Prolog

1.5K 171 106
                                    


Kubuka kembali buku agenda marun usang yang telah lama tersimpan rapi bersama puluhan barang bekas lainnya. Menyusuri lembar demi lembar kenangan masa laluku, tinta khas berwarna merah melukiskan pengalaman sehari-hari yang di lewati seorang diri sampai pertemuan paling terindah dalam hidupku, yaitu dengan Dia.

Sebagian besar isi buku menceritakan tentang dia dan segala hal yang bersangkutan mengenai kami. Bahkan setengah jam kuhabiskan untuk benar-benar mencerna setiap kata yang tertulis. Mencoba merasakan lagi saat itu, hangatnya kebersamaan, kasih sayang tulus yang dia berikan padaku masih membekas memunculkan bulir air mata ketika harus menggali kenangan itu.

Red and brownie sundae!!

Jangan takut padaku, tidak! Aku tidak akan melukai.

Pasti kamu suka nasi goreng

By, buruan sudah jam sepuluh malam!

Aku mungkin diberi kesempatan agar dapat mengurangi Kesedihanmu....

- - -
Bolehkah aku berharap, kapan hari itu datang lagi atau lebih tepatnya kembali? Satu hari, satu jam, satu menit, atau satu detik pun tak apa. Asal bertemu dan menatap langsung wajah teduhnya yang baru aku tahu disaat ia harus pergi.

Tapi apa boleh buat harapanku hanya akan menipu diri sendiri yang membuat terus menanti tanpa ujung. Kenangan tidak akan kembali, itu yang menyedihkan.

"Pak! Sebentar lagi ke kanan terus lewati jembatan kecil setelah itu lurus saja." pintaku pada mang Usman- supir yang baru bekerja dua bulan ini.

Kulihat supirku mengangguk pelan sambil terus fokus pada jalanan. Maklum saja, daerah ini cukup curam. Sepanjang jalan berkelok-kelok yang membutuhkan konsentrasi penuh. Cuacanya mulai berubah pada ketinggian kurang lebih 5 kilometer dari perkotaan, hawa dingin menyerbu sampai tulang.

Sudah lama aku tidak merasakan suasana ini, anggap wajar saja jika harus beradaptasi kembali.

Setelah merampungkan tugas skripsi, akhirnya mendapat persetujuan dari Papa dan Mama. Walau dengan perjuangan meyakinkan mereka amatlah berat.

Rumah itu.

Akan kujumpai lagi. Sebentar lagi, setelah melewati pohon mangga dan bangunan putih bersejarah penting yang mengungkap segalanya.

Misteri mulai terungkap dengan bantuan C.F.A.M, penyelidikan tidak henti berlanjut walau kecil mendapat bukti. Sampai ditemukan ketersangkutan denganku.

Teror berdatangan saat tanpa disengaja masuk perangkap seseorang. Dan hal mistis lainnya pun terjadi.

Mungkin sudah waktunya aku membuka tirai pengalamanku pada kalian.










- - -

Yuhuu! Edisi revisi muncul.

Maaf lama ga update!
~atikahuja

Sahabat KacaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang