Part 5

435 57 5
                                    

Ini cerpen,cuman iseng-iseng aja,lagi ngelamun eh dapat ide, tapi gak bakalan lama udah end:D ..
Awas ada typo.

Happy Reading....

****

waktu sudah menunjukan lewat tengah malam, namun Maxime masih belum juga bisa memejamkan matanya. berbagai posisi telah di cobanya, dari menyamping, tengkurap, telentang, serong kanan, serong kiri, bahkan berbalik hingga kepalanya menempati posisi dimana seharusnya kakinya berada. Tapi tetap saja, matanya tidak mau di pejamkan. padahal tubuhnya merasa lelah sekali. Entah apa yang sedang di pikirkannya, hingga membuatnya terjaga hingga selarut ini. Bosan, dengan apa yang di lakukannya tidak membuahkan hasil. Akhirnya dia memilih untuk keluar. Jalan-jalan sebentar, sekedar mencari angin. siapa tau, setelah itu dia akan merasa ngantuk. lagi pula sekarang sudah lewat tengah malam, pasti jalanan sudah cukup sepi. sehingga dia tidak perlu takut akan ada fans yang melihatnya. hanya bermodalkan jaket dan topi yang menutupi sebagian wajahnya, Maxime pun keluar dari kamarnya

belum jauh Maxime meninggalkan gedung apartemen, dia seperti mendengar ada seseorang yang menyerukan namanya. "Maxime" dia sudah takut kalau ada fans yang akan mengetahui keberadaannya, namun sepertinya dia familiar dengan suara itu. Di angkat kepalanya, mencari asal suara yang tadi memanggilnya

Senyumnya tersungging mendapati Nina berdiri tidak jauh darinya, tetangga sekaligus orang terdekatnya selain Yuki? begitu pun Nina, dia tersenyum saat tau dia tidak salah memanggil orang

"apa yang kamu lakukan malam-malam begini berada di luar kamar sendirian? kamu baru pulang dari jadwalmu" Tanya Nina saat sudah berdiri tepat di depan Maxime

"tidak" Maxime menggeleng. "aku tidak bisa tidur, maka dari itu aku ingin berjalan-jalan sebentar" Lanjutnya. "kamu sendiri? baru pulang" Nina mengangguk.
"selarut ini" Lagi-lagi Nina hanya mengangguk. "Astaga? kamu itu wanita, tidak baik pulang selarut ini. Sendirian pula" Kali ini Nina meringis lebar menanggapi ucapan Maxime menampilkan gigi-giginya yang rapih dan bersih

"harusnya aku sudah pulang sejak pagi tadi, tapi mendadak ada sesuatu yang harus ku urus. Jadi aku baru bisa pulang sekarang" Terangnya kemudian. "lalu, kenapa kamu memilih jalan-jalan sendirian? Tidak takut akan ada fans yang mengikutimu"

"habis, aku bingung mau melakukan apa" jawab Maxime. Di iringi senyumnya yang khas. Membuat Nina merona melihatnya

"kalau begitu, bagaimana jika temani aku minum cappucino di kafe depan sana" Tunjuk Nina, pada kafe yang berada tidak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri sekarang

"kamu baru saja pulang, tidak lelah" Ada rasa khawatir dalam suaranya, membuat Nina lagi-lagi merona di buatnya. untung saja Maxime tidak bisa melihatnya. buru-buru Nina menetralkan degup jantungnya

"gak apa-apa. kebetulan aku memang sedang ingin minum kopi dan bertemu denganmu, jadi ada yang bisa ku ajak untuk menemaniku. tidak mungkin aku membangunkan Yuki pada jam segini" Ucapnya tersenyum. "Hayo" Nina menarik tangan Maxime, membuat pria itu tersenyum melihat tingkah gadis di depannya

"bagaimana liburanmu" Maxime membuka obrolan

Mereka memilih duduk di samping jendela sehingga bisa melihat keadaan di luar. tempatnya sedikit menjorok kedalam, sengaja memilih tempat yang tidak terlalu mencolok. tentu saja untuk menghindari orang-orang yang bisa dengan mudah melihat Maxime. Tapi, malam ini suasana kafe cukup sepi atau memang selalu seperti ini. Entahlah. karena ini memang pertama kalinya bagi Maxime ke Kafe ini. tidak banyak pengunjung yang datang, hanya beberapa pria setengah baya yang sedang sibuk dengan laptop di depannya atau sekedar asik dengan gadget di tangannya sambil sesekali menyeruput cappucino miliknya. Mungkin karena sudah larut malam, jadi tidak ada anak sekolah atau mahasiswa yang mereka temukan yang akan mengenali Maxime. Tapi mereka tetap memilih tempat yang sedikit tertutup

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang