Jenner ingin sekali bertanya kepada Pak Narsi tapi saat Ia melihat jam ternyata sudah menunjukkan 8.50. Jenner segera berlari menuju kelasnya dan yah sudah dugaannya, pelajaran telah dimulai. Ia mengetuk pintu kelas dan membuat seluruh murid menatap dirinya dan termasuk guru fisika yang sedang mengajar -Bu Laili-.
"Maaf Bu saya telat, tadi saya mengalami kecelaka..." Belum sempat Jenner melanjutkan ucapannya, Bu Laili mendekat ke dirinya. Tentu saja Jenner merasa deg degan karena ini kali pertamanya telat masuk dan ketinggalan pelajaran kesukannya. Yups, Jenner sangat suka dengan fisika, salah satu pelajaran yang dibenci semua anak namun disukai Jenner, karena menurutnya pelajaran fisika itu menantang dan Ia sangat suka dengan apapun yang menantang.
"Apa tadi kau kecelakaan dengan Aldr.. Eh, Leo maksud beta" Tanya Bu Laili dengan gugup dan saat Ia hampir mengucapkan nama Aldric. Ia segera mengelus elus dadanya merasa lega bahwa tidak mengeluarkan nama itu. Jenner yang melihat itupun tampak sangat bingung karena kelakuan Bu Laili.
"Ehm, iya Bu. Ibu tau darimana? Maafkan saya Bu karena terlambat saat pelajaran Ibu" Tanya ku sekaligus mencium punggung tangan Bu Laili. Yups, Jenner pun juga tahu kelemahan dari Bu Laili.
"CIEE!! KALIAN CIUMAN SECARA GAK LANGSUNG!! CIEE!!" Teriak seisi kelas dan ricuh. Jenner yang mendengar itu sangat bingung kenapa semua anak meneriakinya seperti itu dan termasuk sahabatnya pun ikut menyorakinya.
"Hey! Ini kelas macam pasar saja! Ini kelas apa pasar? Diam kalian semua! Atau tidak beta akan hukum kalian!" Teriak Bu Laili dan membuat seisi kelas kembali hening. Oh iya aku lupa ngasih tahu, Bu Laili ini orang asli dari Indonesia bagian timur sana. Jadi sesekali Ia menerangkan pelajaran fisika dengan logatnya. Yah, sepeti sekarang ini, Ia mengeluarkan logatnya.
"Ibu tau dari Leo. Oke no problem, please sit next to Leo because your chair was taken Mrs. Alya" Ucap Bu Laili sambil menunjuk kursi disamping Leo yang kosong dengan telunjuknya dan Jenner pun mengikuti arah telunjuk Bu Laili. Yah, di sekolah ini rata rata gurunya bisa berbahasa inggris walaupun bukan ahli mata pelajarannya. Sungguh, Ia sangat kaget kenapa ada Leo di kelasnya karena setahunya Leo bukanlah anak X IPA 4 atau bukan satu kelas dengannya.
"Huft. Yeah Mrs. Laili thank you" Jawab Jenner dengan mendengus kasar dan berjalan menuju bangku yang ada disebelah Leo. Yah, Jenner sedari dulu tidak ingin berhubungan dengan para nerd yang ada di sekolah ataupun di kelasnya.
'Sial amat dah duduk dideket nerd nerd kelas. Ya Tuhan, mimpi apa aku semalem' Batin Jenner sambil menaruh tas nya di meja. Jenner merasa jam istirahat seketika melambat, itu membuat Ia sangat bosan.
"Pasti lagi bosen, yuk main tod aja bareng gue" Ucap Leo sambil melihat kearah Jenner dan menaikkan sebelah alis nya.
'Ih nih anak SKSD amat dah_- Tapi gapapa lah itung itung buat ngilangin rasa bosen' Batin Jenner dan Ia hanya menganggukkan kepala yang bertanda Ia mau bermain dengan nerd satu ini.
"Aku juga manusia kali, Ber. Jangan ngelihat jijik dong, kaya kesannya aku ini sampah aja. Oke kita pakai pena buat alat nya" Ucap Leo sambil mengambil pena dari dalam kotak pensil miliknya. Yah, dapat diakui bahwa sebenarnya Leo dapat membaca pikiran seseorang hanya dengan melihat ekspresi dan mata, kemampuan yang cukup bagus bukan?.
"Gue rasa lo bisa baca pikiran orang ya? Ya, maaf bukannya gue jijik ngelihat lo tapi ini kali pertamanya gue duduk deket nerd di kelas" Ucap Jenner sambil menunjuk kearah Catherine dan Levine yang ada di depannya. Leo yang mendengarnya pun tertawa dengan sangat keras hingga membuat Bu Laili menatap tajam ke arahnya, jika Leo sudah tertawa, Ia sangat susah untuk melihat. Yups, Leo memiliki mata yang sipit jadi mau bagaimana lagi, kalau dia tertawa matanya sudah tak terlihat. Jenner yang melihatnya langsung menyenggol lengan Leo agar berhenti tertawa dan hasilnya Ia pun berhasil membuat Leo berhenti tertawa.
"Hehe. Maaf Bu. Silahkan dilanjutkan mengajarnya" Ucap Leo sambil menunjukkan deretan gigi yang tertata rapi dibalik bibirnya. Bu Laili pun melanjutkan pengajarannya didepan sana.
"Emang ada yang lucu ya sama kata kata gue? Sampe sampe lo ketawa lepas kaya gitu" Tanya Jenner yang bingung karena tiba tiba Leo tertawa lepas hingga membuat air mata Leo keluar dari ujung mata sipit nya.
"Ya lo juga sih. Lo jangan nilai orang cuman dari penampilan ataupun dandanannya. Lo pikir nerd itu sampah apa sampe sampe lo jijik gitu ngelihat kita. Yah, gue tahu lo orang kaya tapi jangan nilai orang sebelah mata dong. Lo bukan bajak laut kan yang ngelihat orang cuman pake sebelah mata?" Tanya Leo sambil menaikkan sebelah alis dan senyum kecil yang membuat hati Jenner teduh.
"Yayaya serah apa kata lo deh. Ya bukanlah, ya kale gue bajak laut. Ya udah cepetan puter tuh pena, keburu istirahat" Ucap Jenner sambil melihat pena yang ada di tangan kanan Leo. Leo pun memutar pena dan berhenti dihadapan Jenner.
"True or Dare?" Tanya Leo dan mengambil penanya.
"Dare. Karena gue suka tantangan" Jawab Jenner dengan mengibaskan rambut panjangnya ke arah belakang. Jenner memang memiliki rambut panjang dan poni yang membuat penampilannya semakin perfect.
"Okeh. Lo harus jadi pacar gue selama 2 bulan. Kalo lo nolak berarti lo bukan penantang sejati" Ucap Leo dengan senyum miring yang berisyaratkan senyum kemenangan.
"WHAT?!!" Teriak Jenner.
------------------------------------------------------
Helo guys :)
Jangan lupa tinggalkan jejak, comment and vote yaa :)
Namaste :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different Personalities
Teen Fiction"Why should we believe with 'love' if that's make us hurts?" -Jenner