Butterfly | KTH

(4) Before

Happy Reading^^

.

.

"Kim Taehyung. Namanya Kim Taehyung."

Oh tidak.

---

Irene Pov

Aku melihat wajah Nayeon sedikit terkejut ketika aku mengatakan nama namja itu, "Ada apa? Apa kau mengenalnya?" tanyaku.

Nayeon langsung menggelengkan kepalanya cepat dan tertawa kecil yang dipaksakan, "Ti-tidak, aku tidak mengenalnya," sorot matanya langsung beralih ke tempat lain.

"Lalu? Kenapa kau terlihat terkejut saat aku menyebutkan namanya?"

"A-ani.. aku tidak terkejut." mulutnya tergagap, "Ge-geunyang.."

Nayeon terlihat mencari kalimat selanjutnya untuk meneruskan ucapannya dengan sorot matanya yang terus berpindah-pindah.

"Geunyang?" aku mengucapkannnya ulang sekaligus bertanya.

"Geunyang.. kau tadi langsung mengingat nama namja itu. Sepertinya eonni tertarik dengan namja itu." Ia menjawab dengan seringai yang dipaksa sehingga kedua gigi kelincinya itu terekspos di depanku.

"Mwo? Aku? Tertarik dengannya? Lelaki itu? Yang benar saja!" bantahku dengan cepat.

"Tapi kau bisa mengingat namanya. Bukankah kau pernah bilang kepadaku jika-"

"Sst," jarik telunjukku mendarat di bibir mungilnya, "Hey kelinci kecil, jika aku mengingat nama seseorang lebih cepat bukan berarti aku telah tertarik dengannya."

Tangan Nayeon bergerak mengambil tanganku dan menghela nafas lega, "Semoga saja benar." Bisiknya.

"Apa kau bilang?"

Nayeon terkejut dan melambaikan tangannya di depanku, "Ah, bukan apa-apa. Kau mungkin benar, mencintai seseorang tidak secepat itu. Kau tahu, ingatanmu sepertinya sudah mulai berkembang."

Aku menatapnya curiga lalu tersenyum, "Kecuali jika kau telah jatuh kepadanya saat pertama kali bertemu, hal itu akan beda lagi."

Aku kemudian berdiri menuju pintu kamar Nayeon.

"Kau mau kemana?" aku tidak menoleh dan tetap membuka pintunya, "Aku mau kembali."

Aku dapat mendengar hanbok Nayeon yang bergerak menandakan Nayeon sedang berdiri, "Lalu hanbokku eonni?" tanyanya.

Aku berhenti dan menoleh ke arahnya dan tersenyum, "Aku akan mengambilnya, lagipula baju ini bagus dan pas untukku." Jawabku melanjutkan kakiku melangkah.

"Yaa!! Eonniii!!"

"Oh iya, juga tolong cucikan bajuku sekalian oke? Saranghae Nayeon-aah!!" teriakku sambil tetap berjalan tanpa menoleh kearahnya.

Author Pov

"Tsk! Dasar!" Nayeon hanya bisa mendecak kesal melihat kakaknya mengambil baju kesayangannya. Lalu Nayeon menutup pintu kamarnya perlahan.

Setelah pintu tertutup rapat, raut mukanya berubah. Ia kemudian berbalik dan menghampiri hanbok yang terdapat bercak darah.

Ia mengambilnya lalu mencengkram kuat baju kakakknya itu.

-----

"Pangeran, anda dari mana saja?" tanya seorang pelayan pria paruh baya terhadap pangeran kerajaan Baekjee.

"Sedikit bersenang-senang tadi. Ada apa? Kau merindukanku? Dan sudah kubilang, jika tidak ada Ayah, panggil aku Taehyung dan jangan bersikap formal. Kau kan lebih tua dariku."