No One

1.3K 135 24
                                    

Malam itu Jongin merasa sangat haus dan memutuskan untuk turun ke bawah—mengambil air minum.

Ia mendesah lega saat akhirnya rasa dahaga yang ia rasakan menghilang begitu meminum air putih yang ia ambil dari dalam kulkas.

"Well, Kim Jongin"

Nyaris saja Jongin berteriak saat mendengar seorang namja menyebut namanya dengan intonasi yang berat dan dalam.

Ia menoleh, dan tepat di meja makan nampak Sehun tengah duduk dengan kedua kaki di atas meja. Namja tampan itu menggunakan kemeja hitam dengan segela liquor atau wine—atau apapun yang sama sekali begitu asing untuknya.

Dada Jongin terasa sesak oleh perasaan sakit jika tak sengaja bertemu pandang dengan namja itu.

"Aku hanya mengoreksi, Choi Jongin" kata Jongin. Mencoba mengoreksi penyebutan namanya dengan benar.

Wajah penuh pesona yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi dan khayalannya. Wajah yang terlihat sangat tampan diusia belia dan semakin terlihat tampan dalam usia 26 Tahun.

Rambut hitam yang seperti menggambarkan betapa liar jiwanya dengan helai-helai tebal dan halus. Sorot mata setajam elang yang mampu memikat Jongin saat pertama kali bertemu telah menggugah perasaannya kembali.

Terakhir kali mereka berjumpa, 8 tahun silam dengan tatapan tajam sang empunya menatap penuh gairah padanya.

'Cium aku, Kim Jongin. Cium aku sekali lagi, dan aku akan selalu ada bersamamu'

Sebuah janji yang terpatahkan hanya demi kemakmuran? Jongin merutuki dirinya yang begitu memperlihatkan kejalangannya yang begitu diagungkan oleh orang-orang di Club Heaven.

"Kita menyandang nama keluarga yang sama" Kata Sehun.

Jongin mencoba untuk tidak menanggapi. Namun rasanya ingin berteriak bahwa mereka bisa memakai nama keluarga yang sama andai namja tampan itu bukan seorang penipu. Andai dirinya bukan seorang jalang si pencari harta, dan ada beberapa hal 'berandai-andai' yang tidak perlu diungkapkan lagi.

"Tapi tidak lagi" Dengan senyum yang begitu menawan hati siapapun yang melihatnya. "Kau bisa memanggilku Oh Sehun, by the way"

Sebuah nama yang sama! Nama yang sama saat perkenalan keduanya sewaktu belia.

Seperti;

'Aku Oh Sehun'

'Oh..Iya, Aku Kim Jongin'

"Aku tak ingin berdebat" kata Jongin. Ia mencuci gelas yang ia gunakan agar bibi Na tak perlu kerepotan di pagi hari.

Ia tak menyadari jika Sehun terus berjalan mendekat ke arahnya yang tengah sibuk membasuh gelas dengan air keran.

Greb..

Tubuhnya jelas saja menegang kala Sehun meremas gemas bokongnya dengan hembus napas mint yang selalu mengingatkan dirinya akan masa lalu.

"L..Lepas" Pintanya. Sentuhan yang masih terasa sama membuatnya kembali seperti betina yang pasrah ketika si jantan tengah membuahinya.

Sehun pikir, Jongin sama sekali tidak berubah. Wajah manis seorang remaja 16 tahun kini terlihat dewasa. Ia berharap bertemu Jongin yang berwajah kusut, serta dengan seorang anak kecil yang akan memanggilnya 'Mommy'.

Common DenominatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang