"Halo Pak Narsi, saya boleh masukkan Pak? Sama teman saya? Tadi saya kecelakaan kecil sama temen saya ini" Jelas Jenner kepada Pak Narsi dari dalam mobil dan menunjuk Leo. Yah, mau bagaimana lagi, mau tidak mau Pak Narsi harus membuka gerbang sekolah untuk pemilik sekolah dan anak dari donatur pertama sekolah ini. Kalau Ia tidak membuka bisa bisa dipecat dari sekolah ini.
"Eh Dek Jenner dan Dek Aldric. Iya silahkan masuk, cepetan masuk Dek kayanya sudah dimulai deh" Ucap Pak Narsi menutup pintu gerbang sekolah karena mobil Jenner sudah terparkir disebelah posnya. Leo pun segera keluar dari mobil Jenner dab menuju Pak Narsi.
"Pak jangan panggil aku Aldric kalo disekolah, panggil Leo aja. Dan jangan bilang siapa siapa atau enggak saya pecat bapak. Okey?" Ucap Leo tepat ditelinga Pak Narsi. Pak Narsi hanya menganggukkan kepala bertanda bahwa Ia mengerti apa yang dikatakan oleh Leo. Saat Pak Narsi ingin membuka mulut untuk bertanya seketika juga bibirnya tertempel telunjuk Leo dan Pak Narsi menganggukkan kepala lagi.
'Lah, lagi ngapain coba si nerd satu ini. Emang ada rahasia apasih kok sampai bisik bisik kaya gitu' Batin Jenner saat melihat Leo berbisik sesuatu kepada Pak Narsi. Yah, bukan Jenner namanya kalau tidak kepo. Ia segera berjalan pelan mendekati Leo dan Pak Narsi namun gagal karena Leo mengetahuinya.
"Udah deh gak usah kepo. Urungin tuh rasa keponya" Ucap Leo cekikikan saat melihat wajah kaget Jenner saat tertangkap basah ingin menguping apa yang dibicarakan Leo dengan Pak Narsi. Leo berlari menuju kelas dan meninggalkan mereka yang masih mematung disana.
"Permisi Bu Laili yang cantik. Maafkan Leo karena telat, tadi Leo kecelakaan kecil sama Beril. Maafkan Leo ya Bu" Ucap Leo memasuki kelas dan menghampiri Bu Laili yang sedang mengejar di kelas IPA 4. Bu Lailu pun kaget karena melihat Leo ada di kelas IPA 4. Bu Laili pun membenarkan kacamata yang bertengger di hidung kecilnya agar Ia dapat melihat jelas apakah itu benar benar Leo atau bukan.
"Loh loh, kau kenapa ada di kelas ini? Bukannya kau kelas IPA 2? Sedang apa kau kesini?" Tanyanya kepada Leo setelah melihat bahwa itu benar benar Leo, murid kesayangannya di kelas IPA 2. Leo hanya menyengir dan menggaruk tengkuk yang sama sekali tak gatal.
"Ehm, tadi saya dikasih tau sama Bu Alya kalo Leo sekarang di pindah ke kelas IPA 4. Yah biasalah Bu, Leo kan sering dipindah pindah ke kelas lain, katanya biar pintarnya nular kesemua anak" Ucap Leo menjelaskan kepada Bu Laili mengapa Ia sekarang ada di kelas IPA 4 bukan di IPA 2.
'Yah gapapa lah bohong sekali kali ke guru tersayang. Semoga aja Bu Laili percaya' Batin Leo saat melihat guru tersayangnya itu mendengar penjelasannya.
"Oh, begitu. Leo? Bukannya nama kau Aldric?" Tanya Bu Laili bingung karena muridnya memanggil dirinya dengan nama 'Leo' karena setahunya muridnya itu bernama 'Aldric'.
"Sstt. Bu mulai sekarang panggil aku Leo jangan panggil Aldric lagi, ntar ketahuan Bu" Bisik Leo kepada Bu Laili. Yups, sekarang Ia lagi mengubah dirinya, dandanannya, penampilannya, namanya karena suatu misi.
"Ohh, okeyy. Ya sudah kau duduk disana, apa kau perlu perkenalan dengan teman baru mu ini?" Tanyanya kepada Leo sambil menunjuk seisi kelas.
"Ehm, oke deh. Helo guys, my name Leo Aldric A. you can call me Leo. Dan aku harap kita bisa jadi teman" Ucap Leo memperkenalkan dirinya kepada seisi kelas yang tengah melihatnya didepan. Seketika semua cewek langsung berbisik bisik kepada teman sebangkunya, ya Leo tahu bahwa penampilannya menjadi bahan pembicaraan semua orang.
"Ya sudah sana kau duduk di sana" Ucap Bu Lailu sambil menunjuk bangku kosong di belakang sana.
"Oh, oke Bu Laili yang cantik" Ucap Leo sambil mencium punggung tangan Bu Laili yang membuat Bu Laili tersipu dan terdapat warna merah merona di pipinya. Yups, kelemahan Bu Laili itu ketika punggung tanganya dicium seseorang. Leo pun berjalan santai menuju bangku yang ditunjuk Bu Laili tadi. Setelah meletakkan tas di meja nya, Ia mulai duduk dan mengikuti pelajaran dengan baik.
"Halo Leo, nama gue Catherine Alisha. Lo bisa panggil gue Cathrin" Ucap Catherine sambil membalikkan tubuhnya yang menghadap ke Leo dan mengulurkan tangannya didepan Leo.
"Oh, hai Catherine. Seneng bisa kenal sama lo, gue harap kita bisa jadi temen" Ucap Leo sambil menjawab uluran tangan Catherine.
"Halo Leo. Gue Levine Reynand Albert, lu bisa panggil gue Levin. Gue harap kita bisa jadi sahabat" Ucap Levin sambil mengulurkan tangan ke Leo. Yups, Catherine dan Levin duduk bersamaan. Yah, bisa dibilang mereka sama sama nerd kaya penampilan Leo sekarang.
'Oh ternyata ini dia keluarga Albert yang udah buat segalanya hancur' Batin Leo saat melihat name tag Levin yang memang benar terdapat tulisan 'Albert' dibelakangnya.
"Oh, ya gue harap juga gitu" Ucap Leo dengan nada yang dingin dan menjawab uluran tangan Levin. Yah, keluarga Albert lah yang membuat semuanya hancur, membuat sebuah keyakinan hilang, dan membuat orang yang Ia sayang dari dulu membencinya.
------------------------------------------------------
Haii semua
Jangan lupa tinggalkan jejak, comment + vote yaa :)
Namaste :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different Personalities
Teen Fiction"Why should we believe with 'love' if that's make us hurts?" -Jenner