Chapter 3

265 36 0
                                    

Harry's P.O.V

Seperti ada sebuahan bongkahan batu besar dihatiku setelah bertemu dengannya, siapa lagi kalau bukan Niall Horan, yang aku temui beberapa menit lalu ditaman ini bersama Sydney.

Benar saja, mimpi itu hampir menjadi kenyataan, baru beberapa menit kami berkenalan, Bocah pirang itu mengajak Sydney berkeliling, dan bagusnya lagi Sydney benar - benar melupakanku dalam hitungan menit, ini seperti DeJaVu! Ya DeJaVu, mimpi yang menjadi kenyataan, akupun tak tau istilah darimana itu.

itu membuatku muak ! Bahkan aku sempat merutukinya beberapa kali.

'Lebih baik kau kembali kerumah lamamu yang menyeramkan.'

'Kau sungguh mengganggu hidupku.'

'Enyahlah kau dari dunia ini.'

'Semoga kau ditelan bumi bulat - bulat.'

'Persetan denganmu bocah pirang'

Ya, kurang lebih itulah yang kurutuki dikepalaku, sedari tadi.

Oh ya, aku lupa. Niall tadi sempat bercerita tentang rumah lamanya yang menyeramkan, bukan menyeramkan karena hantu dan semacamnya, tetapi ia bilang disana rawan sekali perampokan, sehingga keluarganya memilih untuk pindah.

Ya sudah cukup bercerita tentang bocah itu.

Disinilah aku, hanya menjadi obat nyamuk bagi mereka, benar - benar menyedihkan, aku merasa terbuang, terhina, dan tercampakkan.

Sudah pernah merasakannya?

Kalau tidak, aku sudah menceritakan rasanya menjadi obat nyamuk.

"Hey Harry, ayo bergabung bersama kami." Ucap bocah pirang itu, bahkan kukira Sydney yang akan mengajakku seperti yang si bocah itu lakukan tadi, ternyata dugaanku salah, Sydney hanya diam.

"Baru menyadari aku disini ha? Berdiri sendiri sebagai obat nyamuk kalian berdua? Baru beberapa menit kau berkenalan dengannya, kau sudah akrab sekali dengannya, sedangkan aku 2 tahun mengenalmu, diabaikan disini eh? Gusar, jengkel, geram, terhina." Ucapku dengan nada dingin dan Sangat sarkastik, lalu aku membalik badanku hendak pergi dari tempat terkutuk ini.

"Harry ! Kau ingin kemana?!" Teriak Sydney kepadaku dari kejauhan.

"Menurutmu?" Aku membalas dengan suara tak kalah keras darinya.

Akupun berjalan menuju rumah dengan langkah malas dan dengan wajah jengkel. Rupanya Sydney memilih bocah pirang itu daripada aku.

"Harry? kau terlihat lusuh, tak seperti tadi siang."

Aku hanya menghiraukan pertanyaan Gemma dan melanjutkan ritual jalanku kekamar.

♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣

Aku berjalan dikoridor sendirian, ya sendirian, tanpa Sydney. Aku cukup kesal pagi ini, Bocah pirang itu bersekolah disini, aku melihatnya tadi bersama Sydney, bahkan mereka menuju sekolah bersama !

Itu membuatku panas !

Dasar bocah pirang tak tau diri !

"Hai, Harry!" Dia lagi, topeng yang ia gunakan bagus sekali bahkan dapat menipu Sydney dengan mudah tetapi tidak denganku.

"Apa maumu?" Kataku dengan sarkastik, Well, Dari awal aku sudah benci dengannya, aku melihat topeng didirinya, dan aku takkan pernah tertipu.

"Aku hanya mencoba ramah kepadamu." Ucapnya lalu memasang wajah well memelas.

"Aku takkan tertipu oleh topengmu, Horan." Akupun berjalan melaluinya yang masih mematung dengan wajah bodohnya.

Sydney's P.O.V

Our Oxygen ║ n.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang