Author's P.O.V
"Bagaimana kelasmu tadi?" Laki-laki itu menaruh nampan yang berisi makanan kurang bergizi yang biasa disebut junk food itu diatas meja mereka.
"Biasa saja, tak ada yang spesial, sama seperti pelajaran dikelasmu. " Gadis itu memberi gigitan kecil pada jatah makan siangnya itu.
"Aku bingung, mengapa kita tak sekelas padahal kita sejurusan." Ia menyuapkan satu sendok yoghurt asam itu ke dalam mulutnya dengan perlahan.
"Tak tahu juga tuh." Ucap gadis itu dan mengidikkan bahunya singkat lalu kembali menguyah makanannya.
"Mungkin level, maksudku levelku lebih tinggi dari levelmu." Laki - laki itu menjawab dengan nada yang terdengar mengejek.
"Bisa saja kau, adanya juga cewek yang lebih pintar dan lebih rajin dari cowok." Balas gadis itu dengan nada sarkastik.
"Ya apupun itu." Ia memutar bola mata dengan pasrah.
"Aku menang!" Sorak-sorai gadis itu dengan gembira.
"Eh apakah kau tak takut?" Laki-laki itu memberhentikan aktifitas makannya sesaat.
"Takut untuk?" Gadis itu mulai menaruh makanannya dimeja.
"Takut dengan pekerjaan yang akan kamu jalani nanti." Laki - Laki itu menyatakan dengan memiringkan sedikit kepalanya dan menunggu jawaban.
"Oh itu, tentu tidak, akukan memang sudah memilih ini dari awal, semua keluargaku rata-rata bekerja seperti itu, dan semua itu telah tertera dinama belakangku." Gadis itu melanjutkan santap makan siangnya.
"Baiklah, kau benar." Ucap Laki-laki itu dan melanjutkan makannya.
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
Author's P.O.V
"Harry Edward Styles!" Tegur salah satu guru kepada Harry Yang tengah Tertidur pulas.
"Harry Edward Styles! Aku memperingatimu! Bangun kau dari tidur Nyenyakmu itu!" Bentak sang guru akibat Harry yang tak kunjung Bangun bangun dari tidur indahnya.
"Oh ya siap!" Ucap Harry setengah sadar.
"Hahahahaha!" Kelasnya sekarang penuh dengan gelak tawa teman-temannya.
"Baiklah, Cukup! baiklah Harry, bagaimana cara mode pendaratan?" Tanya guru itu dan sedikit menurunkan kacamatanya.
"Ak--aa--aku lupa" Ucap Harry dengan nada yang terbata-bata dan dengan kebingungan yang menyertainya.
"Bagaimana bisa kau lupa?! bagaimana kau mendarat setelah kau sudah dekat dengan permukaan bumi?!" Urat-uratnya telah menegang akibat berteriak terlalu kencang, Tuan Flaw cukup terkenal Killer. Harry hanya bisa terdiam, berkecamuk dengan ketakutannya, dan berharap bel pulang penyelamat berbunyi.
"Kriiiiiinnngggg!" Bel yang ditunggu Harry sedari tadi pun berbunyi dan berhasil menyelamatkan jiwanya.
"Baiklah kalian bisa pulang." Harrypun segera membereskan barang-barangnya.
"Tetapi tidak dengan kau Tuan Harry." tegasnya dan menunjuk kearah Harry yang tengah terbingung-bingung.
"Kau mendapat kelas tambahan, hari ini." Harrypun berpindah tempat ke meja yang paling depan untuk mendapatkan pelajarn tambahan.
"Kerjakan ini." Tuan Flaw memberikan selembar kertas kepada Harry, Harry pun mulai menggoreskan pulpennya dikertas tugas itu.
"Permisi?" Terdengar suara lembut dari seorang gadis yang sedang berdiri diambang pintu dengan senyuman khasnya.
"Ya ada apa?" Tuan Flaw bertanya keperluan gadis itu datang kesini, dengan lembut.
"Maaf Tuan Flaw, saya Sydney Skies, saya mencari Harry." Balas gadis itu dan ia masih berdiri di depan pintu putih itu, dan Harry mengangkat kepalanya.
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
Halllloooo !! fanfict ketiga nihhh !! gimana gimaanaa??? lanjut gak??? mau cepet comment sama votenya yaaa!!
♣ Vote dan Comment ♣
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Oxygen ║ n.s
FanfictionSetelah sebagian dari para pelindung bumi, para astronot, dan ahli luar angkasa lainnya menghilang, Sydney Skies, Harry Styles, dan para rekannyalah yang bisa menyelamatkan bumi, berusaha mengembalikan keadaan bumi yang telah hancur, berantakkan, ba...