"Elle? Sori banget hari ini gw telat jadi gw ijin ga masuk." Ucap Jessica meminta maaf."Dari mana aja kau? Aku mencari mu tauk, bukan aku saja tapi dua boss kembar juga mencari mu." Ucap Elle kesal.
"Iya kah? Wah diri ku sangat beruntung." Jessica yang menyombongkan dirinya sendiri.
"Pala lo beruntung, yang ada lo buntung. Kata nya si kalau lo gak masuk hari ini, gaji lo di potong seperempat." Di akhir kata Elle sangat santai biacara nya, berbeda dengan Jessica yang kalang kabut.
"What! Seperempat!? Lo bercanda kan?" Tanya Jessica.
Elle yang mendengar itu langsung mendengus kesal, "kalau gak,percaya makan nya ke sini."
Setelah Elle berbicara itu, Jessica langsung mematikan telfon nya. Baru saja mau keluar ada suara menahan nya.
"Kamu mau kemana babby?" Suara Ryan yang terdengar menggelegar, tiba-tiba saja tangan Ryan sudah memeluk Jessica dari belakang.
Jessica yang di perlakukan seperti ini sangatlah risih, Jessica yang membalikan badannya sehingga berhadapan dengan Ryan.
"Aku harus ke kantor."
"Tidak boleh, biar aku yang bicara dengan bos mu." Baru saja Ryan mau mengambil handphonenya, dengan cepat Jessica mencegah nya.
"Kumohon, sebentar saja sehabis itu kamu bisa meminta apa saja dari ku." Ucap Jessica memohon, dia tau kalau sudah masuk ke dalam hidup Ryan. Keluar nya tidak gampang, sekalipun pakai uang.
"Benar kah? Baiklah,aku juga mau keluar sebentar dengan klien ku. Aku akan mengantar mu." Baru saja Jessica mau protes , langsung di hadang dengan telunjuk Ryan yang sudah menempel dengan bibir nya.
***
Jessica yang cengo mulut nya terbuka, bagaimana tidak. Ryan memakai mobil termahal yang di urutan kedua, Lamborghini veneno.Semua orang pasti curiga, saat Jessica turun dari mobil mahal ini.
"Ryan, apakah ini tidak terlalu berlebihan?" Tanya Jessica kikuk.
"Memang nya kenapa?" Ryan yang Masi belum mengerti.
"Mobil ini terlalu mahal, pakai mobil biasa saja." Pinta Jessica memohon.
Ryan menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku ingin kamu orang pertama yang menaiki mobil ku. Aku tidak peduli mahal atau tidak, bila rusak aku bisa beli lagi. Tapi kebahagiaan untuk mu, aku tidak bisa membelinya." Ucap Ryan terang-terangan.
Jessica yang malas berdebat, akhirnya mengalah.
"Apakah ini nama nya pemborosan? Mobil ini sangat malah Yan, kalau gak salah waktu aku baca harga nya USD 4,5 juta." atau (63 miliar ) {kurs USD 1 = 14.000}Ryan yang mendengar itu langsung tersenyum manis. "Akhirnya kamu memanggil nama ku, yang seperti dulu. Aku suka sekali panggilan dari ku, sangatlah khas." Ucap Ryan yang mengalihkan pembicaraan.
"Terserah, tapi jangan mengalihkan pembicaraan donk. Ini pemborosan Yan, bagaimana bila uang kamu habis?" Ryan yang mendengar itu hanya bisa senyum-senyum saja, sungguh ia sangat senang di perhatikan sama Jessica.
"Apakah kamu khawatir bila aku jadi gembel, atau pengemis? Tenang saja, bila kamu membeli pulau sekalipun dengan uang ku. Itu tidak akan habis." Ucap Ryan sambil senyam-senyum.
"Gak aku gak peduli, malahan di sukurin. Dan hentikan senyum mu itu." Ucap Jessica kesal.
Ryan yang mendengar kata-kata itu, langsung tertawa senang. Dia berpikir ada kemajuan di antara dirinya dan Jessica.
"Kamu ke Lautner company kan?" Tanya Ryan memastikan.
Yang di tanya hanya mengangguk, "ya sudah jadi kita sejalan."
Jessica yang mendengar itu Masi tidak mengerti. "Maksudnya?"
"Aku juga ketemu klien nya, di Lautner company."
JDER! Jessica yang merasa kesambar petir di siang bolong.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO [LF1] (COMPLETED)
Romance[CERITA DI PRIVATE SECARA ACAK! FOLLOW DULU BARU BISA BACA!] ================================ *Fairygraphic* LF: Lautner Family. 1 Aku bingung harus memilih yang mana. Di antara mereka. Bagaikan langit dan bumi. Dave, yang murah senyum, ramah, bert...