CHAPTER 7

5.1K 460 36
                                    

"Ayah,.. Ayah...Tunggu Ayah'' Itachi mengejar sosok Fugaku yang berjalan cepat menuruni tangga rumahnya, berusaha menyamai langkah ayahnya yang tergesa.

"Sayang jangan begini'' Mikoto meraih lengan suaminya begitu Fugaku sudah sampai di anak tangga terakhir.

"Dengar,.. aku akan menyeret anak itu pulang sebelum semakin membuat malu'' ucapnya tegas pada istrinya.

"Ayah harus tenang dulu. Jangan emosi''.

"Bagaimana tidak emosi, adikmu bersama Namikaze itu sekarang. Ayah harus menjemputnya sebelum terjadi hal yang tidak - tidak'' dengan langkah cepat Fugaku keluar dari rumahnya.

"Itachi, cepat kejar Ayahmu, Ibu tidak ingin Sasuke kenapa - kenapa'' mohonnya dengan wajah khawatir.

"Ibu tenang saja. Aku akan ikut dengan Ayah dan memastikan Ayah tidak akan berbuat macam - macam'' Itachi menggenggam tangan Mikoto. Mencium pipi ibunya sebelum kakinya melangkah mengikuti Fugaku.

Kemarahan Fugaku kembali meledak saat pagi - pagi sekali orang yang di tugaskan Fugaku untuk mengawasi apartement Naruto memberinya kabar kalau putra bungsunya sekarang sedang bersama anak dari musuhnya. Tanpa berpikir panjang lagi, Fugaku langsung bersiap mendatangi apartement pemuda yang sudah dihajarnya semalam. Tidak menghiraukan peringatan Itachi juga rasa khawatir dari istrinya, keinginan Fugaku untuk mendatangi apartement Naruto dan menyeret putranya pulang tidak bisa dicegah lagi.

"Biar aku yang menyetir Ayah'' Itachi menyela lebih dulu saat tangan Fugaku hendak membuka pintu mobil. Mengambil kunci dari tangan ayahnya yang di balas delikan tajam dari Fugaku.

"Ayah sedang marah. Berbahaya menyetir sendiri'' ujar Itachi kalem.

Fugaku mendengus tidak suka, tapi tidak ada kata protes yang dikeluarkan. Pria paruh baya itu segera melangkah memutari mobil, masuk lewat pintu sebelahnya.

Itachi menggeleng pelan melihat tingkah ayahnya.

"Ayo cepat. Kenapa kau malah berdiri saja'' bentakan Fugaku menyadarkan Itachi yang sejak tadi berdiri mematung di luar mobil.

"Iya, Ayah'' cepat - cepat Itachi memasuki mobil dan duduk.

"Maaf'' ucapnya pada Fugaku yang sudah duduk lebih dulu dengan wajah masam.

Itachi menghela napas dan mulai menjalankan Opel Blazer hitam itu keluar dari halaman rumahnya.

"Aku harap Ayah tidak bertindak gegabah disana'' mohon Itachi.

"Tergantung. Kalau anak itu bersedia pulang, akan aku pertimbangkan. Tapi kalau menolak, ku bunuh Namikaze itu'' jawab Fugaku tegas. Pandangannya fokus ke depan. Dalam hati pria itu memaki keras apa yang sudah di lakukan putra bungsunya.

▪▪▪

"Kau yakin dengan yang kau lihat Yamato?'' Minato berjalan cepat di lorong kantor sambil mengancingkan satu kancing di jas hitamnya. Beberapa karyawan yang berpapasan dengannya langsung menepi sambil membungkuk sebelum melanjutkan perjalanannya.

"Saya sangat yakin Minato - sama'' jawab seorang pria yang sejak tadi berdiri di belakang sang direktur utama Namikaze corp. "Naruto -  sama, bersama dengan putra dari Uchiha Fugaku'' jelas pria berambut hitam itu.

Minato menghentikan langkahnya seketika, membuat pria di belakangnya ikut berhenti. Pria berambut pirang itu cukup kaget putranya berani membawa anak Uchiha Fugaku ke apartementnya.

"Dasar, anak bodoh. Apa yang ada di otaknya'' makinya pelan, merutuki sikap putranya yang menurutnya tidak masuk akal dan hanya akan membawa masalah bagi keluarganya ''Yamato, antar aku ke apartement Naruto'' perintahnya kemudian.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang