20. Dimas

8.7K 387 6
                                    

Suara alunan piano itu membuat semua orang terkagum-kagum, termasuk dengan dua wanita itu.

"Yeayy.. Day bisa." Ucap bocah laki-laki itu, sambil memeluk sang Mama.

Jessica yang melihat itu, ikut terharu dengan Hellen.

Baru saja Jessica mau menjahili Damion, tapi tak sengaja mata nya menangkap sosok Edward.

Jessica yang menyikut pelan lengan Ellen. "El, ada mantan lo.." bisik Jessica dekat kuping Hellen.

"Day, aunty Ica mau beli eskrim Day mau gak?" Ajak Jessica, terlihat sekali kalau Damion menginginkannya.

Damion yang berlari ke sang Mama, dengan lucu nya ia memeluk kaki Ellen."Mommy, Day boleh ya beli eskim sama aunty Ica?" Ucap nya memelas, membuat semua orang tidak dapat menolak nya.

"Baiklah, hati-hati ya." Day yang langsung mengamit lengan Jessica dengan semangat.

"Aunty aku mau nya coklat Milo sama Vanilla ya." Damion yang langsung melahap ice cream itu dengan semangat, Jessica yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala nya.

Dirinya kadang menantikan keluarga kecil yang bahagia, bersama suami yang tercinta dan anak-anak nya.

"Ini Jessica kan?" Jess yang menolehkan kepalanya, Jessica merasa wajah ini tak asing bagi nya.

"Ini siapa ya?" Tanya nya dengan canggung.

"Dimas IPA-3 ingat gak?" Dimas yang menjulurkan tangannya, dan Jessica pun membalas genggaman tangan Dimas.

"Temen nya Haris ya?" Tanya Jessica, sambil menunjuk Dimas dengan wajah yang jenaka.

"Iyap, Ini Jessica yang primadona itu kan?" Jessica yang mengingat kembali masa-masa dimana dirinya menjadi ratu primadona.

"Ya gitu deh... Ngemeng-ngemeng nih ini Dimas yang jago futsal kan?" Canda Jessica, membuat Dimas tertawa.

"Tambahin donk, yang paling ganteng di satu sekolah." Jessica yang mendengar itu,langsung pura-pura muntah.

"Kok lo ada di sini?" Tanya Jessica curiga, "jangan-jangan lo udah punya anak ya?" Tuding Jessica, membuat Dimas menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Boro-boro anak Jess, bini aja belom punya." Jessica yang hanya ber-oh-ria saja.

"Kenapa lo nanya begitu? Mau jadi istri gw?" Jessica yang tidak berani menatap wajah Dimas, sebab dirinya yakin pasti mukanya sudah memerah seperti kepiting.

"Geer amat dah lo, lagian.." ucapan Jessica terpotong saat mendengar suara tangisan Day.

Dengan terburu-buru Jessica mendatangi Day,
"what's wrong baby? " Jessica yang menghapus air mata Damion dengan tangannya.

Day yang terisak, "Huhuhu.. eskim Day di jatuh karenanya" Tunjuk Day kepada seorang pria yang dikira umur nya lebih tua sedikit dengan Jessica.

Jessica yang mendekati pria yang ditunjuk oleh Day, menurut Jessica pria itu tidak sopan mentang-mentang anak kecil dirinya tidak minta maaf.

Jessica yang menepuk pundak nya, membuat orang itu membalikkan badannya.

Jessica yang melototkan matanya, apakah dunia itu begitu sempit? Batinnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini" tanya Jessica dengan ketus, membuat si lawan bicara bingung.

"Aku habis bertemu dengan client." Ucapnya, Jessica hanya ber-oh-ria.

Jessica yang berjalan meninggalkan David, yang memantung menatap Jessica.

"Jessica." Jessica yang menepuk jidatnya sendiri, dirinya dengan bodoh meninggalkan Dimas sendirian.

My CEO [LF1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang