(6) Awkward

110 25 3
                                    

Hai!

Let's go to the next chapter!

.

.

Author Pov

"Yang kumaksud tadi adalah Pangeran Taehyung Tuan Putri."

Irene menjatuhkan rahangnya mendengar ucapan pria tersebut dan melirik kearah Taehyung.

"Aku bertanya serius, siapa 'pangeran' tersebut?"

"Itu aku." Taehyung menatap malas Irene.

Irene terdiam, kemudian tertawa getir, "Orang ini berbohong kan Tuan?"

"Tidak Tuan Putri. Dia putra mahkota di kerajaan Baekjee."

Matanya membulat mendengarnya, "B-baekjee? Jinja?!"

Tangannya tidak tinggak diam. Ia menunjuk-nunjuk Taehyung sambil terus bertanya, "Dia? Calon Raja? Di kerajaan besar itu?"

Irene masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Tuan Lee. Dia sesekali menahan tawanya yang kemudian pecah didepan Taehyung dan Tuan Lee.

"Haha, Taehyung? Pangeran dari Baekjee? Pft .." Irene lalu menghentikan tawanya dan wajahnya berubah menjadi datar, "Aku tidak percaya. Katakan yang sebenarnya kalian darimana?"

Dari belakang, Taehyung dengan cepat mengambil barang yang dibawa oleh Tuan Lee dan kemudian menarik tangan Irene.

"Jangan pedulikan dia Tuan Lee. Terima kasih sudah mengantarkannya kau boleh kembali." Ucap Taehyung sambil tersenyum kearah Tuan Lee.

Taehyung berjalan menjauh dari Tuan Lee sambil menarik tangan Irene.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan!"

Taehyung berbalik menghadap pria tua tersebut, "Dah Tuan Lee!" Ucap Taehyung sambil melambaikan tangan Irene dengan tangannya.

Tuan Lee yang melihatnya tersenyun dan membungkuk sebelum ia benar-benar kembali ke kerajaan Baekjee.

Di sisi lain, Irene masih mencoba melepaskan pegangan Taehyung. Taehyung yang jauh lebih kuat dari Irene tetap berjalan santai membawa Irene ke suatu tempat.

"Taehyung! Lepas! Kakiku sakit,"

Mendengarnya, kaki Taehyung segera berhenti melangkah. Ia kemudian berjongkok didepan Irene.

"Aku bilang kakiku sakit. Kenapa kau malah berjongkok?" Tanya Irene.

"Dasar bodoh. Naiklah."

"Apa kau bilang? Bodoh?"

Taehyung memutar bola matanya, "Baiklah kita lanjutkan pertengkarannya disana. Sekarang kau hanya perlu naik ke punggungku."

Irene masih diam, menatap punggung Taehyung penuh kekesalan.

"Kau bilang kakimu sakit. Aku memberikan tumpangan untukmu Tuan Putri." Taehyung mencoba melembutkan suaranya.

"Aku tidak butuh tumpanganmu," Irene kemudian berjalan pincang melewati Taehyung, "Aku butuh sepatuku."

Taehyung hanya melihat Irene melintas disampingnya tanpa melirik sedikitpun. Ia kemudian berdiri dan berjalan membuntutinya.

"Dasar keras kepala." Gumam Taehyung pelan.

Rasa kasihan mulai muncul di hati Taehyung melihat Irene yang berjalan pincang tetapi penuh semangat menuju tempat dimana sepatunya digantung.

Ia mulai sedikit menyesal telah mengganggunya tadi.

Butterfly | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang