~10~

701 65 30
                                    

Hyy hyy aku balik lagi nih! Dan author mau kasih
sedikit bocoran di bagian ini?

misteri rumah putih akan sedikit demi sedikit terkuak.

PENASARAN?

⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇

Ruby telah selesai mengganti seragam nya dengan baju biasa. Tak sampai satu jam Lidya (mama Ruby) sampai di depan pintu gerbang, klakson mobilnya lah yang membuat Ruby mengetahui kalau mama nya telah berada di latar rumah. Ruby lekas keluar dari pintu utama rumahnya guna membukakan gerbang untuk mama nya masuk, Lidya pun berhasil masuk dan memarkirkan mobilnya di samping rumah.

Lidya seperti nya sangat merindukan putri nya itu, karena setelah turun dari mobil ia langsung memeluk erat Ruby dengan perasaan kangen dan sedih bercampur bahagia.

"Maafkan mama mu ini By! seharusnya mama berada di dalam rumah dan menunggumu pulang sekolah seperti yang dilakukan mama-mama lain pada anaknya, namun mama mu ini malah berbanding berbeda aku justru lebih memprioritaskan kerjaanku dibanding dirimu, entah kenapa?"

"Maa.. apa yang mama bicarakan? Ruby merasa kalau selama ini mama selalu memperlakukan Ruby sebagai anak yang bahkan sama sekali tak kekurangan apa-apa, Ruby bisa ngertiin kok? Jadi mama gak usah merasa bersalah seperti itu." Ruby mengelap air matanya yang sempat keluar dengan diam-diam.

"Sudahlah Ma! ini udah sore sebaiknya kita masuk, Ayo!"

***

Ruby POV

"By kamu mau dimasakin apa untuk makan malam nanti?" Teriak mama ku dan aku langsung menghampiri dapur.

"Hmmmmmm......" aku berpura-pura lugu sambil menempatkan jari telunjuk-ku di dagu.

"Sudahlah! Mama sudah tau apa maksudmu"
(Kira-kira apa yang Ruby inginkan? Kalian bisa tebak gak?)

"Hehe Mama😆" tersenyum licik.

"Pake udang, lobster, ikan, nugget, kepiting, cumi-cumi atau hanya pakai telur saja?"

Astaga yang mama tawarkan padaku begitu menggiurkan😋! Aku bingung?

"Semuanya boleh gak Ma?" Mataku terbelalak.

"Kalau makan jangan berlebihan gitu dong? Nanti kamu cepet gendut loh!"

"Iya mom bercanda. Pake telur sama cumi-cumi aja deh! Kayaknya pas." Gayaku seperti seorang chef handal dari restoran ternama.

"Yaudah! Kamu juga bantuin mama yah"

"Yes boss"

"Udah mulai deh gaya barat nya" nada nyindir.

"Yee.. mama aku kan keturunan Amerika!"

"Ya...Ya"

Aku membantu Mama menyiapkan makanan untuk malam ini. Tugasku mengambil cumi-cumi yang berada di dalam freezer dan mencairkan nya dengan air selama beberapa menit didalam baskom berukuran sedang.

Mama menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng dari mulai bawang merah dan putih, cabai, sereh.

Bumbunya: sereh, jinten, cabai bubuk, kecap, saus, garam, gula, ketumbar dan bumbu-bumbu lainnya. Itu yang membuat nasi goreng buatan Mama ku begitu lezat, karena mama mencampurkan banyak rempah kedalam nya.

Setelah mencair suhu dari cumi-cumi, aku memotong nya berbentuk cincin. Sebagian cumi-cumi kusisihkan yang nanti akan masuk kedalam wajan bersama nasinya dan sebagian lagi kubuat dengan tepung bumbu.

Sahabat KacaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang