BAM-6

1.8K 113 1
                                    

"Hati-Hati Non"

Prilly mengangguk sambil melambaikan tangannya pada supirnya yang semakin menjauh dari pandangannya, dengan bersemangat ia berjalan di sepanjang koridornya, pandangannya meneliti setiap kelas yang ada masih terlihat sepi, karna memang Prilly selalu datang di pagi hari, langkahnya tertuju pada taman belakang yang ada di sekolahnya

Prilly menghela nafas kasar, sesaat kemudian memposisikan dirinya bersandar pada sebuah pohon besar, ia mulai mengeluarkan novel membacanya, kebiasaan rutin yang selalu ia lakukan jika belum bel masuk, semilir angin menerpa rambutnya yang di biar kan tergerai

Ali yang sedari tadi bersandar pada dahan di atas pohon besar yang ia duduki, tersedar dari pandangan kosongnya, wajahnya menunduk di lihatnya gadis tengah bersandar di bawah pohon yang ia tempati juga, Merasa mengenal gadis itu, ide jahil terlintas dalam pikiran Ali

Ali terkekeh kecil seraya mengambil daun-daun yang ada di dahan pohon tersebut ke dalam genggamannya.

"Ssuussssttt, Heii.. "

Ali tertawa kecil ketika melihat gadis di bawah nya celingak-cekinguk mencari asal suaranya
Sampai akhirnya genggaman daun kering di tangan Ali ia jatuhkan tepat terarah pada kepala gadis itu

"Ish! Apa-apaan si nih! , Woy lo yang di atas jail banget sih Lo, turun lo kalo berani?!" pekik Prilly mendongkak pada pohon besar tersebut yang tentu saja Ali bersembunyi

Prilly mendengus kesal seraya membersihkan rambutnya dan merapikannya

"Lo doang kayanya cewe yang berani kesini"
Ucap Ali dari atas masih terkikik geli melihat Prilly yang mengerucutkan bibirnya kesal

"Turun deh lo, jangan kaya kuntilanak! Ini gak lucu!" seru Prilly lagi mulai memasukan novelnya memakai tasnya kembali

"Gak jelas banget" gerutu Prilly mulai melangkahkan kakinya berlalu

Bugh

Prilly menghentikan langkahnya, seperti mendengar suara pijakan sesorang,ia menoleh mendapati Ali yang tersenyum jail ke arahnya

"A..Ali, dari mana lo?"
Tanya Prilly heran

"Gue yang dari tadi atas, Sorry.. gue cuman iseng aja, lo lucu kalo lagi kesel" ucap Ali Entah sejak kapan ia sudah berasa di hadapan Prilly mengusap rambutnya lembut

Blush..pipi Prilly memerah dengan perlakuan Ali, Ali terkekeh menyadarinya menjauhkan tangannya yang berada di rambut Prilly

"Lo kok berani ke tuh pohon sendiria lagi?"
Tanya Ali

"E..emangnya kenapa? Disitu enak kok nyaman buat berdiam diri" balas Prilly berusaha sesantai mungkin walaupun pipinya masih memerah

"Heran aja, cewe-cewe di sekolah ini kan pada takut sama pohon-pohon disini, percaya sama yang namanya hantu"

"Kalo yang namanya hantu ya percaya sih pasti ada, tapi gue gak takut kok, selama kita gak ganggu mereka, mereka gak akan ganggu, masing-masing aja lah ya" Jelas Prilly masih dengan pipinya yang memerah

Ali mengangguk setuju "Pipi lo kenapa merah gitu kaya kepiting rebus?" Goda Ali

Sontak hal tersebut membuat Prilly dengan cepat menutup pipi chubbynya dengan kedua tangannya, Ali melihatnya mengigit bibir bawahnya gemas rasanya melihat gadis di hadapannya kini

"Gemesin lo"
Ali mengapit tangan Prilly yang ada di kedua pipinya membuat Prilly memonyokan bibirnya

"Aaaa..sakitttt"
pekik Prilly, Ali melepaskannya dengan tertawa puas melihat Prilly dengan pipi memerah mengerucutkan bibir

Betapa Aku Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang