(12) Closer

116 21 4
                                    



Hai!

Let's go to the next chapter!

Happy reading!

.

.

"Selamat tinggal .."

---

Srek ..

"YA!"

Suara yang cukup familiar mengejutkanku. Aku tersadar dari pikiranku yang memintaku untuk terjun kebawah.

Tanganku diraih olehnya dan tubuhku bergelantungan diujung tebing yang tidak terlalu tinggi.

Aku melihat kebawah dan sekujur tubuhku langsung lemas. Aku benar-benar takut sekarang. Keinginanku untuk terjun hilang begitu saja.

"Pegang tanganku! Jangan dilepaskan!"

Aku mencengkram tangannya. Ia menarikku dengan susah payah hingga wajahnya memerah.

Setengah badanku telah berada diatas. Ia masih menarikku kuat sambil mundur kebelakang.

Brug.!

Taehyung terjatuh kebelakang dan aku terjatuh di atasnya. Ia langsung beranjak bangun, meraih pundakku dan menatapku tajam.

Meski menatapku tajam, aku masih bisa melihat kekhawatiran yang terlihat di sorot matanya.

"Apa yang kau lakukan barusan?! Neo michyeosseo?!" teriaknya sambil mengguncang pundakku.

Aku terdiam, masih syok. Badanku gemetaran. Mataku terasa panas dan serasa ada sesuatu yang akan keluar dari sana.

Melihatku seperti itu, tatapan matanya yang awalnya menuntutku untuk menjawab pertanyaannya berubah menjadi tatapan merasa bersalah.

"Mianhae, aku hanya khawatir.." cengkramannya mulai melemah dipundakku.

"Tapi apa kau terluka? Di sini sangat dingin. Apa kau-"

"A-aku .. aku tidak tahu .." aku mulai terisak, "Aku .. aku hanya .."

Tiba-tiba, ia menarikku dan memelukku lembut. Aku tetap diam. Membiarkan Taehyung memberikan kehangatan kepadaku karena memang saat ini aku membutuhkannya.

"Tenang, aku ada disini. Aku akan menolongmu." Ucapnya sambil mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku merasa lemah dipelukannya. Emosiku yang tertahan kukeluarkan semua dipundak Taehyung.

"Hey jangan menangis, kau akan terlihat buruk nantinya." Ucapnya dengan suara berat.

Aku mulai sedikit tenang tapi masih menundukkan kepala dipundak Taehyung. Ditambah dengan usapan lembut dari Taehyung, membuat sesuatu yang ada ditubuhku menjadi terasa aneh, tapi juga nyaman.

Taehyung's POV

Entah apa yang dipikiranku yang tiba-tiba saja menariknya dan memeluknya. Aku hanya merasa harus melakukannya dan kupikir dia memang membutuhkannya.

Matanya membengkak, bibir pucat, rambut kusut, dan intinya dia terlihat sangat berantakan, berbeda dengan biasanya.

"Hei sudah baikan?" aku mendorong pundaknya, ingin melihat keadaannya. Tapi Irene enggan untuk menunjukkan wajahnya dan tiba-tiba memelukku.

"Bisakah.. kau pinjamkan pundakmu sedikit lebih lama?" ucapnya parau.

Aku diam membeku, kata-kata yang awalnya ingin kukeluarkan kini tersendat di tenggorokanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butterfly | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang