Part 7

35 7 1
                                    

~ Author POV ~

'Beril kenapa? Emang dia punya penyakit apa dengan otak nya? Beril kenapa, Tuhan? Ku mohon Tuhan sembuhkan segala penyakit Beril, walaupun aku tidak tahu apa penyakitnya' Batin Leo setelah mendengarkan percakapan Jenner dan Syakira -Mama Jenner-. Syakira keluar dari kamar yang bernuansa biru itu. Yups, Jenner sangat menyukai warna biru soft, terlihat dari kamarnya. Ia melihat Leo didepan kamar anaknya. Leo tersenyum dan mencium punggung tangan Syakira. Syakira seperti mengerti mengapa Leo berpenampilan seperti ini dan Ia menyuruh Leo untuk masuk ke kamar anaknya untuk memperbaiki semua keadaan. Leo mengangguk mengerti dan Ia segera masuk ke dalam kamar Jenner. Jenner melihat wajah Leo dengan senyum yang terukir di wajah Leo.

"Lo?!" Ucap Jenner dengan sedikit berteriak dan kaget. Ia kaget kenapa ada Leo dikamarnya, karena Ia tidak pernah memberi tahu alamat runah nya ke satu nerd ini.

"Hai sayang. Masih marah ya? Maaf yaa, by" Ucap Leo sambil menggenggam tangan Jenner. Ia tak tanggung tanggung menyebut Jenner dengan sebutan 'sayang'. Jenner yang mendengar Leo memanggilnya 'sayang' langsung menatap tajam kearah Leo. Tapi, entah mengapa semakin Jenner menatap mata hitam pekat milik Leo, Ia meningat sesuatu. Sesuatu yang membuat dunianya hancur, kebahagiaan, dan kesempurnaan hidup Jenner. Jenner kembali mengorek orek ingatannya, namun hasilnya semakin sakit otaknya untuk berfikir. Jenner memijit mijit dahi nya yang terasa sangat berat, Ia segera duduk di sofa depan meja rias nya.

"Hey, are you okey? Jangan paksain buat berfikir otak nya" Ucap Leo sangat khawatir saat melihat 'kekasih' nya merintih kesakitan sambil memijit keningnya. Yah, Leo sangat khawatir jika terjadi apa apa dengan wanita yang sangat Ia sayangi.

"Lo tau darimana gue punya penyakit diotak? Lo juga tahu dari mana rumah gue? Terus ngapain lo ke rumah gue?" Tanya Jenner dengan sedikit teriak dan cepat. Yah, Jenner dapat berbicara dengan kecepatan 130 km/jam sekali tarikan nafas. Leo tersenyum ke arah Jenner.

"Kalo ngomong jangan cepet cepet dong, by. Gue tadi gak sengaja denger percakapan lo sama Mama lo. Gue tahu rumah lo dari ketua kelas dan gue kesini mau minta maaf sama kejadian tadi di sekolah" Ucap Leo memberikan penjelasan kepada Jenner. Jujur saja, Jenner akan menangis jika mengingat kejadian di sekolah tadi. Bagaimana tidak? Secara Leo telah mengambil first kiss dan itu dihadapan sahabat sahabat nya.

"Eh lohh, kok lo nangis sihh? Iyaa gue tahu, gue salah, makannya aku kesini mau minta maaf. Jangan nangis dong, by. Yes, i know i've made a mistake. Sorry. That was my only reflex. I was no intention to take your first kiss. I'm sorry, honey" Ucap Leo dengan nada penyesalan. Dia memang bodoh, kenapa Ia melakukan hal itu. Leo memeluk Jenner dengan lembut sambil mengusap usap rambut panjang Jenner. Leo sangat ingin pelukan ini dapat Ia lakukan setiap hari seperti dulu. Jenner merasa sangat nyaman berada dipelukan Leo, tapi, Ia seperti mengenal kenyamanan dan aroma parfum Leo. Aroma yang Ia rindukan dari dulu dan kenyamanan ini yang membuat Jenner teringat seseorang yang membuat kakek nya meninggal dengan tragis.

"Lo jahat. Lo jahat. Sebenernya apasih yang lo mau dari gue? Segitu bencinya lo sama gue, sampe sampe lo ngambil first kiss gue ditempat umum?" Tanya Jenner melepas pelukkan dan memukul dada bidang Leo. Leo kembali memeluk Jenner dan mencium pucuk kepalanya.

"Gue gak mau apa apa dari lo. Kan aku udah bilang kalo tadi reflex bener bener reflex. Maafin gue, gue janji, gue gak akan pernah lancang kaya gini. Gini deh, sekarang lo boleh tampar gue, pukul gue, cubit gue asalkan lo mau maafin gue. Gue sayang lo, gue gak mau kita jauh jauhan seperti dulu" Ucap Lo yang tetap memeluk Jenner dengan sangat erat. Dan memang benar, Leo sangat menyayangi gadis yang ada dipelukkannya sekarang. Ia tidak ingin kehilangan gadis itu lagi. Jenner yang terkejut saat lelaki yang memeluknya menyayangi dan tidak ingin kehilangannya.

Two Different PersonalitiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang