16

1.5K 178 10
                                    

"Cer itu ada yang datang siapa tuh? Ganteng."

"Yang ganteng aja gercep mami. Bilangin bentar dulu mih, cery lagi siap siap."

"Yaudah mami suruh masuk ya."

-

"Nak masuk dulu aja. Cery katanya lagi beres."

"Eh ngga usah tan, diluar aja gapapa."

"Yaudah deh tante panggil cery nya dulu ya."

"Sipp tante."

Tak lama sebelum mami hendak memanggil Sherryl, Sherryl sudah duluan turun.

"Eh ini dia."

"Mi, cery pergi dulu ya."

"Pulang jangan malem malem."

"Pergi dulu tan."

-

Segeralah Sherryl dan Joe masuk ke dalam mobil Joe.

"Cer, lu udah lengkapin barang-barang buat camping?"

Suara Joe memecahkan suasana yang sedari tadi hening.

Sherryl yang tadinya menghadap ke arah jendela kini menoleh ke arah Joe.

"Hah? Belom."

"Padahal 2 hari lagi loh."

"Besok bisa kali."

"Dih, lu cewe tapi males-malesan gimana si."

"Bodo amat lah."

Mereka kembali diam.

Hingga mereka sampai ke tujuan mereka, maksudnya tujuan Joe. Ya karena Sherryl tak tau kemana mereka pergi.

"Ngapain ke toko perlengkapan olahraga?"

"Gue mau lengkapin buat camping. Yuk ah turun."

Mereka turun lalu menuju ke toko itu.

Disana yang sibuk hanya Joe, Sherryl hanya bisa mengikuti kemanapun Joe pergi.

Hingga Joe berhenti di tempat sekumpulan hoodie wanita. Ia terpaku pada salah satu hoodie warna pink, ia mengambilnya dan mengarahkannya ke Sherryl.

"Eh ngapain?"

Sherryl yang sibuk melihat-lihat terpaku melihat perlakuan Joe.

"Cantik ga sih?"

"Gue? Gue emang cantik kali."
Jawab Sherryl malu-malu.

Telunjuk Joe reflek mendarat di dahi Sherryl.

"Cantik pala lu. Gue nanyain hoodie nya tai."

"Iye cantik kok." Seru Sherryl sarkastik.

"Seriusan euy. Cantik ga nih? Kalo cantik gue mau beli."

"Iyaa cantik kok Joe~" celoteh Sherryl dengan lemah lembutnya yang dipaksakan.
"Buat siapa btw?"

"Em, buat doi."

Itu membuat Joe senyum malu-malu.

Dan Sherryl hanya bisa ber-o ria mendengar jawaban Joe.

Jadilah Joe membawa 2 paper bag besar dan 1 paper bag kecil.

"Eh lu ga beli apa apa?"

"Engga gue udah lengkap semua kayanya."

Lalu mereka kembali ke mobil.

"Lu laper ga sih cer?"

"Lumayan sih hehe."

"Mau makan apa?"

"Gatau serah aja, gue ngikut aja."

"Rumah gue aja yuk, ntar pesen pizza gimana?"

"Gapapa deh kalo gitu."

-

[Joe's Home]

Mereka berdua asik dengan pizza masing-masing. Lagi-lagi Joe yang memulai pembicaraan.

"Kok lu diem mulu dari tadi si?"

Sherryl yang tadinya sibuk makan pizza menoleh ke Joe.

"Hah? Mana ada? Ini gue ngomong nih."

"Bukan gitu, tapi lu ga kaya biasanya."

"Lah? Gue ngerasa biasa aja."

"Lupain."

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Tak sesuai harapan Joe, yang seharusnya mereka bersenang-senang, tapi malah berakhir diam-diaman atau sesekali  percakapan singkat yang bahkan tidak penting lalu berakhir kembali dengan keheningan.

Yang Sherryl lalukan hanya mengotak atik handphone, scroll timeline, scroll lagi.

Ia masih aneh dengan perasaannya, ada yang mengganjal di hatinya, tapi ia tak tahu apa. Dan memutuskan untuk pulang saja.

"Joe gue mau pulang."

"Cepet banget, baru juga jam 9."

"LU KIRA GUE APA PULANG MALEM MALEM HAH?!"

"Cie sifat asli nya keluar, gini kek dari tadi, gaasik tau diem-dieman, merinding gue jadinya."

Joe malah terbahak melihat Sherryl yag marah besar.

"Cepetan oy anterin gue pulang."

"Gamau wleee."

"Tai lo taiii!" Sherryl menarik Joe yang sedang mempermainkannya.

Joe hanya melihat tangannya yang ditarik Sherryl, entah apa maksudnya.

"Eh eh apa ni pegang pegang?"

Sherryl menoleh ke tangannya. Setelah sadar, ia melempar tangan Joe kasar.

Wajah Sherryl jadi benar-benar kusut, ia berjalan keluar tanpa mempedulikan Joe, dengan cepat Joe mengejar Sherryl dan merangkulnya.

"Udahlah jangan ngambek ntar makin jelek."

"Anterin gue pulang." Ucap Sherryl manja.

"Iya baby~."

-

'Whuuuttt? B-baby?' -sh
'Eanjir keceplosan' -j

—tbc—

Gagal double updatenya.
Padahal tadi malam udah tinggal terbit, tapi jaringannya kampret abis.
Mau gimana lagi😂😂
Terus vomment ya.
Thanks~

Hana💕

LABIL | oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang