0.1

2.6K 233 22
                                    

True Love

***

Aku membawa nampan pesananku menuju salah satu kursi kantin. Akhirnya aku bisa bernafas lega, karena namja populer itu saat ini ada di perpustakaan, bersama penggemarnya maksudku.
Jadi kantin tidak terlalu ramai, masih terdapat banyak bangku yang kosong yang tersedia.

Aku mulai menikmati jajangmyun pesananku dengan tenang dan nyaman. Rasanya lebih baik begini.

Aku menikmatinya dalam keramaian samar di kantin, karena jika tengah makan aku tidak ingin peduli pada apapun selain menikmati makananku.

Saat sibuk mengunyahnya dalam ketenangan tiba-tiba sebuah tangan merengkuh daguku dan ibu jari nya mengusap lembut permukaan bibirku yang tentunya membuatku tertegun dan berhenti mengunyah, pipiku masih kembung karena mie kemudian menoleh untuk menatap pelaku yang telah membuatku tertegun.

Mataku melebar, dan kantin seketika menjadi sangat ribut, aku sudah tak bisa mengunyah lagi saat ini. Rasanya jantung ku berdetak lebih kencang.

"Kau lucu saat pipimu mengembung begitu" si pelaku tadi terkekeh.
"Tapi saat kau makan jajangmyun bibirmu pasti belepotan dengan bumbunya" tambahnya dengan jari telunjuk yang tepat menunjuk bibir ku.

Aku menelan ludah masih dengan mata melebar menatapnya tak percaya melihat seorang Jeon Jungkook tersenyum menawan menunjukan betapa tampannya wajah itu tepat di depan wajahku.
Ya. Si lelaki populer itu lah yang membuatku menghentikan kunyahanku karena sentuhan nya di bibirku.

Oh my god, Jeon Jungkook. Apa yang dia lakukan terhadapku?
Ini gila!
Tanpa sadar aku menatap nya dengan mata membola dan pipi yang masih mengembung karena mie.

"Kenapa menatapku begitu? Cepat telan makananmu. Apakah kau sedang mencoba menggoda ku dengan wajah imut mu?" Jungkook menaikkan satu alis nya, mencoba menggodaku. Sontak membuat rona merah muda menyebar di sekitar permukaan pipi ku.

Tiba-tiba aku merasa aneh dengan diriku sendiri yang merasakan perasaan juga debaran yang tak biasa.
Dengan canggung aku mulai mengunyah kembali mie di mulutku dan mengalihkan wajahku dari depan wajahnya kepada mangkuk mie yang masih terisi setengah.

Kenapa rasanya jadi sulit sekali menelan mie ini?
Bahkan jantungku berdebar hebat saat ini. Dengan susah payah aku menelannya dan mendesah frustasi. Ada apa dengan Jungkook? Dia bersikap terlalu manis pada ku. Kenapa ibu jari nya lembut sekali saat menyentuh dan menyapu bibirku?

Dan kenapa aku justru membayangkan kembali aksi kilat nya tadi? Ya ampun, aku bisa sinting jika begini jadinya, dadaku juga malah sibuk bergemuruh dan jantung yang melompat-lompat tak beraturan.

Sial.

Sekarang ketenanganku hilang sudah.

Rasanya semua mata tertuju padaku, membuatku sangat tidak nyaman. Aku juga tidak nafsu lagi memakan mie di depanku. Padahal biasanya aku sangat benci jika menyisakan makanan.

"Aku memang tidak salah" ucapnya di sampingku membuatku spontan menoleh, kemudian mendapati ia yang ternyata sedang memandangku dengan mata bulatnya yang ia buat lebih bulat lagi, menatap ku dengan tatapan berbinar serta senyuman yang memperlihatkan gigi kelincinya. Kedua tangan nya menopang dagu. Benar-benar tampan dari jarak sedekat ini.

Apa dia mau membuatku mati jantungan ?!

"Apa maksudmu?" Tanyaku bingung bercampur gugup.
"Tidak salah kalau kau memang sangat manis"
Ia mengedip kan sebelah mata nya dengan gestur yang menggoda juga senyum yang begitu mempesona.

MimisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang