Bc#7

12.3K 951 68
                                    

Bab 6: Fall in love.

**

Triplet bday

Keenan menatap datar kearah kalender dimeja belajarnya. Hari ini mereka berulang tahun, tepat saat pergantian hari. Trio keluarga Welter, Keenan-Kaylo-Keyla genap berusia 16 tahun.

Keenan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berusaha mencari sesuatu disana. Kutu, misalnya.

Baik kembali ketopik, sebenernya Keenan senang sih, siapa yang tidak senang saat Tuhan masih membiarkan usianya bertambah. Tapi lagi lagi,hanya saja..

Brak!

"KAKAKKKKK SELAMAT ULANG TAHUNNNNN" Teriak Keyla, Kay, Rian dan Ald saat menendang pintu kamarnya. Oh God! Hancur sudah pintu kamar kesayangannya.

Yaa.. selalu seperti ini. Selalu Keenan yang kena getahnya. Ia menatap wajah adik adiknya yang terlihat menampilkan seringai licik.

Keenan menghela napas saat melihat Rian dan Ald sudah siap dengan pistol Air, siap meluncurkan Air didalamnya kearah Keenan. Fix. Itu pasti Air Comberan.

Oke. Mungkin ia sedang sial sekarang. Semalam ia tak bisa tidur dengan tenang. Terlihat gelisah dan pikirannya melayang kemana-mana.

Keenan kepikiran Zella. Keenan kepikiran ciumannya. Keenan kepikiran rasa Bibir Zella. Keenan.. Hueee.. jangan Bilang Keenan jatuh Cinta!?

Bisa jatuh harga dirinya jika itu terjadi.

Keenan menggelengkan kepalanya, kini beralih menatap Rian yang sedang menatap Keenan bingung dengan Pistol Air yang Keenan yakin bisa membuatnya Basah seperti tercepur didalam kolam.

"Ian, Ald .. jangan sekarang yaa.. kakak harus kesekolah." Keenan menampilkan raut wajah memelas yang dibalas gelengan kompak dari keduanya.

"Err.. kakak ada ulangan." Keenan mencoba nego dengan adik adiknya itu. Keduanya tampak berpikir sejenak menggeleng lagi. "Kakak kan sudah pintar."

Keenan meringis. Anak siapa sih mereka?

"Nanti kak Key juga ikut telat, kalian mau?" Dan keduanya serempak memeluk Keyla ala ala teletubies membuat Keenan mendengus.

"Dasar adik pilih kasih." Cibirnya kesal yang dibalas leletan lidah lalu keduanya berlari sambil menertawakan Keenan.

Sungguh miris.

Keenan mengalihkan pandangannya pada Kay yang sibuk memegang pipinya didepan cermin Keeenan.

Keen baru sadar pipi Kay sedikit merah, rambutnya bahkan acak acakkan.

Keenan terkekeh. "Kau kena lagi Kay?" Tanyanya membuat Kay mendengus.

"Setiap tahun kan juga begitu" gerutunya pelan Membuat Keenan dan Keyla tertawa.

Selalu seperti ini, keluarga hangat ini memang punya caranya sendiri.

"Selamat ulang tahun Key." Keenan mencium Kening Keyla lalu memeluknya sebentar.

"Selamat ulang tahun juga Kak" Keyla melakukan hal yang sama pada Keenan.

"Selamat ulang tahun Kay." Keenan memeluk Kay yang dibalas pelukan.

"Selamat Ulang tahun Kak"

Didekat Pintu kamar Keenan, ada dua mahkluk gaib yang mengintip.

"Jangan dorong dorong Keira." desis Rich pelan.

"Makanya minggir sedikit" gerutu Keira menjambak rambut Rich membuat Keduanya kehilangan keseimbangan.

BRUK!

Sontak Triplet mengalihkan pandangannya pada Keira dan Rich yang jatuh dalam kondisi 'tidak Baik'

Keenan mengusap Wajahnya Gusar. "Dad , Mom. Kami tidak mau punya adik lagi" Ucapnya membuat Kay mengangguk membenarkan dengan wajah konyolnya. "Dad. Ingat Umur!"

Keyla tertawa membuat Rich dan Keira sontak salah tingkah.

"Dasar anak kurang ajar."

****

**

Canggung.

Kalian lupa satu hal, Keenan dan Zella duduk bersebelahan.

Bayangkan posisi Zella saat ini, mengingat Kejadian tadi malam membuatnya Malu sendiri.

Ya Tuhan, ambil aku!

Rasanya Zella ingin berteriak sekarang. Ia harus apa? Ia harus APA!?

Keduanya tak ada yang berbicara. Karena pada dasarnya juga belum terlalu akrab jadi Keenan dan Zella saling diam saja.

Sebenarnya, Keenan melihat Gelagat Zella yang tampak menggelikan dimatanya.

Gadis itu terlihat gelisah dan tidak tenang. Matanya melirik kesegala arah tanpa tujuan dan muka yang memerah padam.

Zella malu padanya!

Tanpa sadar, Sudut bibir Keenan sedikit terangkat.

Keenan berdeham sesaat membuat Zella menoleh. Tapi sedetik kemudian gadis itu membuang kembali mukanya. "Pulang sekolah, temui aku diatap." Ucap Keenan pelan membuat Zella menunduk.

Gadis itu pasrah. Keenan mungkin akan mempermalukannya setelah ini.

Eh? Zella punya ide. Jika Keenan sampai diatap, dorong saja Keenan dari atap. Masalah selesai!

"Jangan rencanakan yang Aneh aneh." Sengit Keenan saat melihat seringai busuk dari bibir Zella.

Gadis itu nyengir konyol, menampilakan deretan gigi mungilnya. "Maaf maaf."

**

"Aku minta maaf." Zella menunduk menyesal dihadapan Keenan. Sikapnya yang kali ini berbeda dengan sikapnya yang biasa Cerewet.

"Aku sunguh minta maaf." Ia kembali menunduk, tak melihat wajah Keenan.

Seperti janji tadi, mereka ketemuan saat jam pelajaran selesai.

Untunglah Keyla pulang dengan Calvin, jadi Keenan bisa menepati janjinya bertemu Zella diatap.

"Aku bukan ingin membahas itu." Keenan menggaruk Kepalanya yang tidak gatal, kembali merasa malu untuk kejadian malam tadi. "Aku hanya merasa tidak nyaman jika kau bersikap seperti itu." Keenan menghelas napas membuat Zella menatapnya.

"Mari kita lupakan ini."

Zella menyunggingkan senyum tipis. "Terima kasih." Jawabnya dengan senyum lebar.

Keenan balas tersenyum. "Kau masih disini? Aku duluan."

Zella mengangguk, menatap punggung Keenan yang semakin menjauh.

Gadis itu seketika terduduk lemas saat Keenan tak lagi dalam jangkaun pandangannya. "HUWAAAAA.. JANGAN BILANG AKU JATUH CINTA." Teriaknya bak orang kesetanan.

Memang, setelah kejadian semalam, Zella terus terus kepikiran. Entah itu Keenan maupun Rasa bibir Keenan. Masih teringat jelas dalam benaknya bagaimana ia dan Keenan..ah stop! Lupakan!

Zella menutup wajahnya yang terasa panas dengan kedua tangannya. "HUWEEEEE TIDAK MUNGKIN!" Teriaknya lagi, berusaha menepis bayang bayang Keenan dari kepalanya.

Shit! Serius! Apakah ia benar benar jatuh cinta sekarang!?

"Bagaimana? Bagaimana ini?" Zella mondar mandir tidak jelas sambil mengigiti kukunya saking gugupnya.

"Tidak! Aku tidak mungkin suka padanya." Zella kembali terdiam. "TAPI AKU KEPIKIRAN PADANYA! AAAAA."

Kami mengerti jika Berteriak teriak diatap sepuasnya itu menyenangkan. Tapi, apakah gadis itu tidak sadar, Keenan sedang berdiri disamping tembok didekat pintu, dengan bibir yang setia mengukir senyum jahil.

Ternyata bukan hanya Ia saja yang.. ah sudahlah! Jadi Malu.

***

[3]BAD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang