"Kim Mingyu,
Kulitmu sehitam kopi,
Indahnya matamu mengalahkan mata indah Hong Jisoo,
Manisnya senyummu bagaikan susu cokelat yang selalu kuminum di pagi hari.
Manik matamu membiusku,
Irama senandung lirihmu bagaikan lagu pengantar tidurku,
Napasmu adalah napasku,
Gigi taringmu adalah pesonamu,
Yang kuyakini hanya satu,
Untuk dirikulah, kau tercipta di dunia ini."
Younghee, si pembaca puisi akrostik tersebut, menyengir lebar di depan kelas. "Puisi akrostik berjudul Kim Mingyu, karya Park Younghee."
Suara sorakkan memenuhi ruangan kelas hanya dalam beberapa detik.
"Sebenarnya kau membuat puisi akrostik atau gombalan untuk Mingyu, sih?" Wen Junhui menyeletuk.
"Ya! Kenapa mataku harus dibandingkan dengan mata mesum milik Mingyu?!" protes Hong Jisoo.
"Puisinya kacau. Tidak sesuai dengan aturan." Jeon Wonwoo berkomentar.
"Astaga, kau masih meminum susu cokelat?" Ini Lee Jihoon.
"Hahaha! Kim Mingyu yang sehitam kopi!" Si senyum secerah matahari, Lee Seokmin, tertawa puas.
"Park Younghee! Kim Mingyu! Keluar dari kelas, SE-KA-RANG!" Dan kali ini, Ahn seonsaengnim yang murka.
"MWO?!"
"Selamat bersenang-senang, Kopi dan Susu!" Kwon Soonyoung berteriak tanpa mengetahui bahwa dua manusia yang baru saja dikeluarkan dari kelas itu sedang dalam keadaan awkward.
"Hei, Kim Mingyu... kenapa kau ikut dikeluarkan dari kelas?" tanya Younghee, "Apakah ini karena aku?"
"Ya."
Deg.
Younghee diselimuti perasaan bersalah. Sudah ia duga, seharusnya ia tak segila itu hingga membacakan puisi akrostik dadakan seputar Kim Mingyu.
"Itu semua karena aku menulis puisi akrostik untukmu juga. Aku tidak tahu kenapa aku menulisnya, tapi kurasa aku menyukaimu, kau lucu."
Deg.
"Astaga, wajahmu yang memerah terlihat kontras dengan kulitmu yang seputih susu," celetuk Mingyu.
"Ja-jadi?" tanya Younghee terbata.
Mingyu tersenyum hingga menampakkan gigi taringnya--salah satu hal kesukaan Younghee. Manik matanya yang disebut-sebut lebih indah dari milik Hong Jisoo itu menatap Younghee dengan teduh.
"Perpaduan kopi dan susu akan terasa manis, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN DRABBLE [Discontinued]
Short StorySEVENTEEN as themselves Reader(s) as Park Younghee Setiap drabble tidak memiliki sangkut paut apapun. ©2016 by apollost