Backsound for this chapter :
Midnight Memories - One Direction
Pas buat chapter ini lagi gak niat banget, asal-asalan. Otak lagi buntu ide tapi gatau kenapa ide ngalir terus kalo buat ff yang baru hehe. mungkin ini cahpter pendek banget. mohon dimaklumi.
Enjoy!
Harry's P.O.V
Ini rumah atau kebun binatang?!
Kalian mengira aku tertangkap basah? Oh! Kalian salah besar.
Lihatlah mereka menggeram kearahku! Ya, walaupun mereka berada didalam kaca yang-kelihatannya-cukup tebal. Dari bermacam-macam burung, amfibi, serangga, mamalia, bahkan binatang buas pun ada! Ini gila!
Aku berjalan mendekati satu-satunya hewan yang tak menggeram kearahku, karena ia tertidur.
'Harrowin'
'Penjaga danau makhtil'
Itulah yang tertera dikaca tebal tersebut, Harrowin? Oh! Yang benar saja, sekalian saja Harry-win! Jelas-jelas itu harimau! Penjaga danau Makhtil? Oh! Mungkin digunakan untuk menjaga danau itu, Makhtil? Aku tak pernah dengar itu, bagaimana dengan kalian? Terdengar asing bukan?
Baiklah, aku kembali berjalan kearah-mungkin singa, mereka menyebutnya berbeda bukan?-
'Slonga'
'Penjaga batu Allowki'
Sebutan macam apa itu?! Terdengar sangat aneh! Ada apa dengan keluarga ini?!
Bukannya me--
Buk!
'Burung sialan! Berani-beraninya kau menubrukku! Kalau saja aku tak sedang menyelinap, akanku patahkan bulu-bulumu itu!' Umpatku dengan kesal. Yah! Walaupun rambutku yang menjulang ini sedikit berantakkan, kan hanya seekor burung, mereka bahkan tak mempunyai ot-- Maafkan aku, aku janji tak akan mengulanginya.
'Batu Slowski'
Batu macam apa ini?! Berbentuk aneh dan berwarna neon! Oh, yang benar saja.
Aku kembali mengelilingi rumah ini, melihat bermacam-macam keanehan hingga aku menemukan pintu bercat coklat.
Pintu itu berdecit bersamaan saat akh membukanya dengan pelan. Sepertinya ini gudang, tapi dimana tombol lampunya?
'Ceklek.'
Apa lagi ini?! Tulang-tulang? Tulang hewan? Atau tulang manusia? Ih! Keluarga ini benar-benar horror.
Disini terlalu mengerikan, aku membuka semua pintu yang kutemukan dan alhasil benda-benda aneh selalu kutangkap dengan mataku ini, menelanjangi seluruh ruangan yang kumasuki.
Aku membuka pintu untuk kesekian kalinya, tetapi ini tidak berdecit, kumasukkan separuh kepalaku kedalam, dengan segera aku kembali menutupnya, itu kamar ibunya Niall, untung saja telah tertidur.
"Argh!"
"Kumohon, kucing manis, berhenti mendekat kearahku, aku mohon." Aku terus mengulang kata-kata itu, memang hanya seekor kucing, tetapi lihatlah mulutnya yang berbusa, dan oh! kucing ini memiliki taring?!
'bug'
Senggolan kecil dari sikuku mengenai guci kecil dibelakangku, untung saja, aku berhasil menahannya agar tak jatuh berserakan keubin putih ini.
"Menjaulah, menjauh." Aku mengambil apapun yang berada didekatku, mulai dari payung, akhirnya hancur, tongkat pun patah, ini kucing atau serigala?! Kuat sekali. Aku mengangkat tanganku berusaha mendorongnya.
Eh! Dia terdorong jauh? Aku belum menyentuhnya, sungguh!
Dengan kesempatan yang ada, aku meloloskan diri dari kucing atau mungkin monster itu.
Aku rasa selama mengelilingi rumah ini, hanya pintu ini yang belun kubuka.
Pintu itu terbuka kecil disertai decitan. Awalnya aku hanya memasukan setengah kepalaku, karena aku yakin ini ruangan yang kucari, aku langsung memasukinya dan menutup pintu itu rapat-rapat.
Mengutak-atik komputer yang berada didepanku dengan cepat, mencari rekaman kemarin siang.
"Aha!"
Aku menemukannya, awalnya hanya menayangkan aktifitas pagi hari dirumah--istana Niall, tak ada yang mencurigakan, normal-normal saja.
Aku mempercepat rekaman video cctv itu.
"Apa kubilang itu bukan mimpi."
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
Maaf ya chapter ini abstrak dan ancuran banget! pendek pula! maaf banget!!
Tapi tolong hargain ya serpihan sampahku ini
Peluk cium -Hendall xx
p.s : jangan galau readers!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Oxygen ║ n.s
Hayran KurguSetelah sebagian dari para pelindung bumi, para astronot, dan ahli luar angkasa lainnya menghilang, Sydney Skies, Harry Styles, dan para rekannyalah yang bisa menyelamatkan bumi, berusaha mengembalikan keadaan bumi yang telah hancur, berantakkan, ba...