~7~

653 73 30
                                    

[Tadinya bab ini isinya tentang curcol ga jelas author]
- - -

Seminggu sudah Silver School terbebas dari tekanan anggota The Famous yang sering menindas siswa lemah. Beberapa murid sangat berterimakasih pada Ruby yang merupakan anak baru namun bisa memberi Aurel ganjaran yang tak akan pernah bisa dilakukan siapapun. Tapi naas, dia kembali hari senin esok.

Tak ada yang spesial di hari libur bagi Ruby, selain memainkan ponsel dan menonton tv. Ya! Hidup serba mewah tak menjamin kebahagiaan. Gadis bermata merah kecoklatan itu harus menyiapkan seragamnya besok.

Triing..Triing..

Ada yang menekan bel, buru-buru gadis itu membuka pintu dan mendapati seorang wanita sekitar umur 30an beserta anak kecil memandang Ruby dengan ramah.

"Hmm siapa ya?" Ruby agak canggung menanyakan hal itu, karena tak pernah ada tetangga yang mau mampir ke rumahnya.

"Punten kenalkan saya Yanti dan ini anak saya Tiara, saya istrinya Diman yang kerja disini Non," tuturnya seketika mengulurkan tangan bermaksud menjabat tangan majikan barunya.

Ruby tersenyum hangat dan mempersilahkan Yanti masuk ke dalam rumahnya. "Bibi duduk dulu saya bawakan minum dulu," Ruby hendak melangkah menuju dapur namun di cegat oleh Yanti.

"Gak usah Non, biar saya langsung bekerja saja." Dia sedikit menundukkan kepala, "oh ya Non, kalo boleh saya mau ajak Tiara selama saya kerja. Boleh Non?"

"Silahkan Bi, rumah ini bakal ramai kalau anak Bibi juga ada disini." Ruby menebar senyum pada gadis bernama Tiara tersebut.

"Terimakasih Non, kalau gitu saya mulai beberes ya. Punten!" Yanti melenggang pergi meninggalkan Ruby dan Tiara.

"Oke Tiara, kita liat-liat rumah yuk!" Tiara yang memiliki sifat pemalu langsung saja mengikuti ajakan Ruby yang bersahabat. Ruby mengajaknya ke halaman, dapur, ruang kerja Papanya dan pastinya setiap sudut rumah tanpa terkecuali. Rupanya kamar Ruby yang menjadi favorit Tiara. Kesan kamar yang girly membuatnya terpukau. Tiara awalnya takut-takut untuk tidur di atas ranjang namun setelah Ruby memberi lampu hijau lewat pandangan matanya, barulah Tiara naik dan lama-kelamaan ia melompat riang.

Ruby tak merasa beban kehadiran anak Pak Diman itu berada di rumahnya. Ia justru bahagia karena sudah lama tak ada suara tawa orang lain selain dirinya yang membuat suara itu sendiri. Setidaknya ia mempunyai teman di rumahnya sekarang, gadis itu bersyukur pada Tuhan atas pemberiannya yang sudah lama dinantikan walau usia mereka tidaklah sebaya.

"Tiara sekolah dimana?" Ruby menanyai gadis kecil itu saat dilihatnya dia mulai kelelahan melompat diatas ranjang empuknya.

"Di SMP Srikandi , kak Ruby?" tanyanya.

"Silver School!"

"Wah! hebat banget kak Ruby, itu kan sekolah mahal. Setau Tiara disitu ada ekstrakurikuler cheers ya kan?"

Ruby membenarkan, "jadi kamu suka sama cheers?" Tiara mengangguk semangat.

"Ya, walaupun di sekolah Tiara gak ada ekskul apapun,,, tapi Tiara pengeeen banget terbang ke angkasa di lempar sama anggota yang lain saat gaya piramida!!." Ceritanya antusias.

Mereka tenggelam dalam obrolan satu sama lain, hingga tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 5 lewat, Yanti mengetuk pintu kamar Ruby, kemudian meminta izin untuk pamit pulang. Ruby nampak keberatan dengan perginya Tiara. Tapi apa boleh buat status keduanya yang masih bersekolah mengharuskannya merelakan teman barunya itu dengan janji Yanti akan datang bekerja jam 2 siang besok.

_ _ _

Heboh!

Murid-murid menyampaikan informasi dari mulut ke mulut hingga menyebar berita kembalinya sang Pembuli ke gedung sebelah, yaitu gedung IPS.

Sahabat KacaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang