Suara senandung kecil menggema dari kamar yang luas. Kamar dengan nuansa warna biru juga putih itu terlihat berantakan. Selimut juga sprei tempat tidur tampak tidak terlipat rapi. Beberapa baju juga tergeletak di lantai. Barang - barang kecil di atas meja dekat ranjang diletakan sembarangan.
Sebuah gitar listrik berdiri di salah satu sudut ruangan, berdampingan dengan bola basket yang tampak sudah lama tidak dimainkan.
Si pemilik suara tidak terlihat, tapi suara itu masih menggema, kelihatannya berasal dari kamar mandi di situ.
Tidak berapa lama pintu kamar mandi terbuka, dari dalam keluar sosok berambut hitam dengan handuk melingkar di pinggangnya. Tangan kanannya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Berjalan ala Michael Jackson sedang moonwalk, juga sesekali berputar menirukan gaya penyanyi legendaris itu.
Sasuke membuka lemari besar di kamarnya. Terdiam dengan wajah berpikir. Ingin berpenampilan seperti apa hari ini. Mungkin seperti orang yang tariannya barusan dia mainkan.
Sasuke mengangguk kecil dengan ide yang terlintas di kepalanya. Segera saja tangan putihnya mengambil celana hitam, dan jaket kulit yang juga hitam. Memakainya cepat melapisi tubuhnya yang hanya terbalut singlet yang juga hitam.
Sasuke beralih ke cermin yang juga ada di kamarnya. Cermin yang merefleksikan seluruh tubuhnya. Menata rambutnya dengan hati - hati, tidak lupa menarik anak rambut di wajahnya seperti Michael Jackson.
Sasuke mengerutkan dahi. Tidak mirip. Rambutnya lurus jadi tidak mirip. Tapi masa bodoh, dia suka dengan rambutnya, dan tidak berniat untuk mengeritingnya. Sasuke bergidig ngeri membayangkan rambutnya jadi keriting. Tidak akan pernah.
"Kau memang selalu terlihat tampan Sasuke'' ucapnya pada diri sendiri. Kembali Sasuke menari moonwalk di depan cermin. Mengagumi diri sendiri.
"Sasuke, cepatlah turun. Kita sarapan bersama Sayang''.
Suara ibunya menyapa gendang telinganya dari luar. Menghentikan acara menarinya. Sekali lagi, Sasuke menatap cermin sebelum keluar dari kamar untuk sarapan.
"Oke Mom. I'm coming'' jawab Sasuke.
Mikoto sedang menata makanan diatas piring suaminya saat langkah kaki cepat dan berirama terdengar mendekat.
"Oh.. kau sudah datang Sasuke'' Mikoto menoleh sebentar dan tersenyum pada putra kesayangannya.
"Pagi semua'' sapa Sasuke. Satu ciuman sayang didaratkan Sasuke ke pipi ibunya.
"Duduklah. Ibu ambilkan sarapannya ya'' Mikoto meraih piring di depan Sasuke.
"Thanks, Mom''.
"Kau mau kemana hari ini?'' Tanya Fugaku pada Sasuke yang sedang menikmati makanannya.
"Jalan - jalan saja Dad. Aku ada janji dengan temanku keliling Konoha. Kota ini pasti sudah banyak berubah'' jawab Sasuke.
"Hati - hati. Jangan membuat masalah'' pesan Fugaku sambil memasukan nasi dalam mulutnya.
"Tenang saja Dad'' jawab Sasuke sambil mengacungkan jempolnya '' Kak Itachi belum pulang?'' Tanyanya saat melihat kursi kakaknya kosong.
"Masalah di kantor cabang sedikit rumit, jadi mungkin nanti sore baru bisa pulang'' Mikoto meletakan sesendok sayur ke piring Sasuke.
"Mom, aku tidak suka sayur'' protes Sasuke.
"Sayur itu bagus untuk kesehatan''.
"Mom...'' rengek Sasuke.
"Sudah. Makan saja'' Fugaku melotot ke arah putranya.
Sasuke cemberut, dengan tidak rela dia memakan sayur di piringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
FanfictionBukan cerita Romeo dan Juliet, meski sedikit mirip. Lagipula Sasuke sama sekali tidak mirip Juliet. Dirinya tentu saja lebih fenomenal dibanding tokoh khayalan yang kata banyak orang melambangkan cinta sejati. Sasuke tidak percaya. Tidak akan pernah...