15. Dia sadar!

10.2K 405 7
                                    

Ruangan ini sangatlah hening, Tante Nita yang tidak henti-hentinya menangis bila melihat kondisi Jessica yang sangat mengenaskan.

Om Fadil yang selalu di samping istrinya, dan mengucapkan kata-kata semangat.

Elle yang sudah seminggu ini berada di rumah sakit, bukan hanya diri nya tapi David dan Dave pun Sama. Tapi tidak 24 jam.

"Bunuh anak sialan itu." Entah sudah berapa kali, Nita mengucapkan kata-kata itu. Dirinya menyesal dulu telah merestui hubungan anak nya dengan psikopat.

"Mama, harus sabar. lagian juga dia udah di penjara selama hidup nya." Bukan nya Fadil membela orang yang jahat, tetapi sebaiknya janganlah gegabah bila ada masalah.
Dan sifat itu turun pada anak manis nya, Jessica Simpson.

"Cukup pah, Mama sudah muak Papa selalu belain dia. Dia sudah mencelakai anak kita, kalau Papa gak mau bantu rencana Mama. Biar Mama sendiri yang jalanin." Fadil yang mendengar kata-kata istri nya terkejut, ia tak menyangka kalau masalah ini akan membesar.

Fadil yang menggenggam tangan Nita, dapat terlihat jelas kalau pasangan itu sangat mencintai. "Bukan ma, maksud Papa setelah Jessica sadar. Kita juga butuh pendapat nya juga, kan sebagian besar masalah ini menyangkut paut Jessica juga."

Ini yang membuat Nita mencintai Fadil, dari fisik memang menarik tubuh nya yang masih sehat dan bugar, tapi bukan itu Nita tidak pernah melihat dari fisik tapi ia melihat dari kepribadian orang nya.
Fadil yang sangat sabar, sopan&ramah dan pintar. Dan sebagian besar sifat nya menurun pada putrinya.

Nita yang memeluk Fadil dari samping, tentu saja tinggi Nita hanya seleher Fadil. Tapi mereka tidak pernah memusingkan hal itu, cinta itu tidak dilihat dari segi fisik atau ekonomi.
"Maafin Mama, udah marah-marah sama Papa tadi Mama emosi. Mama janji gak marah-marah lagi, oke Pa?"

Fadil yang membalas pelukan hangat Nita, dan membisikkan sesuatu kata-kata yang membuat mereka flashback. Fadil yang meraih tangan kiri Nita dan mereka menautkan kedua telunjuknya, ini adalah hal yang sering Fadil dan Nita lakukan bila saat-saat romantis.

***
Author POV

"Sialan, berani banget dia nusuk cewek gue." Tanpa Dave sadari dirinya berkata seperti itu, David yang mendengar kata-kata adik nya langsung menatap Dave horor dan muka nya seperti ingin mencekik adik tengik nya.

"Eh Dav, gw kasi tau ya! Dia belom jadi cewek loe! Tapi masih dalam masa pemilihan, lagian juga kalau dia sama lo paling cuman bertahan satu bulan." Kata David, sebenarnya dalam hati ia berdoa agar Jessica memilih dirinya. Bukan adik tengiknya.

Dave yang mendengar itu langsung menulikan pendengaran nya, dan langsung membuka handphonenya yang berdering.

"Halo?"

"..."

"Seriusan!?"

"..."

"Oke, aku kesana langsung." Tanpa nunggu lama, Dave langsung mematikan telfon nya. Baru saja mau keluar dari ruangan itu, ada suara yang menahan nya.

Shit, gw lupa kalau ada Kaka tertua. Dave yang meruntuki dirinya sendiri.

"Apa si Vid?" Tanya Dave malas, sambil memutar kedua bola matanya.

"Jangan kurang ajar ya lo! Gw tau tadi informasi tentang Jessica, kenapa gak kasi tau gw. Ah...oke gw tau lo gak sabar pengen ketemu sama Jessica, kalo gitu berangkat sekarang." Dave yang menyumpah serapah saudara tuanya, yang kenapa tidak dari tadi menyuruh pergi.

Dave yang memasuki mobil, tiba-tiba saja pintu sebrang nya terbuka dan munculah David. Seperti orang tidak berdosa langsung masuk dan menyuruh Dave mengemudi dengan baik.

Dave yang melihat saudara tuanya nya langsung bergidik ngeri bahu nya dan mengoceh tidak jelas.

Tiga puluh menit kemudian ia sampai di depan rumah sakit, dimana Jessica dirawat.

"Permisi..." Sapa mereka berdua.

"Ehh, double kembar sini Jessica udah sadar. Tapi dia kayak nya belom bisa bicara banyak." Ucap Tante Nita girang, dapat di lihat mata nya berbinar senang.

"Halo onty Nita."sebenarnya itu adalah panggilan kecil mereka berdua, bila bertemu dengan Tante Nita. Jarang-jarang Dave dan David bercanda dengan orang lain, itu hanya terjadi bila suasana hati nya sedang baik, seperti ini.

Nita yang tertawa geli, jarang-jarang si kembar melucu. Nita yang sudah menjaga kembar dari kecil bila orang tua nya sibuk, makan nya ia tau sifat dasar mereka.
"Kamu ini..ayo masuk Jessica baru selesai makan." Mereka bertiga sekarang sudah berada di depan Jessica yang sudah sadar, tetapi masih terbaring lemah.

David yang tersenyum masam, ketika melihat kondisi Jessica yang sangat mengenaskan. Muka yang sangat pucat, berat badan nya yang menurun drastis.

"Hai Dave & David." Sapa Jessica lemah.

"Hai Jess." Sapa mereka berdua berbarengan.

"Hey, bolehkah Mama tanya sesuatu Jess?" Tanya Tante Nita pada Jessica.

Jessica yang menganggukan kepalanya, yang berarti boleh.

"Apakah kamu sudah menentukan pilihan, dari salah satu dari mereka?" Tanya Tante Nita, Jessica yang di tanya seperti itu bingung....

Tiba-tiba saja David...

Bersambung...

My CEO [LF1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang