Jessica yang baru mau membukakan pintu, langsung di cegah dengan Ryan. Kata nya biar kan dia yang membuka pintu.
Jessica yang takut bosnya, ternyata bukan. Yang datang seperti pembersih apartemen, Ryan yang menolak untuk di bersihkan.
"Bagaimana kalau kita menikah satu bulan lagi?" Tanya Ryan, sambil memainkan anak rambut panjang Jessica.
Jessica yang mendapat pertanyaan Ryan, dia Bingung harus menjawab apa.
"Jessica?" Tanya Ryan sekali lagi. Ryan yang melihat muka Jess yang seperti... gelisah?
"Aku sudah di jodohkan." Jawab Jessica mantap, ia dapat melihat muka Ryan mengeras.
"Batalkan." Suara nya yang begitu berat dan setengah berteriak.
"Aku tidak bisa." Jawab Jessica lemah, Ryan dapat melihat di mata mantan nya itu. Ada sebuah kesakitan.
"Kalau begitu, kita menikah saja hari ini." Jessica yang mendengar itu melongo.
"Kau gila! Aku tidak mau menikah dengan siapapun, dengar itu." Dengan cepat Jessica berdiri dan menjauhi Ryan.
Ryan yang melihat Jess menjauhinya, dia semakin mendekati Jess nya.
Tiba-tiba lagi dan lagi, bel berbunyi. Dengan cepat Jessica berlari dan membuka pintu, Jess awal nya takut Kalau bos nya datang tapi untuk situasi sekarang ia sangat berterima kasih.
Dave dan David sudah berdiri tegap di depan Jessica, baru saja mau bicara Ryan sudah terlebih dahulu datang.
"Kau!?" Dave yang menunjuk Ryan dengan telunjuk nya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Dave dengan amarah nya.
"Aku hanya bermain dengan kekasih ku, apa itu masalah?" Jessica dapat melihat di antara mereka seperti mempunyai dendam tersendiri.
"Janganlah bermain-main dengan kita Pak Adinata." Ancam David.
Jessica yang tak enak di lihat pengunjung apartemen, dia langsung menyuruh ketiga orang ini masuk. Ia tak mau jadi live show.
Jessica yang membuat minum untuk empat orang.
"Anda siapa nya Jessica?" Tanya David tanpa ekspresi.
"Saya calon suami nya." Jawab Ryan enteng.
"Apakah kau gila! Itu bohong." Teriak Jessica. Dave yang menaikan alisnya saat melihat Ryan seperti tertawa mengejek.
"Aku tidak gila sayang, dua bulan lagi adalah tanggal pernikahan kita." Baru saja Ryan mau mencium kening Jessica, dengan cepat Jessica di tarik oleh Dave. Hingga duduk di sebelahnya .
"Janganlah kamu berani-beraninya menyentuhnya." Ancam Dave pada Ryan.
Ryan yang tampak nya bingung dengan kata-kata Dave, "memang nya kau siapa nya? Kau hanya bos saja."
Dave dan David yang mendengar itu langsung mengeluarkan, smirk Handalan nya . "Kami berdua adalah calon suaminya Jessica." Jawab David, Dave yang mendengar itu sebenarnya tidak setuju. Tapi ya sudahlah di depan si brengsek ini dia diam saja.
"Apa itu benar Jessica?" Tanya Ryan langsung di manik mata Jessica, membuat Jess gugup. Tiba-tiba saja entah dari aman seperti ada kekuatan, yang datang dari Jessica.
"Ya, mereka adalah calon suami ku." Jawab Jessica mantap, dia tak mau terlihat lemah di depan Ryan. Lalu ia lemah akan di manfaatkan.
"Terserah apa kata kalian, tapi yang terpenting dua bukan lagi aku dan akan menikah." Setelah berkata seperti itu, Ryan langsung pergi dan meninggalkan Jessica sendiri.
"Apa itu benar?" Tanya Dave, dengan tatapan kosong.
"Tidak, itu tidak benar. Dia hanya lah mantan kekasih ku, dan dia tidak terima kalau hubungan ku dan dia berakhir." Jelas Jessica.
Dave yang merasa satu titik harapan muncul pada nya, "tapi maaf saja, saya juga tidak akan menerima lamaran anda berdua." Dave dan David kaget, mendengar kata-kata itu meluncur mulus dari mulut Jessica.
"Kenapa?" Tanya David.
"Karena saya tidak mencintai Anda, dan Anda juga tidak mencintai saya." Jelas Jessica, yang seperti nya cukup urnuk ke-dua orang ini.
"Cinta? Kau seperti anak kecil saja. kalau kau menikah dengan kami, maksud saya salah satu dari kita. Kamu akan mendapatkan saham yang besar, dan menjadi orang sukses." Jelas David yang meledek Jessica Karena cinta. Jessica yang mendengar itu langsung menampar, pipi David dia tidak peduli kalau di pecat.
"Maafkan saya, tapi pikiran saya benar. Saya tau kalau Anda mau menikahi saya karena uang, dan saya tetapkan saya tidak suka laki-laki brengsek seperti anda." David yang batu pertama kali, di tampar oleh seorang wanita. Dan wanita ini lah yang menampar nya, sialan..
"Kita lihat siapa yang akan tunduk, saya atau kamu." Setelah berkata seperti itu, David keluar. Tinggal diri nya dan Dave.
"Mau apa lagi?" Jessica yang merasa kepala nya sangat lah pusing, akibat kejadian tadi.
Dave dapat mendengar suara Jessica yang begitu lemah, "apakah kamu baik-baik saja?" Dave yang meraba dahi Jessica, yang sedikit panas.
"Aku baik-baik saja, lebih baik Anda pulang." Usir Jessica halus, Jes yang menurunkan tangan Dave yang di dahi nya. Dan membawa nya ke depan pintu, "pulang lah, Anda pasti lelah." Dave yang mengamati Jessica, ia berpikir lebih baik pergi atau tidak.
"Baiklah, aku pergi dulu. Nanti malam aku akan kesini." Dave yang tiba-tiba saja, mencium kening Jessica, dan berbisik. "Cepat lah sembuh sayang." Setelah berbisik, ia meninggalkan Jessica yang memantung.
Jessica yang merasa detak jantung, nya tidak seperti biasanya kali ini lebih cepat. Dan merasa muka nya memerah.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO [LF1] (COMPLETED)
Romance[CERITA DI PRIVATE SECARA ACAK! FOLLOW DULU BARU BISA BACA!] ================================ *Fairygraphic* LF: Lautner Family. 1 Aku bingung harus memilih yang mana. Di antara mereka. Bagaikan langit dan bumi. Dave, yang murah senyum, ramah, bert...