25. family☑

7.5K 314 3
                                    

Brak!

Terdengar suara pintu di tutup dengan kencang, membuat David dan Jessica menghentikan aktivitas nya.

"Apakah ada maling hon?" Tanya Jessica takut-takut.

David mengerutkan keningnya, rumah nya itu sudah aman sekali. Di jaga oleh scurity.

"Tidak mungkin."

Batu saja Jessica mau membuka pintunya, terdengar sebuah teriakan.

"Mommy!!" Suara ini, Jessica tersenyum tipis, sedangkan David langsung memakai pakaian nya.

Jessica pun turun berdampingan dengan David, "Apa Zie?" Wajah nya begitu kusut, membuat tiga saudara nya tertawa terbahak-bahak.

"Mereka menyebalkan Mom!" Tunjuk Zie, pada Matt,Mike dan Zoe.

Jessica mempunyai empat anak, dan unik nya kedua nya kembar!

Pertama si Matthew Lautner, mirip sekali dengan Jessica, yang kedua Michael Lautner yang mirip dengan David. Sedangkan dua nya lagi, kembar tetapi laki-laki dan perempuan. Pertama Mackenzoe Lautner dan Mackenzie Lautner.
Mackenzoe itu seperti Jess versi laki-laki nya, sedangkan Mackenzie versi David perempuan nya.

Unik? Tentu saja, Jessica sebagai susah mendapatkan keluarga seutuh nya.

"MOMMY! Zoe nakal!" Walaupun mereka sudah tua usia tapi kelakuannya tetap saja sama kayak anak kecil.

Jessica pun memijit pangkal hidungnya, "Zoe, jangan ganggu adik mu." Ucap Jessica pelan, membuat semua yang ada di ruangan menatap Jessica dengan cemas.

Pasal nya Jessica jarang sekali bicara sebegitu pelan nya, "Mom are you okey? " Yang pertama kali menanyakan hal itu adalah Matt, Matt lebih dekat kepada Jessica daripada David. Sedangkan Mike kebalikan nya, tetapi Mike tetap peduli.

"Im okey Matt." David yang baru balik dari dapur, menatap anak-anaknya dengan bingung.

"Ada apa?"

"Mommy sepertinya sakit Dad." Ucap Mike, membuat David menatap Jessica dengan cemas.

"Kamu kenapa sayang?" Diam-diam David memberi kode ke anak-anaknya untuk naik ke atas.

Sehingga di ruangan ini cuman ada mereka berdua.

"Aku lelah." Satu kata yang di ucapkan Jessica.

"Lelah? Kenapa?" Tanya David yang sudah khawatir.

"Lelah dengan mereka yang selalu ribut seperti itu Vid." Kalau sudah pakai Vid, berarti Jessica susah benar-benar pasrah.

"Biar aku yang urus mereka." David pun mengecup kening nya.

"Ikut Dad ke taman belakang." Seru nya, kepada ke empat anak nya.

Empat-Empat nya pun mengikuti David ke taman belakang, "Ada apa si Dad?" Zie yang pertama kali mengeluarkan ocehan nya.

"Duduk." Sedangkan ketiga saudara nya, tau kalau suasana Dad nya sedang tidak baik.

"Matt dan Mike, apa kalian mau jatah mobil kalian di ambil lagi sama Dad?" Tanya David sambil menatap anak nya satu persatu.

"Gak." Ucap nya kompak.

"Zoe apa kamu mau sepatu kamu Dad Buang semua?" Tanya David, membuat Zoe menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Zie apa kamu mau, jatah belanja kamu Dad kurangi?" Tanya David, sontak Zie menjerit histeris.

"WHAT? Kenapa?" Ucap Zie tidak setuju.

"Kalian semua tidak pernah mau di kekang sama kami, tapi kamu juga harap kalian tau umur. Kalian sudah besar bukan anak kecil lagi!" Tatapan David yang menunjukkan kalau David tidak suka dengan perilaku mereka.

"Ya Dad."

"Kamu mau Mom pergi meninggalkan kita, karena kalian tidak bisa di atur?" Tanya David, sontak mereka menggeleng cepat.

"Kalau begitu, jaga sikap kalian boys and girl please!" David pun bangkit dan meninggalkan mereka berempat yang Masi asik dengan pikiran nya masing-masing.

"Kalian si! Jadi kan aku di marahin Daddy!" Ucap Zie, menyalahkan saudaranya.

"Kita?" Ucap mereka kompak, "Karena kamu, tidak mau nurut sama kita! Untung saja Zoe bilang. Kalau gak apa jadi nya!" Ucap Matt kesal, sedangkan Zie mencibir mendengar perkataan itu.

"Kalau gitu ini salah Zoe! Gara-gara Zoe pokoknya!" Tuding Zie, membuat Matt dan Mike pandang memandang.

"Iya juga." Ucap Matt ke Mike tanpa suara.

"Iya ini karena Zoe si jelek! Buruk rupa." Matt pun ikut manas-manasin.

"Iya ini gara-gara Zoe!" Mike pun ikut bicara, membuat Zie tersenyum puas.

Sedangkan Zoe melebarkan mulutnya, setengah dari mulutnya terbuka. "Kok gue si? Ini gara-gara Zie!" Ucap Zoe tak mau kalah.

Malam itu semuanya saling menyalahkan, tapi mereka akhirnya tetap tertawa melihat muka bodoh Zoe.

"Guys please tidur, ini sudah jam sepuluh lewat." Jessica menatap anak-anaknya yang Masi bercanda.

Tanpa bicara, mereka satu per satu bangkit dari duduknya dan masuk ke kamarnya.

Baru Jessica mau masuk ke kamar, tiba-tiba saja...

Cup!

Matt mengecup pipi mamanya, membuat Jessica tersenyum tipis melihat tingkah laku Matt yang selalu begitu setiap malam.

The end.

My CEO [LF1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang