dapat kutemukan barang itu.

"Mana sih?" Masih grusak-grusuk mencari disemua kantong celana, termasuk kantong kemeja bajuku, tetap saja tidak kutemukan handphone sialan itu.

Masih dengan mencari-cari diseluruh kantong pada pakaian yang ada, tiba-tiba saja baru teringat bahwa handphone sialan itu masih dalam proses pengisian batrainya.

Dengan kesal, aku melangkah balik untuk masuk lagi ke apartmen. Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan satu benda itu jika aku berpegian kemana-mana. Jika aku lupa membawanya, mungkin saja saat ingin membeli makanan, menunggu pesanan makanannya harus mengantri dan membuat ku seperti orang bodoh jika aku tidak mengenggam benda yang satu itu.

Well, walaupun aku tahu, tidak akan ada yang mengirim pesan padaku, setidaknya aku tidak terlihat bodoh untuk melihat orang-orang disekitaranku, bisa saja mereka menganggap ku wanita perampok barang atau seorang mata-mata nantinya.

Memang terdengar berlebihan, tapi itu adalah kejadian nyata yang kualami saat aku tidak membawa handphoneku saat untuk membeli makan malam. Aku melihat orang disekitaran ku dengan muka datar melihat sinis terhadap orang-orang disekitaranku, seperti memata-matai untuk merampok barang yang ingin kucuri padahal aku benar-benar tidak bermaksud untuk itu. Alhasil, orang-orang yang kulihat dengan sinis menjadi menjauh dari dekatku seakan aku ini benar-benar ingin merampok sesuatu dari mereka.

"Kathlenee!!"

Terdengar suara yang tidak asing lagi, memanggilku saat aku hampir ingin kembali ke apartmen. Aku menoleh kebelakang,

"Cassie?!"

Saat aku menoleh kebelakang dan yang benar saja, ternyata itu Cassie, yang baru keluar dari taxi dan berlari kecil dengan membawa banyak bawaan kantong, yang kupikir itu berisi makanan, mungkin?

"Hei! Kenapa kau diluar? Kau tidak ingat jika aku akan mengunjungimu?" ucapnya dengan nada sedikit kesal bercampur senang, kurasa?

"Kupikir kau bilang kau akan datang jam 5. Karena tidak ada maka--"

"Soal makanan?" ucapnya dengan menaikkan saru alis kanannya, lalu mengangkat plastik-plastik yang ia genggam sedari tadi,

"See? lihat aku bawa apa, Isinya semua makanan! Tidak perlu beli lagi. Jadi, kita masuk sekarang, banyak yang mau kuceritakan, Kate!" ucapnya dengan senyuman diakhirnya. Menurunkan tangannya yang memperlihatkan plastik-plastik makanan tadi dihadapanku, dan langsung merampas tangan kiriku berjalan masuk ke apartmen.

"Pelan-pelan, Cassandraa!"

"Aku sudah tidak sabar mau cerita, Kathlene!"

"Nanti kalau makanannya jatuh, bagaimana?"

Tiba-tiba dia berhenti dan melepaskan ganggaman tangannya ditanganku,

When Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang