Part 6

471 58 7
                                    

Ini cerpen,cuman iseng-iseng aja,lagi ngelamun eh dapat ide, tapi gak bakalan lama udah end:D ..
Awas ada typo.

Part ini sangat panjang buat 4/5 harian baru aku lanjut lagi:) maafkan kalau ceritanya makin amburadul,dipart ini aku buat dengan suasana hati yang sedang tidak baik(cieilah tidak baik:D) jadilah part ini gaje hihii..

Happy Reading....

****

Yuki berjalan memasuki gedung SW, menuju ke tempat di mana biasanya FCM menghabiskan waktunya untuk berlatih. Sebenarnya tidak bisa sembarang orang keluar masuk gedung SW, tapi beruntung sebagian staff SW sudah mengenal Yuki sebagai kekasih dari Stefan. Setiap orang yang berpapasan dengannya menegurnya atau sekedar tersenyum padanya. Tapi dia merasa ada yang aneh dengan orang-orang yang dia temui hari ini. Mereka seolah menatapnya aneh, ada pula seperti tatapan kasihan. Yuki tidak mengerti, apa ada yang salah dengan penampilannya. Tapi semua terlihat baik-baik saja. Dia tidak memakai sepatu sebelah-sebelah. Perpaduan warna baju yang di pakainya pun tidak bertabrakan. Rambutnya rapi. Make upnya saat tadi melewati kaca dan sekilas melihatnya, masih baik-baik saja. Tidak ada lipstick atau eyeliner yang berantakan, karena memang tidak mungkin. Dia jarang memakai itu semua jika bukan untuk ke acara-acara penting yang mengharuskan berdandan. sehari-harinya hanya polesan bedak tipis dan lipbalm yang di pakainya. Seolah mengerti, dia mengangguk paham. Pasti karena gossip itu. Pikirnya

Yuki memang sudah mengetahui tentang scandal kekasihnya, tapi dia tidak mau ambil pusing dan berusaha untuk tidak mempedulikannya. dia percaya pada Stefan, dia yakin kekasihnya tidak mungkin mengkhianatinya. Dan di sinilah dia sekarang, berjalan dengan percaya diri sambil membawa kotak bekal makanan yang sudah di buatnya untuk kekasih tercinta. Tidak di pedulikannya lagi tatapan orang-orang, justru kini senyum cerahnya mengiringi langkah kakinya. Mereka tidak mengenal Stefan, jadi mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. itulah pemikirannya

senyumnya semakin merekah saat dia bepapasan dengan seseorang, ah tidak. empat orang pria tepatnya

Yuki menyapa mereka "hey" yang di balas sama seperti yang Yuki lakukan. "Hey Yuki" Mereka memberikan senyum hangatnya pada Yuki

"bekal untuk Stefan lagi" Tanya Mike

masih dengan senyumnya Yuki menjawab. "iya"

"Duhh..kamu perhatian sekali. Beruntung sekali Stefan mempunyai kekasih sepertimu"

"kamu bisa aja. harusnya aku yang merasa beruntung karena menjadi kekasihnya" Semua hanya tersenyum mendengar jawaban Yuki

"kamu memang baik sekali" Adi mengacak-acak rambut Yuki

"aku juga ingin kamu buatkan bekal Yuk" Suara yang berasal dari Mike itu langsung mendapatkan tatapan dari semua sahabatnya. yang hanya di balas dengan wajah polosnya

"Mike! jangan membuat malu" Ujar Maxime memperingati

Masih dengan wajah polosnya Mike menjawab. "kenapa? gue hanya minta di buatkan bekal, apa yang salah"

Yuki tersenyum kecil melihat perdebatan itu. sebelum perdebatan itu menjadi panjang, Yuki buru-buru menengahi

"tidak apa-apa Max" Katanya Yang di tujukan untuk Maxime lalu di alihkan pandangannya ke arah Mike "iya?nanti akan ku buatkan ayam goreng kesukaanmu. Aku janji" Mendengar kata 'ayam goreng' langsung membuat mata Mike berbinar senang

"ahh Ayam goreng? kamu gak bohong kan?" Seru Mike masih dengan senyumnya, Yuki menggeleng. "tentu saja tidak"

"Terimakasih Yuki. kamu memang yang terbaik" Yuki ikut tersenyum

"Nona, kenapa hanya Mike saja? aku juga mau" kali ini Verrel ikut bersuara. Yuki menoleh ke arah Verrel

"Aku akan membuatkannya untuk kalian semua" Seketika senyum tersungging di bibirnya

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang