17. Cinta?

9.3K 368 6
                                    

Hi, update ya:)
Part ini, khusus buat Fia_Arda27
Yang kata nya udah gak sabar kwkwkw
So.. silakan membaca:)
Keep vote ya
---
Jessica, yang terkejut dengan pertanyaan David. Dirinya merasa itu terlalu cepat.

"Aku tidak tahu Vid, dan lagi pula aku belum siap..." Ucap Jessica, David tidak marah dengan jawaban Jessica.

"Tidak apa-apa, aku akan selalu menunggu nya Jess, lagi pula aku hanya menanya tidak memaksa." Ucap David lembut, Jessica yang mulai terbuai dengan cara dan prilakunya David.

Entah sudah berapa lama mereka bertatapan, sampai pada akhirnya Jessica merasakan ada yang menyentuh pipi nya.

David yang semakin dengan Jessica, sehingga jarak mereka tinggal satu inci. Wajah David semakin tampan bila dilihat dari dekat seperti ini, Jessica yang sedang mengamati lekuk-lekuk wajah David, tiba-tiba saja ia merasa ada yang menempel pada bibir nya.

David yang mencium Jessica dengan sangat lembut, David rasa ini pertama kali nya Jessica berciuman, tapi tidak dengan David. Yang beda nya hanyalah David tidak pernah mencium wanita dengan selembut ini, ia selalu kasar sebab ia tidak peduli dengan orang itu.

"Hah......" Jessica yang melepaskan ciumannya dengan sepihak, dirinya hampir saja tidak bisa bernafas saat berciuman tadi.

David yang terus menatap Jessica, wanita nya sangatlah cantik dalam hal apapun.

Baru saja David mau bicara, tapi di urungkan saat  Smartphone itu berbunyi.

"Sebentar aku angkat telfon dulu." Setelah berkata seperti itu David langsung keluar dari ruangan, dan meninggalkan Jessica sendirian.

***
Sudah seminggu setelah kejadian itu, antara dirinya dengan David yang menempelkan bibirnya masing-masing.

Jessica yang masi tinggal di rumah dua bos nya, sebab orang tua nya pergi honey moon lagi.

Jessica merasa hari ini mood nya sedang baik, dirinya dengan semangat menuruni tangga, tapi terhenti saat mendengar suara Dave dengan nada marah.

"Jawab aku brengsek! Kamu mencintai nya apa tidak?" Suara Dave membuat bulu kuduk Jessica merinding.

"Bila aku bilang ya kamu bisa apa? Bila aku bilang tidak kamu akan melakukan apa?" Tantang David, Dave yang semakin geram dengan David.

"Aku tau tujuan mu, hanya mendapatkan hatinya dan kamu akan mendapatkan harta Papa semuanya iya kan?" David yang mengambil wine yang di meja, dan meminum nya Dengan santai.

David yang memutar-mutar gelas yang ada di tangan nya, sampai pada titik tangan nya berhenti. "Memang nya kamu tidak seperti itu huh?" Ejek David, yang Masi terfokus dengan gelas yang ada di tangan nya.

"Jujur saja aku ingin harta Papa, tapi aku tidak separah mu Vid,  yang melukai perasaan orang tidak bersalah!" David yang mendengar perkataan Dave, sontak tertawa terbahak-bahak.

"Sejak kapan adik ku, Dave Lautner memperdulikan perasaan orang lain? Selama ini lo kemana aja? Selama ini lo seorang playboy akut, setau gw seorang playboy gak pernah memperdulikan perasaan orang lain." Dave yang berdiam seribu bahasa, dia sudah skakmat dengan ucapan David.

Dave yang menatap lurus mata David, "memang gw seorang playboy akut, tetapi gw masi tau diri terhadap seseorang yang gw cintai, gw gak mau wanita gw di sakiti dengan tindakan bodoh gw, gw gak mau wanita gw menangis karena gw." Ucap Dave datar.

David yang membalas tatapan Dave, yang tak kalah tajam. "Gw sama lo sesama brengsek! Lo seorang player akut, dan gw pencandu wanita. Sama kan? Yang membedakan hanyalah lo mempunyai rasa kasihan dan gw, tidak!"

Jessica yang mendengar itu, ingin sekali menampar pipi David. Tapi di urungkan, sebab ia Masi ingin mendengarkan perbincangan mereka.

"Inti nya lo gak ada rasa sama dia kan?" Tanya Dave, Jessica tau apa yang di maksud dengan dia, dia adalah dirinya.

"Tidak, atau belom?" Jawab David, Dave yang mendengar itu sontak tersenyum miring.

"Gw tau itu, kalo cinta lo yang Lima tahun lalu masi sama dengan dia?"

Dia? Siapa? Tanya Jessica dalam hatinya.

"Dia sekarang udah punya anak sama Suami Dav, yakali gw suka istri orang." Jawab David ketus.

Dave sontak tertawa girang, "saudara gw suka sama emak-emak."

David yang tidak membalas ejekan Dave, melainkan meminum minuman nya.

Jessica dengan nekat, berjalan ke arah mereka.

"Hey." Suara Jessica membuat Dave dan David terlonjak kaget.

"Jess?" Tanya Dave bingung, ia bukan bingung tapi yang dipikirkan adalah, apakah Jessica mendengar percakapan mereka?

"Ya iyalah Jess, yakali juss." Jawab Jessica jutek, membuat Dave menghela kan nafas nya.

"Kamu baru turun?" Tanya David mesra, membuat Jessica ingin menampar nya.

"Hem." Jawaban Jessica membuat David menyerngit bingung, tumben-tumben nya Jessica menjawab seperti itu.

"Jess kamu ingin ke mana?" Tanya David yang sudah setengah berteriak, sebab Jessica sudah di depan pintu keluar.

"Kemana aja boleh, yang penting tidak ke hati mu!" Balas Jessica yang sambil teriak. Dave yang mendengar itu sontak tertawa girang, David yang menyerngit bingung.

"Hati ku?" Gumam David.

Dave yang berdiri dari duduk nya, dan berjalan ke arah pintu keluar, untuk menyusul Jessica.

***
"Cinta bapak mu peang!" Jessica setiap perjalanan selalu menggerutu. Sambil menghentakkan kakinya.

"Uang lagi..uang...." Ucap Jessica sedih, saat dirinya menyukai Ryan, Ryan meninggalkan nya demi uang. Sekarang saat dirinya menyukai David, David memperalat nya untuk mendapatkan harta.

Jessica bingung sekarang mau kemana, sebab sudah menjelang malam.

Jessica berpikir tidak ada cinta yang murni tanpa uang.

Jessica yang sudah lima kali mengelilingi taman kota, kaki nya yang berasa sudah mau patah dan badan nya pun kedinginan. Bodoh nya Jessica keluar rumah hanya memakai celana pendek dan baju lengan pendek.

Jessica yang mau ke apartemen nya, tetapi sudah di jual oleh Mama nya.

Jessica yang malas pulang ke rumah bos nya, sebab dirinya sedang kesal dengan David.

Dirinya lebih memilih tidur di taman dari pada tidur di ranjang empuk tetapi, bertemu dengan David.

Orang berpikir bahwa Jessica sudah gila, tapi ia tidak peduli. Akhirnya Jessica memutus kan tidur di bangku taman yang banyak nyamuk nya.

Baru saja memejamkan mata sekitar, lima menit. Tiba-tiba saja Jessica merasa ada yang menyentuh dahi nya. Dengan otomatis Jessica membuka mata nya, seketika mata nya membulat.

"Hey? Jessica..." Seketika Jessica yang kaget langsung berdiri dari duduknya.

Bersambung...

Guys mau promosi sedikit, baca yuk cerita ku MY LOVE IN YOU:)

thx guys...

My CEO [LF1] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang