CHAPTER 8

5.2K 469 72
                                    

Wajah Sasuke yang memang sudah putih dari lahir, kali ini terlihat lebih putih dari biasanya. Keringat dingin menetes dari pelipisnya, turun melewati pipi dan akhirnya menghilang di balik kaos yang di pakainya. Sesekali mulutnya berkomat - kamit dan terkadang menggigit bibirnya. Matanya terpejam dan tangannya yang menggenggam sabuk pengaman terlihat memutih saking eratnya dia menggenggam.

Demi apa, Sasuke belum ingin mati sekarang. Masih banyak hal yang belum dia lakukan. Dia bahkan belum pernah bercinta dan dia tidak mau mati dalam keadaan perjaka.

"Kalau sampai kita mati sekarang, aku bersumpah akan mencincangmu meski harus ke neraka sekalipun'' Sasuke begitu marah juga takut sekarang ini.

Bagaimana tidak ketakutan, saat ini Sasuke sedang duduk di dalam mobil, melewati jalanan yang memang tidak terlalu ramai, dengan kecepatan di atas 120 km/jam dan tampaknya si pengemudi tenang - tenang saja, bahkan dengan lihai tangannya memainkan kemudi dan melewati mobil - mobil di depannya.

Ekspresi Naruto biasa saja atau kalau Sasuke tidak salah mengartikan, pria berambut pirang itu terlihat senang saat ini.

"Kau tenang saja. Aku jamin kita akan baik - baik saja'' ucapnya dengan senyum yang kelewat lebar, bahkan masih sempat - sempatnya mengedipkan mata kanannya ke arah Sasuke.

"Awaass...!'' Teriak Sasuke keras dan ketakutan begitu matanya yang sejak tadi terpejam kini bisa fokus ke depan dan melihat sebuah mobil merah yang begitu dekat dengan mobil yang sedang di naikinya.

Naruto reflek membanting stir ke kanan begitu Sasuke berteriak panik menghindari mobil di depannya.

"Ya.. Tuhan aku pasti mati. Aku belum mau mati'' racau Sasuke panik yang malah ditanggapi kekehan geli dari Naruto, seolah tidak ada apa - apa. Ekspresi Sasuke sungguh lucu, setidaknya menurut Naruto.

"Kau gila ya. Pelankan mobilnya'' teriak Sasuke.

"Ckk.. kalau pelan, nanti kita bisa di kejar mereka'' mata biru Naruto melirik ke arah spion. Di belakang mobil mereka, cukup jauh sebenarnya terlihat Opel Blazer milik Fugaku dan Chevrolet milik Minato yang juga sedang melaju dengan kecepatan cukup tinggi di jalan bebas hambatan kota Konoha.

Sasuke menoleh ke belakang, dan apa yang dikatakan Naruto memang benar. Jika mereka lebih pelan sedikit saja, pasti tersusul. Tapi, dia sungguh takut saat ini. Uchiha tidak pernah takut selama ini, tapi untuk hal ini pengecualian.

"Jangan cemas. Dulu saat masih kuliah aku sering ikut balap liar. Kalau cuma begini sih, kecil..'' ujar Naruto meremehkan.
Sasuke melotot, mulutnya terbuka ingin bicara tapi tidak ada suara yang keluar karena Naruto keburu menginjak gas dan menambah kecepatan.

Kali ini Sasuke tidak bisa bicara lagi selain komat - kamit berdoa pada siapapun, Sasuke tidak peduli, yang penting dia bisa selamat, sambil menahan perutnya yang mendadak bergejolak ingin muntah. Pusing melihat deretan lampu jalan yang seolah melesat dengan kecepatan tinggi.

Cepat - cepat Sasuke menutup mulutnya dengan kedua tangan, berusaha menjaga agar tidak muntah. Itu tidak elit sama sekali.

"Eits... jangan muntah disini. Tahan ya..'' ujar Naruto sambil menggeser sedikit duduknya menjauh dari Sasuke. Takut Sasuke benar - benar muntah.

Sasuke mendelik marah pada pria yang sedang menyetir. Dia ingin memaki kekasihnya itu, tapi takut dia benar - benar muntah jika membuka mulut, jadi di urungkan niatnya. Mencoba menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan, menenangkan diri dari rasa panik dan takutnya. Sasuke bersumpah begitu mereka bisa lolos dengan selamat dari acara kebut - kebutan ini, dia akan menghajar pria di sampingnya itu atau kalau perlu memotong barang di selangkangannya. Biar mampus sekalian.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang