(1) Who?

465 48 8
                                    

Ini FF pertama ku, jadi kalo agak gaje maaf ya.

Please leave voment yak

Happy Reading!

.

.

"Tuan putri ini sudah pagi, saatnya untuk bangun."

"Eungh, pergilah aku masih ingin tidur hoaam ..."

"Tuan Putri, biasakan diri anda untuk bangun pagi mulai dari sekarang."

"Eungh, shireo."

"Anda adalah calon Ratu disini. Disini saya diperintahkan oleh Yang Mulia Ratu untuk-"

"Heeuh, tidak bisakah kau diam dan tidak membahas hal itu di pagi hari? Membuat muak saja."

"Tapi saya diperintahkan oleh ibunda Ratu untuk mendisiplinkan-"

"Sudah kubilang jangan bahas hal itu di pagi hari! Tidak bisakah kau berpihak di sisiku untuk menolak pencalonan dan pernikahan ini? Aku masih 18 tahun dan ingin menikmati masa mudaku seperti anak lainnya! Aku iri melihat mereka bisa seperti itu, tapi kenapa aku tidak?"

"Maaf Tuan Putri. Saya hanyalah seorang pelayan disini, tidak bisa menolak keputusan Yang Mulia Ratu. Percayalah Tuan Putri, mungkin ini adalah keputusan yang terbaik untuk anda."

"Terbaik kau bilang? Bahkan dia tidak berpikir apakah aku bahagia dengan cara ini atau tidak!"

Tuan putri itu bangkit dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamarnya tanpa menggunakan alas kaki.

"Tuan Putri anda mau kemana? Di luar sangatlah dingin." tanya salah satu pelayan sambil mengikuti tuan putri itu

"Tolong jangan ikuti aku Nyonya Jang. Aku hanya ingin sendiri." Nyonya Jang atau pelayan dari Tuan Putri tersebut yang mengerti keadaannnya langsung berhenti mengikutinya.

Sedangkan sang Tuan Putri langsung berlari dan mengendap-endap keluar dari halaman kerajaannnya, yaitu kerajaan Dongbuyeo.

Ya, Bae Irene adalah calon Ratu dari kerajaan Dongbuyeo. Tanpa persetujuan dari orang yang bersangkutan, ibunya telah berencana menikahkannya dengan pangeran dari kerajaan lain.

Tetapi, dia menolak karena dia belum siap untuk menikah dan ingin menikmati masa mudanya. Bahkan, Irene belum tahu siapa calonnya.

Alasan itu tidak membuat Ratu membatalkan rencana pernikahan itu yang akan dilaksanakan saat Irene berumur 19 tahun. Hal itu membuat Irene frustasi.

Irene berlari dengan kaki telanjang menuju hutan yang sudah biasa ia kunjungi saat dia mulai frustasi dengan keadaan sekitar kerajaan. Tidak ada yang tahu saat dia ada disini. Biasanya, ia akan duduk di bawah pohon besar dan berbaring sambil memejamkan mata mencoba untuk melupakan semua hal yang telah membuatnya lelah.

Tetapi entah pada pagi hari ini, langit berwarna keabu-abuan dan sedikit demi sedikit, air mulai membasahi pakaian tidur Irene yang belum sempat di ganti oleh baju hanbok yang biasa ia kenakan.

"Yash, kenapa pagi hari sudah mulai hujan? Aku harus mencari tempat untuk berteduh."

Belum sempat ia menemukan tempat untuk berteduh, hujan turun dengan deras membasahi seluruh tubuh Irene itu.

Saat dia mulai kehilangan harapan untuk mencari tempat teduh, dia melihat sebuah gubuk tua dari kejauhan. Ia berlari menuju gubuk tua itu dan menabrak ranting-ranting yang menghalangi jalannya.

Deg, brak.!

Irene langsung menutup pintu dengan keras dan bersandar untuk mengatur nafasnya yang terengah-engah karena habis berlarian sambil membawa bajunya yang berat dan basah.

"Hhahhahhaa .. menyebalkan. Pagi pagi sudah hujan, membuat suasana lebih buruk saja." Racau Irene di gubuk tua tersebut.

Ia kemudian hening, melihat sekeliling gubuk yang hanya disinari sedikit cahaya dari luar melalui celah celah kecil.

Ia mulai berjalan menuju ke salah satu sudut di gubuk tersebut.

Tangannya meraba bagian dinding takut jika ia salah melangkah karena kondisi gubuk yang cukup gelap.

Saat hampir sampai, kakinya menginjak sesuatu yang disusul dengan pekikan seorang namja.

Terkejut, Irene mundur beberapa langkah hingga punggunya membentur dinding sisi lainnya.

"AH!"

"OMO, SIAPA ITU?!"

TBC

Gimana nih ceritanya? Gaje?

Iya iyalah gaje orang pertama kali kok hehehe

Kalo mau lanjut silahkan comment ya butuh pendapat nih

Kalo masih gajelas ini berhenti dulu aja biar gk tambah gaje

Thanks buat yang udah mbaca ff ini

Di usahakan updatenya cepet yaa

Butterfly | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang